Pernah mendengar tentang 50 Shades of Grey. Pasti pernah ya.
Bagaimana dengan Love and Leashes?
Ada beberapa tema yang hampir tidak pernah dibuat oleh produsen film Korea Selatan.Â
Nah, Love and Leashes adalah satu dari film dengan tema yang jarang itu.
Alasannya, tema dari film ini adalah tentang BDSM! Sebuah aktivitas seksual yang dianggap tabu dan menyimpang untuk negara-negara Asia timur.Â
Dilansir dari kompas.com, BDSM adalah aktivitas seksual yang merujuk pada perbudakan fisik, sadisme dan masokhisme yang dilakukan atas kesepakatan kedua belah pihak.Â
Di Indonesia sendiri, praktek BDSM dilarang oleh Undang Undang Ketahanan Keluarga. Maka film-film jenis ini sebenarnya dilarang tayang di negara Kita.
Nah, kali ini saya akan membandingkan film Korea yang langka itu dengan film bergenre serupa, 50 Shades of Grey, yang juga dilarang tayang di Indonesia.
Mari simak ulasannya.
1. Tema serupa tapi tak sama.
Hampir semua penggemar film pernah mendengar tentang 50 Shades of Grey.Â
Sebuah film kontroversial tentang hubungan seorang pengusaha sukses Christian Grey, dengan Anastasia seorang mahasiswa yang kebetulan melakukan sebuah sesi wawancara dengannya.Â
Hubungan tersebut kemudian menjadi rumit karena sang pengusaha ternyata memiliki perilaku seksual yang menyimpang.
Film 50 Shades of Grey adalah film romantis dengan tema deep. Tokoh utama Christian Grey diceritakan memiliki masa lalu yang suram. Pada akhirnya film ini (dan sekuelnya 50 Shades Darker) bercerita tentang Christian Grey yang menemukan jalan keluar dari trauma masa lalunya.
Adegan romantis di film ini sangat intens. Karena Christian Grey diceritakan telah sangat berpengalaman dan memiliki persiapan yang sempurna untuk melakukan permainan seksualnya.
Disisi lain Love and Leashes bergenre komedi romantis dan memiliki cerita yang ringan.Â
Film ini bercerita tentang Jung Ji Wo, seorang karyawati yang tidak sengaja menerima paket nyasar milik rekannya Jung Ji Ho karena nama mereka yang hampir sama.Â
Setelah dibuka, ia kaget karena paket itu ternyata berisi sex toy.Â
Disisi lain Jung Ji Ho pun terkejut karena paket rahasianya sudah terlanjur dibuka oleh rekannya.
Namun alih-alih mencibir dan membeberkan rahasia rekannya, Jung Ji Wo malah tertarik untuk menjadi lawan main Jung Ji Ho dalam permainan yang menyimpang itu.
2. Perbedaan tokoh utama.
Tokoh utama di film 50 Shades of Grey sangat berbeda dengan Love and Leashes.
Christian Grey adalah seorang Mr. perfect. Ia tampan, atletis, kaya dan berkuasa.Â
Sedangkan Anastasia adalah mahasiswa biasa yang hampir lulus kuliah. Ia cantik, namun malu-malu dan tidak menonjol. Anastasia juga tidak berpengalaman dalam hal percintaan. Bahkan diceritakan Christian Grey lah pria pertama yang berhubungan intim dengannya.
Karena perbedaan kedua tokoh utama yang sangat mencolok, sebagian kalangan tidak menyukai bahkan melarang keras penayangan film ini.
Christian Grey dianggap cenderung memanfaatkan Anastasia yang masih polos untuk dijadikan pacarnya. Kemudian setelah cukup lama terjerumus dalam kharismanya, ia membuat Anastasia menjadi mangsa permainan seksnya.Â
Meskipun demikian, sekuel film ini menceritakan bahwa pada akhirnya Anastasia yang polos itu justru bisa mengubah kehidup Christian Grey menjadi lebih baik.
Di Love and Leashes kedua tokoh utama berkedudukan sama. Mereka berdua sama-sama karyawan biasa.
Mereka memulai permainan menyimpangnya karena sama-sama tertarik untuk "bermain" dan dengan kontrak yang disepakati bersama tanpa ada paksaan.
Meskipun dilarang dalam kontrak, namun pada akhirnya keduanya mulai saling menyukai. Mereka pun mulai memikirkan hubungan seperti apa yang akan mereka jalani setelah kontrak berakhir.
3. Perbedaan jenis BDSM.
Christian Grey memiliki penyimpan berjenis sadisme. Ia suka melakukan permainan kekerasan pada lawan mainnya.
Adegan romantis di film ini cenderung sensual dan vulgar. Film ini lebih mengutamakan aktivitas fisik dalam mengekspresikan perilaku BDSM.
Christian Grey yang berpengalaman menuntun Anastasia ke praktek permainan berbahaya. Anastasia yang polos pun tampak kebingungan dengan perilaku pacarnya.
Pada akhir kisah 50 Shades of Grey, Anastasia menyerah dan memilih keluar dari permainan.
Sebaliknya, yang menarik dari kisah pasangan di Love and Leashes adalah justru Jung Ji Wo yang bersemangat menggali informasi lebih jauh mengenai BDSM.Â
Ia bergabung dalam komunitas online untuk mencari cara-cara baru membuat permainan ini menjadi lebih seru. Ia juga mempelajari cara memanipulasi emosi lawan mainnya agar lebih menikmati permainan.
Jika di film 50 Shade of Grey permainan dilakukan dengan sensual dan brutal, film Love and Leashes justru memposisikan permainan BDSM sebagai emotional play. Dimana para pelakunya berusaha menyenangkan lawan mainnya dengan cara-cara simbolis.
Pencarian Jung Ji Wo akan membuat penonton awam menemukan sisi baru dari role play yang jauh berbeda dari yang dikenalkan sebeumnya di 50 Shades of Grey.
4. Perbedaan tempat bermain.
Pada film 50 Shade of Grey, permainan dilakukan dalam ruangan khusus dan tertutup. Hal ini disebabkan karena jenis permainanya yang cenderung bersifat sadis.Â
Selain itu Christian Grey dalam cerita ini adalah orang terpandang yang harus menjaga citranya. Akan menjadi masalah jika penyimpangannya ini tersebar di masyarakat.
Hal lain terjadi di Love and Leashes. Pasangan Jung justru melakukan perubahan-perubahan kecil mengenai tempat permainan untuk menambah keseruannya. Mereka melakukan permainan di kamar hotel, kantor, bahkan tempat umum.
Nah, klimaks dari film ini justru karena mereka melakukan permainan ini di kantor. Tanpa sengaja suara mereka saat bermain terekam dan tersebar di seluruh penjuru kantor. Waduh!
Siapa sangka pasangan ini justru saling melindungi ketika diadakan sidang disiplin atas perbuatan mereka. Disinilah keduanya mulai menyadari perasaan masing-masing.
Secara keseluruhan kedua film ini menarik untuk ditonton.
50 Shades of Grey dengan nuansa kelamnya dan Love and Leashes dengan nuansa menghiburnya.
Tapi perlu diingat, kedua film ini untuk kalangan dewasa ya.
Bagaimana menurut kalian, ada yang sudah menonton keduanya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H