Postingan dalam tagar #MosiTidakPercaya memiliki relasi atau keterkaitan dengan judul (caption) oleh sang pengguna Instagram, yakni dalam hal ini berarti dari akun @fraksirakyat_id. Akun ini hendak memperlihatkan tuntutan protes masyarakat kepada Jokowi. Adapun, dari foto di postingan terlihat judul "PERIKSA JOKOWI SEGERA!", di sebelahnya bertambah teks "Atas Nepotisme, Penghianat Reformasi, Perusak Demokrasi, Pelanggar Konstitusi, Pelayan Oligarki, Penggadai Negeri Atas Nama Investasi".Â
Foto di postingan memperlihatkan tulisan besar "NEPOTISME" dengan latar belakang para aktor politik sekaligus kerabat Presiden Jokowi. Hal ini mengindikasikan petunjuk bahwa upaya nepotisme Presiden Jokowi selaras dengan arti kata "Nepotisme", yakni diambil dari kata latin "nepos" yang berarti keponakan atau cucu.
Pada bulan Oktober perubahan regulasi pencalonan capres-cawapres melalui adik ipar Jokowi, Anwar Usman seorang ketua Mahkamah Konstitusi telah mengabulkan permohonan batas usia atau pernah menjabat sebagai kepala daerah, mempermudah langkah Gibran untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Padahal, secara usia pun minimal calon presiden-wakil presiden seharusnya berumur 40 tahun atau lebih.Â
Pencalonan Gibran Rakabuming Raka saat itu bulan Oktober 2023 lalu seharusnya terhalang usianya yang baru berumur 36 tahun. Deretan peristiwa ini merujuk pada percobaan dinasti politik Jokowi sebelum masa jabatan presidennya selesai pada bulan Oktober 2024 nanti (Hapsari, 2024).
Namun, media juga memiliki tanggung jawab dalam memberikan informasi yang akurat, seimbang, dan objektif sehingga dapat meminimalisir beragam persepsi yang keliru dalam masyarakat, media juga harus mampu menjadi wadah agar semua pandangan masyarakat dapat diwakili secara adil. Selain itu, perubahan kebijakan ini juga bisa memperkuat peran media sosial dalam menyebarkan informasi dan memengaruhi opini publik, dengan potensi untuk menciptakan gelembung informasi yang memperkuat pandangan yang sudah ada dan membatasi akses terhadap sudut pandang alternatif.Â
Dengan demikian, melalui pendekatan komunikasi dan advokasi yang bijaksana, penting untuk memastikan bahwa mahasiswa dan media mampu menghadapi implikasi dari kebijakan perubahan batas minimal usia Capres-Cawapres pada Pemilu 2024 dengan cara yang konstruktif dan bertanggung jawab
Sumber Referensi
Hapsari, M. S., Sabiq, A., & Sobandi, K. R. (2024). Tagar# MosiTidakPercaya dan# MahkamahKeluarga: Peran Media Sosial Instagram sebagai Wacana Protes Dinasti Politik Presiden Jokowi. Journal Ilmu Sosial, Politik dan Pemerintahan, 13(1), 378-396.
Asshiddiqie, J., Revisi, E., & RI, K. M. K. (2006). Partai Politik dan Pemilihan Umum Sebagai Instrumen Demokrasi. J urnal, 6.
Sujoni. 2023. Mahasiswa Tolak Gugatan Ubah Batas Usia Capres Cawapres. https://metro.sindonews.com/read/1227313/170/mahasiswa-tolak-gugatan-ubah-batas-usia-capres-cawapres-1697443854
Aris Wasita. 2023. Mahasiswa Unsa Penggugat Batas Usia Capres Ingin Aplikasikan Ilmu. https://www.antaranews.com/berita/3776355/mahasiswa-unsa-penggugat-batas-usia-capres-ingin-aplikasikan-ilmu