Hal ini banyak ditemui di Korea. Pun di Indonesia.
Salah satu hal yang telah terbukti memutus rantai kemiskinan struktural ini adalah pendidikan. Bantuan pendidikan dan beasiswa bertujuan menjadikan keturunan si miskin berdaya.
Mereka yang mendapat beasiswa diharapkan mampu meningkatkan taraf hidupnya sendiri untuk kemudian membantu keluarganya.
Nah, sebenarnya keluarga Lee Sungcheol sudah mendapatkan jackpot. Mereka memiliki anak yang cerdas, Lee Sungcheol.Â
Hanya saja Lee Sungcheol membuat satu kesalahan fatal. Mengingat titik balik dari drama ini adalah Lee Sungcheol yang dibully dan difitnah oleh teman-teman kayanya, maka kesalahan utama Lee Sungcheol dalam drama ini ialah ia salah memilih SMA!
Kesalahan utama Lee Sungcheol
Di drama ini tidak dijelaskan bagaimana proses pengambilan keputusan pemilihan SMA Lee Sungcheol. Disini hanya disebutkan ia berhasil masuk SMAnya dengan beasiswa.Â
Dikatakan juga bahwa SMA Lee Sungcheol adalah salah satu SMA terbaik yang banyak meloloskan siswanya masuk SNU. Dan Lee Sungcheol yang merasa pandai sangat ingin masuk SNU demi mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi.
Namun ia melupakan satu hal, perbedaan strata sosialnya dengan teman-teman SMAnya terlalu tinggi. Dengan melihat track record bullying di Korea, seharusnya ia sadar akan menjadi korban bullying di sekolahnya.Â
Salah satu ciri khas kemiskinan struktural adalah ketika mendapat masalah tidak akan ada yang mau membela si miskin karena statusnya.Â
Di drama ini keadaan menjadi lebih parah karena orang yang melakukan bullying pada Lee Sungcheol adalah anak sangat kaya dan berpengaruh.