Mohon tunggu...
Anita Hadi Saputri
Anita Hadi Saputri Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang ibu | Freelancer

Tertarik pada film, buku dan komik | Email : anita.hadisaputri@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review M3GAN: Salahkan Manusia Bukan Teknologinya

10 Januari 2023   15:25 Diperbarui: 10 Januari 2023   20:48 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gemma juga memperlihatkan Megan kepada Katty dan Katty sangat penasaran pada Megan. Gemma kemudian memutuskan untuk merampungkan proses pembuatan Megan dan melakukan uji coba kepada Katty. Awalnya ia berharap Megan mampu memahami Katty dan menjadi penghibur baginya. Sesuatu yang belum bisa dilakukan Gemma pada keponakannya itu.

Apakah Robot AI Ada?

Untuk menjawabnya akan lebih baik jika kita uraikan definisinya. Menurut robots.ieee.org robot adalah seperangkat mesin otonom yang mampu mendeteksi lingkungan, melakukan perhitungan untuk membuat keputusan, dan melakukan tindakan di dunia nyata. Sedangkan Artificial Intelligence (AI) adalah sebuah ilmu yang bertujuan untuk mengotomatisasi aktivitas yang saat ini membutuhkan kecerdasan manusia.

Jadi bisa dibilang robot AI adalah seperangkat mesin yang mampu melakukan tindakan menggunakan penilaian kecerdasan buatan.

Robot Miko (amazon.com)
Robot Miko (amazon.com)
Nah, robot AI yang memiliki fungsi mirip Megan sebenarnya sudah ada. Beberapa contohnya adalah Miko, Lovot dan Misha. 

Ketiganya memiliki sistem detektor wajah untuk mengidentifikasi penggunanya. Ketiganya juga secara umum berfungsi sebagai hiburan dan teman belajar bagi anak-anak.

Robot Misa (amazon.com)
Robot Misa (amazon.com)
Ketiga robot AI ini mampu mendeteksi perubahan emosi dan dengan sistem AI memberikan tanggapan sesuai emosi penggunanya. Canggih ya?

Bisakah Robot Menggantikan Peran Orangtua?

Jawabannya jelas tidak. Alasan utamanya karena fungsi orang tua lebih banyak yang melibatkan rasa bukan intelegensi. Bayangkan teori parenting yang berbagai macam dan biasanya saling berseberangan harus diolah hingga sampai pada keputusan tindakan pengasuhan tertentu. Biasanya ketok palunya adalah soal perasaan.

Alasan lain adalah daripada memilih robot ada pilihan lain pengganti peran orangtua yang lebih terpercaya, misalnya fasilitas daycare. Fasilitas daycare lebih lengkap, dinamis dan bisa dipilih mana yang sesuai dengan visi dan misi orang tua. Untuk anak yang lebih besar masih ada pilihan full day school. 

Baik daycare atau full day school juga memungkinkan anak untuk berinteraksi dengan anak lain untuk mengembangkan kemampuan sosial.

Di banyak negara termasuk Indonesia fasilitas daycare dan full day school ini semakin baik dari waktu ke waktu. Pilihannya juga semakin banyak. Orang tua tentu lebih memilih fasilitas ini daripada robot.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun