Mohon tunggu...
Anissa Layinal
Anissa Layinal Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Penting Pendidikan Islam Bagi Anak Broken Home

7 Juli 2024   09:34 Diperbarui: 7 Juli 2024   09:41 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Pendidikan Agama Islam bisa menjadi solusi penting bagi anak-anak dari keluarga broken home untuk mengatasi berbagai masalah yang mereka hadapi (Fikri, 2020) . Melalui pendidikan agama Islam, anak-anak dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan, merasa lebih aman dan dilindungi, serta belajar menghadapi kesulitan hidup dengan lebih baik. 

Selain itu (Sumardi, 2018), pendidikan agama Islam juga membantu memperbaiki hubungan mereka dengan orang tua, memahami tujuan hidup, dan menghadapi tantangan yang ada. Pentingnya memberikan pendidikan agama Islam yang tepat kepada anak-anak broken home diharapkan dapat membantu mereka mencapai kebahagiaan dan sukses dalam kehidupan mereka (Sartini, 2019).

PEMBAHASAN

Pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam membantu anak-anak broken home untuk memperoleh stabilitas emosional dan kesejahteraan psikologis yang diperlukan untuk membangun kepercayaan diri mereka. (Adi, 2020) Anak-anak broken home biasanya mengalami stres, cemas, dan kecemasan, serta kesulitan dalam membangun hubungan sosial yang sehat karena situasi keluarga yang tidak stabil. Pendidikan agama Islam dapat membantu anak-anak broken home memperoleh rasa aman, ketenangan, dan ketentraman batin yang diperlukan dalam membangun kepercayaan diri mereka (Kurniawati, 2019).

Luka batin anak dapat mempengaruhi kesejahteraan fisik dan mentalnya di dunia. Penting bagi anak untuk memilih dengan bijak antara yang halal, haram, dan syubhat. Anak perlu membedakan baik dan buruk sesuai ajaran Islam serta mencari ridha Allah. Luka batin adalah ujian dan kesempatan untuk memperkuat jiwa.

Akhlak mencakup budi pekerti dan watak seseorang, baik dalam tindakan fisik maupun mentalnya. Ini berbeda dengan etika, moral, dan kesusilaan karena akhlak berakar pada nilai-nilai agama seperti yang tercantum dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Siswa Islam dimulai dengan penanaman nilai-nilai Pendidikan Islam untuk membangun akhlak yang kokoh dan berlandaskan nilai-nilai luhur Islam, yang berbeda dengan dasar budaya dan sosial dari etika, moral, dan kesusilaan lainnya.

Pembinaan akhlak khususnya pada siswa yang beragama islam diawali oleh penanamaan nilai-nilai pendidikan islam diantaranya:

 1. Penanaman akidah

Penanaman akidah dalam Islam penting karena menghubungkan keyakinan dengan perilaku. Akidah yang kuat akan mendorong terbentuknya akhlak yang baik, seperti yang diajarkan Nabi Muhammad SAW bahwa iman yang sempurna akan menghasilkan perilaku yang terpuji. 

Muhammad Al-Ghazali menekankan bahwa kekuatan iman berdampak pada kebaikan akhlak, sedangkan iman yang lemah dapat menyebabkan perilaku yang buruk. Ini menunjukkan pentingnya mengajarkan akidah kepada anak sejak dini, baik di keluarga maupun sekolah. Jika orangtua tidak bisa melakukannya, guru PAI di sekolah dapat mengambil peran tersebut melalui materi Pendidikan Agama Islam (Latifah, Fakhruddin, and Suresman 2015).

: :

  .

 "Orang mukmin yang sempurna imannya ialah yang terbaik budi pekertinya" (HR. At-Tirmidzi).

2. Pembiasaan Ibadah

Penanaman nilai-nilai islam dapat juga dilakukan dengan pembiasaan ibadah. Setelah anak diberikan penguatan akidah selanjutnya anak perlu membiasakan diri melakukan ibadah wajib seperti sholat, puasa dan ibadah lainnya (Hadiawati 2017).

Qs Al-Ankabut:45 "sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar".

3. Penanaman akhlakul karimah

Akhlak merupakan sikap atau perilaku yang terwujud dari hasil perpaduan antara hati nurani, perasaan dan kebiasaan yang mendorong untuk berbuat baik atau buruk tanpa proses berfikir atau terjadi secara spontan (K. P. Dewi 2020). Akhlak merupakan factor penting yang menjadi pondasi dalam membangun mentalitas dan moral seseorang.

Cara yang dapat dilakukan untuk membina akhlak anak :

a. Mengajarkan anak sejak dini untuk berprilaku benar, jujur, istiqomah, peduli, menghargai, menghormati dan baik kepada sesama;

b. Menjaga lidah anak dari perkataan tercela/hina yang dapat menyakiti orang lain

c. Menjaga anak dari pergaulan yang buruk;

d. Membiasakan anak untuk bersikap simpati dan empati kepada fakir miskin, yatim piatu dan kaum dhuafa lainnya.

Orang tua dan guru sangat penting dalam membantu anak-anak belajar berperilaku baik dan bermoral. Mereka dapat memberikan teladan positif melalui perilaku sehari-hari dan memberikan penghargaan kepada anak-anak yang berperilaku baik dengan menggunakan pendekatan bertahap dan berkelanjutan. 

Selain itu, anak-anak dapat memahami pentingnya berbuat baik dalam kehidupan mereka melalui pendidikan formal dan informal, seperti cerita moral dan diskusi nilai. Dengan memberikan dukungan terus-menerus, orang tua dan guru membantu memastikan bahwa anak-anak dapat menanamkan nilai-nilai ini dalam diri mereka sendiri..

SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dan referensi yang ada, dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam membantu anak-anak broken home untuk mengatasi masalah psikologis dan emosional, mengembangkan nilai-nilai moral yang positif, dan memperoleh pengalaman positif dalam menjalani kehidupan mereka. Dalam konteks panti asuhan, pendidikan agama Islam dapat membantu anak-anak broken home untuk merasa lebih dicintai dan diterima, serta membantu mereka untuk membangun karakter yang kuat dan positif.

Pendidikan agama Islam juga dapat membantu anak-anak broken home untuk mengembangkan kepekaan terhadap nilai-nilai moral dan etika yang kuat, seperti kejujuran, toleransi, rasa empati, dan penghargaan terhadap sesama. Hal ini akan membantu mereka dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan memperoleh kepercayaan diri yang lebih baik di masa depan.

Oleh karena itu, para orang tua atau pengasuh anak broken home sebaiknya memberikan pendidikan agama Islam yang cukup dan terarah kepada anak-anak tersebut, baik melalui pendidikan formal maupun informal, seperti pengajian, tadarus, atau diskusi kelompok. Hal ini akan membantu mereka dalam mengatasi masalah psikologis dan emosional, serta membangun karakter yang kuat dan positif dalam menghadapi kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA

Adi, M. N. (2020). Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi Anak Broken Home (Studi di Pondok Pesantren Al-Ummah Mojokerto). Jurnal Al-Qadim: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Keislaman, 4(2)

Amalia, F., & Kurniawati, I. (2019). Pendidikan Agama Islam Sebagai Solusi Bagi Anak Broken Home di Panti Asuhan Al-Firdaus Mojokerto. Journal of Islamic Social Studies and Humanities, 3(2)

Fikri, A. (2020). Pendidikan Agama Islam Sebagai Solusi Dalam Mengatasi Masalah Anak-Anak Broken Home. Jurnal Edukasi, 7(1)

Rofi'ah. (2020). Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Sejarah Kebudayaaan Islam MelaluiMetode Pembelajaran Mind Mapping. Attadrib:JurnalPendidikanGuruMadrasahIbtidaiyah,3(2),3340.http://www.jurnal.staidagresik.ac.id/index.php/attadrib/article/view/109

Teguh Saputra, The Healing Power Of AL-QURAN. YOGYAKARTA : Anak Hebat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun