Mohon tunggu...
Anistia Nurhakim Suwardi
Anistia Nurhakim Suwardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hidup adalah perjalanan mengumpulkan bekal amal menuju akhirat. Bergabung kompasiana 26 Maret 2021

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dapat Somasi Atas Pinjaman, Padahal Tak Pernah Bikin Kartu Kredit

20 April 2021   10:08 Diperbarui: 20 April 2021   10:30 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu saya pernah membahas soal milenial budaya ngutang, akibat adanya sistem Pay Later, Bisa di baca artikelnya disini [Milenial Budaya Ngutang, Waspada Pay Later]

Melanjutkan pembahasan tersebut, ternyata kini banyak kasus yang terjadi di masyarakat penyalahgunaan identitas. semakin canggihnya teknologi, dimana orang-orang mempunyai sosial media, dan memposting kegiatan atau hal pribadi. sehingga mudah diketahui siapa keluarganya, berdasarkan tag (menandai orang lain dalam sebuah postingan). Namun untuk alamat rasanya tidak dengan mudah kita akan menyebarkannya bukan?

Lalu darimana orang yang melakukan penyalahgunaan mengetahui alamat kita?. Entahlah, tanpa disadari kita sering mendaftarkan diri pada aplikasi-aplikasi lain, bisa saja mereka menyimpan data, mengumpulkan data orang lain lalu menjual data tersebut. Mungkin ini hanya kecurigaanku saja.

Namun sekarang banyak terjadi, tidak mempunyai kartu kredit, tak pernah melakukan pinjaman online tapi mendapat tagihan atas pinjaman. Bagaimana bisa?

Jadi ceritanya kali ini ada seseorang yang memposting di twitter pribadinya bernama Andi Karina (@Karinhaie), menceritakan kronologi kejadian, bahwa Ia mendapatkan somasi, padahal Ia mengatakan tidak pernah membuat kartu kredit dan bahkan tidak punya rekening di bank yang bersangkutan. hal ini sangat mengagetkan dirinya dan bahkan orang-orang yang membaca twitt tersebut.

Ini isi somasi yang di posting pada twitternya, 

Sumber : Twitter @Karinhaie
Sumber : Twitter @Karinhaie

Andi Karina mengatakan:

"Lagi bingung sumpah.. Tiba2 dapat surat somasi kayak gini padahal ga pernah punya kartu kredit dan tidak punya rekening di bank yang bersangkutan. Awalnya aku pikir ahh penipuan nih mengatasnamakan bank tersebut. 

Ehh ternyata pas aku telp ke call center, bener rek dan cc tersebut atas namaku dan macet. Aku ngajuin tahun 2017 katanya padahal aku ga pernah loh ngelakuinnya. Anehnya lagi setelah diselidikin nama dan tanggal lahirnya aja yang sama tapi semua data yang ada disana seperti alamat dan kantor beda.

Ada yang pernah ngalamin seperti aku ga si? Terus aku kan bukan pengangguran, aku juga punya pekerjaan tetap disuruh ngurusin kek gini lagi mengganggu banget.

Disuruh datang ke bank nya langsung, ya ampun yang bertanggungjawab disini sebenarnya siapa ya huhuhu. Info tambahannya sudah pernah terjadi transaksi di kartu ini dan pernah juga dilakukan pembayaran oleh ga tau siapapun itu.

Sekarang nunggak aku yang ditagih huuhh kesel. Surat somasi ini dikirim bentuk pdf melalui wa tapi bukan wa pribadiku melainkan wa org tua. ku juga ga ngerti gimana caranya mereka dapat nomor ortuku. Sampai sekarang ortu ga ngasih nomor hpku ke mereka karena ga mau disalahgunain lagi. 

Alasan mereka keluarin somasi karena data nomor telepon semua yg mereka punya sudah tidak aktif. jadi seperti tidak ada itikad baik katanya. Eh yg ga punya itikad baik tuh situ, sistem keamanannya yang ga ketat orang lain diuber2. Lucu.

Ini sekedar sharing aja semoga kita semua bisa ambil pelajaran. Berbekal nama dan tanggal lahir aja ternyata orang udah bisa palsuin data kita ke bank. Semudah itu :') Kecewa sih jadinya punya trust issue untuk apapun yg minta2 data. Doain ya semoga masalah ini cepat selesai :')"

Begitu ungkapan Karina pada akun twitter miliknya, postingan Selasa, 20 April 2021.

Bahaya sekali jika saat ini banyak orang menyalahgunakan identitas, apalagi dipakai untuk pinjaman. Beberapa waktu lalu saya sempat share di story instagram mengenai pengalaman orang lain tentang kasus pinjaman online, ternyata banyak yang DM (Direct Message) menceritakan pengalamannya. ada juga yang sudah 2 tahun menutup akunnya dan tidak pernah menggunakan namun masih dapat tagihan.

Menyeramkannya info penagihan tidak hanya kepada kita, tapi mereka menyebarkan ke kontak teman-teman kita. Entah dari mana mereka bisa dapatkan data list kontak teman kita.

bahasan tersebut saya posting di story instagram, jika ingin membaca lebih lanjut bisa klik disini, 

story instagram @anistians, bahas pinjol & pay later  

Bagaimana jika kasus seperti ini menimpamu? Apa yang bisa kita lakukan? Kemana kita harus melaporkan?

Zaman dulu ketika orang akan melakukan pinjaman alias ngutang itu sulit, mungkin harus datang ke rumah orang, mengetuk pintu dan itupun belum tentu dapat. Bahkan untuk pinjaman ke Bank saja, kalau tidak salah harus punya jaminan terlebih dahulu.

Namun sekarang zaman berubah, Utang sengaja ditawarkan kepada orang lain, seolah seperti ini "Ayo ngutang pak bu, silakan ngutangnya, ayo ayo ngutang yok". salah satunya sistem pay later pun seperti ini kan "Belanja dulu, bayar nanti" alias "Ngutang aja dulu bos"

Pernahkah anda mendapat pesan menawarkan pinjaman? saya rasa mungkin pernah, dan sering kali kita abaikan bukan? namun jika pesan tersebut sering muncul, lama-lama menyebalkan. Karena kita memang tak ingin pinjam.

Jujur saya pun tak punya kartu kredit, dan tak pernah mau untuk membuatnya. Apalagi dalam agama islam itu dilarang karena riba, dan hukum riba bukan main akan mendapat ancaman dan azab dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Naudzubillahi min dzalik.

Pelajaran disini mungkin kita harus lebih bijak dalam menggunakan sosial media, terutama dalam menyebarkan informasi data pribadi. Kejahatan memang selalu ada di muka bumi ini, namun kita harus meningkatkan kewaspadaan diri.

Kali ini musibah tersebut menimpa mba Karina, semoga cepat selesai urusannya ya Mba. semoga kejadian ini juga tidak menimpa kepada teman-teman lainnya. 

Atau adakah yang pernah punya kasus seperti ini?

Baca juga :

Milenial Budaya Ngutang, Waspada Pay Later

Merencanakan Keuangan dengan Bersedekah! Poin 3 di Luar Nalar Manusia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun