Mohon tunggu...
Ani Siti Rohani
Ani Siti Rohani Mohon Tunggu... Buruh - Perempuan penikmat sunyi

Life is never flat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pergilah Masa Lalu

11 Mei 2019   08:58 Diperbarui: 11 Mei 2019   09:23 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengatakan bahwa Adi tak layak dijadikan pendamping karena dia bukan lelaki bertanggung jawab, bahwa Adi lelaki bejad. Arini khawatir. Sebab belum lama, Lastri memang sempat melakukan hal itu lagi. Hanya saja, Arini tak menggubris ucapannya sama sekali. 

Arini khawatir Lastri akan besar kepala oleh sikap Adi yang terlihat lebih menanggapi postingan-postinganya di dunia maya daripada menanggapi postingan-postingan milik Arini.

Arini mengambil kembali Hp-nya. Mengambil suatu keputusan yang dirasa lebih baik.

"Aku yang akan blokir Fb miliknya, biar aku tak lihat lagi nama mas muncul di setiap postingan miliknya atau nama dia muncul di postingan milik mas," ucap Arini.

Setelah memblokir akun Lastri, Arini bergegas ke kamar mandi. Mencoba meluruhkan amarah-amarah yang tengah menggerogoti. Dalam tangis, Arini berwudu lagi dan lagi berulang kali. Berharap setan yang tengah mengelabuhi hati, pergi. Tak indah rasanya jika Ramadan diisi dengan amarah.

Kaohsiung, 11 Mei 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun