PHD Edufarm digunakan untuk wisata edukasi siswa dan olahraga renang.
Pasar digunakan sebagai sarana pembelajaran untuk siswa.
- Modal agama/ budaya
Tokoh agama dan pemuka masyarakat untuk menciptakan lingkungan sekolah yang religius dan mengadakan kegiatan TBTQ (Taman Belajar Tartil qur'an),
Memperingati Hari Besar Agama (pengajian, takir plontang, lomba Dacil, Lomba Qiroat, Lomba Kaligrafi).
Budaya Kupatan budaya hari raya ke 8 dengan lebaran ketupat (Arak2an ketupat).
Budaya PHBN dalam bentuk kegiatan lomba baris, karnaval, eksposisi, pentas seni. Manasik Haji, Pondok Romadhon.
- Modal finansial
Pengelolaan BOS, BOPP, koperasi sekolah, dan infaq yang tepat dapat membantu operasional sekolah.
Keterkaitan modul ini dengan paket modul 1 adalah guru harus kreatif dan inovatif dalam mengelola dan menggali kemampuan murid (modal manusia) untuk disesuaikan dengan kodratnya agar merasa nyaman dan bahagia dalam proses pembelajaran. Pengelolaan sumber daya yang tepat guna dan dan tepat sasaran juga menjadi nilai positif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Potensi murid adalah sebuah asset/ kekuatan, oleh karena itu guru bisa mendampingi murid untuk menemukenali dan mengelola dengan baik potensi tersebut untuk mencapai prakarsa perubahan. Penerapan budaya positif di sekolah harus melibatkan partisipasi seluruh warga sekolah agar berjalan optimal sehingga bisa menjadi modal bagi sekolah.
Koneksi materi modul ini dengan paket modul 2 yaitu pemetaan dan pengelolaan sumberdaya di sekolah dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan belajar murid. Dalam hal ini, kompetensi social emosional diperlukan untuk mengelola emosi saat pengambilan keputusan dalam pemberdayaan kekuatan/ asset. Salah satu teknik untuk mengatasi kesulitan dalam menggali potensi dan mengelola sumberdaya di sekolah dapat dilakukan dengan teknik coaching.Â
Keterkaitan materi selanjutnya adalah dalam pengambilan keputusan pengelolaan sumber daya di sekolah harus bertanggungjawab dan berpihak pada murid.
Sebelum mempelajari modul ini saya berfokus pada kekurangan/ masalah sehingga kekurangan- kekurangan tersebut mendorong saya untuk berpikir negative (negative thinking) yang akhirnya membutakan saya untuk melihat potensi dan peluang yang ada di sekitar. Namun setelah mempelajari materi ini saya tersadar dan tercerahkan. Saya harus mengubah mindset saya untuk berpikir berbasis kekuatan/ potensi yang saya miliki. Yang pada akhirnya saya bisa menemukenali hal- hal positif dalam kehidupan. Dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, saya bisa memusatkan perhatian pada apa yang berjalan dengan baik, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.