Mohon tunggu...
Anis Meilitasari
Anis Meilitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perencanaan Wilayah dan Kota

Mahasiswa KKN Reguler Tim 1 Universitas Diponegoro 2022/2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Undip Kembangkan WebGIS Desa Wisata Untuk Mendukung Terwujudnya Digitalisasi Desa Paranggupito

10 Februari 2023   00:35 Diperbarui: 10 Februari 2023   14:01 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengerjaan WebGIS Desa Wisata. Dokpri

Paranggupito, Wonogiri (6/2/2023). Sektor pariwisata merupakan sektor unggulan daerah, karena telah memberikan kontribusi yang besar dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu daerah. Sektor wisata menjadi salah satu sumber pendapatan yang memberikan devisa bagi negara dan tujuan wisata. Di sisi lain, teknologi informasi telah menjadi media yang mempermudah pemenuhan kebutuhan individu maupun kepentingan orang banyak dengan mengutamakan efektivitas dan efisiensi. Dengan bantuan teknologi informasi, maka pekerjaan dapat diselesaikan dengan waktu yang singkat dan lebih mudah.

Salah satu teknologi informasi yang ada adalah Teknologi Geographic Information System (GIS) atau Sistem informasi Geografis (SIG). SIG terdiri atas tiga unsur utama, yaitu sistem, informasi, dan geografis. Informasi geografis berarti bahwa informasi yang ada menjelaskan tempat-tempat di permukaan bumi, posisi objek di permukaan bumi, dan keterangan (atribut) yang posisinya diketahui. SIG juga dapat menemukan lokasi yang memenuhi beberapa syarat atau kriteria sekaligus. Pengembangan desa wisata dapat ditunjang dengan melalui SIG dengan memetakan sarana prasarana sekaligus potensi sumber daya yang ada.

Salah satu desa wisata adalah Desa Paranggupito di Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri. Potensi yang ada seperti pantai, homestay, dan lain sebagainya yang dapat diintegrasikan dalam SIG yang terhubung dengan laman resmi desa sehingga disebut sebagai WebGIS. 

Keberlanjutan WebGIS dapat dikelola secara mandiri oleh sumber daya manusia di desa sehingga tersaji informasi yang aktual bagi wisatawan dan khalayak umum. WebGIS juga dapat menjadi salah satu sarana digitalisasi desa. Digitalisasi desa sendiri menjadi salah satu syarat desa wisata untuk dapat mengikuti perlombaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang dilaksanakan oleh oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) pada tahun 2023 ini.

Untuk dapat mendukung hal tersebut, mahasiswa KKN Reguler Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2022/2023, Anis Meilitasari S. melaksanakan sebuah program kerja pengembangan WebGIS Desa Wisata yang terintegrasi dengan laman resmi desa, sehingga mendukung terwujudnya Desa Wisata Paranggupito yang digital.

Kegiatan ini bertujuan untuk menjadikan Desa Paranggupito sebagai desa wisata yang digital, dalam artian berbagai informasi dan data yang dimiliki desa bersifat open access sehingga bisa dibuka dan dibaca oleh khalayak umum. Keterbukaan informasi adalah salah satu hal penting yang diinginkan dan dicari wisatawan sebelum mereka berkunjung ke lokasi yang ingin mereka jadikan destinasi wisata. Sehingga sasaran dari pembuatan WebGIS ini adalah masyarakat luas, termasuk masyarakat desa dan juga wisatawan yang berasal dari luar daerah maupun luar negara sekalipun. 

Sasaran lain dari kegiatan ini adalah perangkat desa, dimana mereka adalah pihak yang secara khusus ditunjuk oleh desa sebagai perwakilan yang akan melanjutkan pemanfaatan WebGIS yang ada, termasuk melakukan updating data dan informasi keruangan yang ada di desa meliputi sarana dan prasarana dasar serta infrastruktur wisata.

Pengerjaan WebGIS Desa Wisata. Dokpri
Pengerjaan WebGIS Desa Wisata. Dokpri

Dalam kegiatan pengabdian tersebut, dibuat sebuah sistem informasi desa yang dapat diakses pada website desa terbaru www.desawisataparanggupito.com . Data dan informasi yang dimasukkan dalam WebGIS adalah data-data seperti titik sarana meliputi sarana pendidikan (SD, SMP, SMA), sarana kesehatan (puskesmas), sarana perdagangan dan jasa (warung, toko, kios), sarana pemerintahan (kantor balai desa, kantor kecamatan), dan lain sebagainya. 

Data dan informasi lain juga meliputi data berupa garis seperti jalan dan sungai, serta data berupa area seperti area rawan bencana banjir, longsor, dan lain sebagainya. Mahasiswa memasukkan berbagai data yang dapat ditemukan melalui bantuan aplikasi Google My Maps, Google Earth, dan juga diverifikasi melalui observasi lapangan. Data-data tersebut dimasukkan secara manual dan teliti oleh mahasiswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun