Mohon tunggu...
Anissa Putri Pradita
Anissa Putri Pradita Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Blogger | Ig :anissaputripr | Youtube: https://m.youtube.com/channel/UC3OR7mr9ZrUyDoPvGNkKQ-Q| Blog : http://www.kataapp.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

[Click Kompasiana] Menjelajahi 3 Museum dalam Satu Kawasan Kota Tua

15 September 2017   21:43 Diperbarui: 16 September 2017   02:44 1644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kota Tua merupakan tempat yang sudah tidak asing lagi untuk warga Jakarta dan pengunjung beberapa daerah lainnya.

Bangunan tua yang unik ala Eropa ini menjadikan surga bagi pecinta fotografi. Kota Tua mempunyai 5 Museum  yaitu Museum Fatahillah, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Wayang, Museum Bank Indonesia dan Museum Bank Mandiri. Dari 5 Museum di Kota Tua, Click Kompasiana mengunjungi 3 Museum yaitu Museum Fatahillah, Museum Seni Rupa dan Keramik dan Museum Wayang.
Letak museum sangat strategis dan dekat dengan Halte Kota Tua dan Stasiun Kota (Beos) sehingga pengunjung mudah mengakses jalan dari mana saja.

1.Museum Fatahillah

Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim
Museum Fatahillah di resmikan sebagai museum sejarah Jakarta pada tanggal 30 Maret 1974 oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

Museum Fatahillah menyimpan banyak koleksi benda peninggalan sejarah baik asli maupun replika. Koleksi yang tersedia di Museum seperti lukisan Gubernur Jendral VOC, prasasti, mebel antik (kursi, meja, tempat tidur, lemari), dan gerabah.

Benda replika | Ikhwanul Halim
Benda replika | Ikhwanul Halim
2. Museum Seni Rupa dan Keramik

Salah satu lukisan | Ikhwanul Halim
Salah satu lukisan | Ikhwanul Halim
Ini buat kamu yang menyukai seni, kamu bisa mengunjungi Museum Seni Rupa dan Keramik.
Di Museum ini ada bermacam-macam karya seni rupa dan keramik dari Indonesia dan berbagai macanegara. Macam-macam keramik yang ada di Museum ini seperti piring, mangkuk, celengan, dll.

Museum ini pada mulanya diresmikan sebagai museum seni rupa pada tanggal 20 Agustus 1976. Pada tanggal 10 Juni 1977 Sebagian gedung di Museum diresmikan sebagai museum keramik oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Dan akhirnya awal 1990 Museum ini resmi sebagai museum seni rupa dan keramik .

Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim
3. Museum Wayang

Batu nisan Jan Pieterszoon Coen | Ikhwanul Halim
Batu nisan Jan Pieterszoon Coen | Ikhwanul Halim
Koleksi wayang | Ikhwanul Halim
Koleksi wayang | Ikhwanul Halim
Koleksi wayang | Ikhwanul Halim
Koleksi wayang | Ikhwanul Halim
Koleksi wayang | ikhwanul halim
Koleksi wayang | ikhwanul halim
Meseum ini memiliki banyak jenis koleksi wayang dari Indonesia seperti wayang golek, wayang kulit, lukisan wayang dan boneka.
Boneka di Museum wayang bukan saja dari Indonesia,tapi berbagai mancanegara seperti India, China, Malaysia,Rusia,Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Prancis.


Selain koleksi tentang perwayangan di dalam museum ini anda juga bisa melihat-lihat set gamelan dan koleksi piring sebagai tanda batu nisan Jan Pieterszoon Coen. dan juga sebuah teater wayang serta workshop tentang pembuatan wayang secara berkala juga diselenggarakan di Museum ini.
------------------------------------------
Museum adalah tempat penyimpanan benda-benda peninggalan sejarah sebagai bukti saksi bisu kisah-kisah sejarah dahulu.
Seperti kata Bung Karno "JAS MERAH" yaitu Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah. "Kenapa kita harus mengingat sejarah? Toh sejarah tidak dapat diputar kembali". Dengan mengingat sejarah kita bisa melihat perkembangan suatu objek dari waktu ke waktu. Dengan adanya Sejarah, kita bisa mengevaluasi untuk lebih baik dari sekarang atau masa yang akan datang.


Belajarlah dari sejarah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun