Mohon tunggu...
Anisya Safira
Anisya Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Data Science Student at Airlangga University

A highly organized and detail-oriented second year student in Data Science Technology major at Airlangga University with interest in visual design and content production.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tidak Selalu Buruk, Ini Sisi Positif Hustle Culture!

7 Juni 2022   01:35 Diperbarui: 7 Juni 2022   01:37 1765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hustle Culture a.k.a gila kerja marak diperbincangkan sejak pandemi Covid 19 melanda Indonesia. Adanya sistem Work from Home mempermudah seseorang melakukan banyak pekerjaan sekaligus. Bekerja sambil mengikuti webinar, kuliah sambil bekerja, mengikuti beberapa internship sekaligus, dan masih banyak hal lainnya.

Selain itu, semakin berkembangnya teknologi juga merupakan salah satu faktor banyaknya orang menerapkan Hustle Culture. Pencapaian dan kesibukan orang lain di sosial media yang dianggap tolak ukur kesuksesan hidup menjadi motivasi mereka untuk juga menjadi produktif. Hal ini disebut Toxic Productivity oleh beberapa orang.

Namun, hustle culture tidak selalu buruk, lho! Berikut beberapa dampak positifnya.

Sumber: freepik.com
Sumber: freepik.com

Selangkah lebih maju

Dengan bekerja keras dan terus mengembangkan hard skills juga soft skills yang kamu miliki, kamu bisa menjadi selangkah lebih maju daripada yang lainnya. Tentunya kamu juga harus bekerja secara efisien, ya!

Menumbuhkan sikap multitasking

Kecenderungan untuk menjadi produktif dan menyelesaikan banyak hal dalam satu waktu dapat melatih sikap multitasking kamu, lho! Dengan ini, kamu engga akan keteteran saat banyak pekerjaan dengan deadline mepet.

Memiliki waktu lebih

Jika kamu bekerja secara efisien, pekerjaanmu pasti cepat selesai dan kamu akan punya waktu senggang. Nah, waktu senggang ini bisa kamu manfaatkan untuk social life ataupun mengikuti pelatihan pengembangan diri!

Walaupun begitu, kita tetap tidak bisa mengesampingkan dampak negatif dari hustle culture. Namun, kita dapat mereduksi dampak negatif itu dengan beberapa cara berikut.

Bekerja sesuai passion

Selama kamu menyukai pekerjaanmu, kamu pasti tidak merasa keberatan dan melakukannya tanpa beban.

Sumber: freepik.com
Sumber: freepik.com

Mengatur waktu dengan baik

Cara menekan kebiasaan overwork adalah dengan disiplin waktu. Kamu bisa menyetel alarm tiap beberapa jam sebagai reminder untuk beristirahat sejenak.

Tetap memperhatikan kesehatan dan kehidupan pribadi

Tentunya tidak ada yang lebih penting dari kesehatan. Kesuksesan tentu tidak dapat diraih jika kita tidak memiliki pikiran dan fisik yang sehat. Jadi, pastikan kamu memperhatikan kesehatanmu dengan rutin berolahraga tiap minggu dan istirahat yang cukup.

Nah, itu dia beberapa sisi positif dari Hustle Culture. Eits, kamu harus ingat ini, nih, “Do something you love, and you’ll never work a day in your life!”. Yuk, tekuni passion kamu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun