Generasi Muda Tapi Mementingkan Gengsi, Yay Or Nay?Â
Menurut saya, generasi muda Indonesia memang harus punya gengsi, kalau perlu dinaikkan tinggi-tinggi. Tentunya, gengsi memiliki definisi yang luas. Gengsi tak selamanya hanya diartikan dengan sikap memandang rendah sesuatu hanya untuk menaikkan harkat martabat diri sendiri. Jadi, definisi gengsi jangan hanya dimaknai sesempit itu ya.
Saya mengartikan, mahasiswa perlu berprestasi untuk menaikkan gengsi agar mahasiswa tersebut memiliki pacuan untuk bermanfaat bagi orang lain. Maksudnya, apabila mahasiswa terus berpatok untuk selalu berprestasi, maka mahasiswa tersebut berkewajiban juga untuk memberi manfaat bagi orang banyak. Jadikan rasa gengsi sebagai acuan untuk memiliki rasa malu jika dirinya tak dapat menebar manfaat.
Jika sudah berprestasi, tanamkan pada diri sendiri untuk merasa gengsi jika pengalaman dan ilmu yang didapat hanya tersimpan rapat di otak.Â
Jika sudah berprestasi, tanamkan rasa gengsi jika penghargaan yang diperoleh hanya membuat iri orang lain.Â
Indikator Berprestasi itu BervariasiÂ
Jika berprestasi hanya dimaknai dengan perolehan juara 1, medali emas, dan best presenter, maka hanya sedikit mahasiswa yang mampu menaikkan gengsinya. Itu artinya hanya sedikit mahasiswa yang dapat menebar manfaat untuk orang lain.
Semua orang tentu bebas menentukan indikator berprestasi. Akan tetapi, menurut saya, memiliki jabatan di suatu organisasi, menjadi panitia di suatu event besar, dan menjadi relawan di suatu lembaga pun dapat dikatakan suatu prestasi. Bahkan, menjadi mahasiswa pun bisa dikategorikan prestasi. Apapun peran yang didapat, jika itu membuat diri kita menjadi insan yang bermanfaat, maka itu bisa disebut prestasi.
Oleh karena itu, berprestasilah! Raih sebanyak-banyaknya peran agar peluang menebar manfaat juga semakin luas. Agar gengsi bisa dinaikkan tinggi-tinggi. Agar memiliki rasa malu, jika sebagai manusia yang sudah bergelar maha-siswa tetapi belum bisa bermanfaat untuk orang sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H