Kota Tua merupakan tempat yang sudah tidak asing lagi untuk warga Jakarta dan pengunjung beberapa daerah lainnya.
Bangunan tua yang unik ala Eropa ini menjadikan surga bagi pecinta fotografi. Kota Tua mempunyai 5 Museum  yaitu Museum Fatahillah, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Wayang, Museum Bank Indonesia dan Museum Bank Mandiri. Dari 5 Museum di Kota Tua, Click Kompasiana mengunjungi 3 Museum yaitu Museum Fatahillah, Museum Seni Rupa dan Keramik dan Museum Wayang.
Letak museum sangat strategis dan dekat dengan Halte Kota Tua dan Stasiun Kota (Beos) sehingga pengunjung mudah mengakses jalan dari mana saja.
1.Museum Fatahillah
Museum Fatahillah menyimpan banyak koleksi benda peninggalan sejarah baik asli maupun replika. Koleksi yang tersedia di Museum seperti lukisan Gubernur Jendral VOC, prasasti, mebel antik (kursi, meja, tempat tidur, lemari), dan gerabah.
Di Museum ini ada bermacam-macam karya seni rupa dan keramik dari Indonesia dan berbagai macanegara. Macam-macam keramik yang ada di Museum ini seperti piring, mangkuk, celengan, dll.
Museum ini pada mulanya diresmikan sebagai museum seni rupa pada tanggal 20 Agustus 1976. Pada tanggal 10 Juni 1977 Sebagian gedung di Museum diresmikan sebagai museum keramik oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Dan akhirnya awal 1990 Museum ini resmi sebagai museum seni rupa dan keramik .
Boneka di Museum wayang bukan saja dari Indonesia,tapi berbagai mancanegara seperti India, China, Malaysia,Rusia,Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Prancis.
Selain koleksi tentang perwayangan di dalam museum ini anda juga bisa melihat-lihat set gamelan dan koleksi piring sebagai tanda batu nisan Jan Pieterszoon Coen. dan juga sebuah teater wayang serta workshop tentang pembuatan wayang secara berkala juga diselenggarakan di Museum ini.
------------------------------------------
Museum adalah tempat penyimpanan benda-benda peninggalan sejarah sebagai bukti saksi bisu kisah-kisah sejarah dahulu.
Seperti kata Bung Karno "JAS MERAH" yaitu Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah. "Kenapa kita harus mengingat sejarah? Toh sejarah tidak dapat diputar kembali". Dengan mengingat sejarah kita bisa melihat perkembangan suatu objek dari waktu ke waktu. Dengan adanya Sejarah, kita bisa mengevaluasi untuk lebih baik dari sekarang atau masa yang akan datang.
Belajarlah dari sejarah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H