Mohon tunggu...
Anis FitriaUlfa
Anis FitriaUlfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Teknik Informatika di Universitas Mercu Buana

Nama : Anis Fitria Ulfa , NIM : 41521010157 Dosen Pengampu : Prof Dr Apollo, M.Si.Ak,CA,CIBV,CIBV, CIBG, Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Cara Memahami Komunikasi dengan Pendekatan Semiotika

4 April 2023   23:23 Diperbarui: 4 April 2023   23:32 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan perenan penting bagi kehidupan manusia didalam berinteraksi di kehidupan sehari-hari. Salah satu komunikasi yang terjadi di dalam masyarakat terkecil itu keluarga. Dalam sebuah komunikasi umpan balik merupakan suatu hal yang diharapkan. Komunikasi berasal dari Bahasa latin yaitu communicare yang diartikan memberitahukan. Kemudian kata tersebut berkembang dalam Bahasa inggris yaitu communication yang diartikan sebagai proses pertukaran informasi, ide, konsep, perasaan, gagasan antara dua orang atau lebih. Sederhananya, komunikasi merupakan proses pengiriman pesan atau simbol yang membawa makna dari sumber atau media ke penerima atau media untuk tujuan tertentu. Jadi yang terlibat dalam sebuah komunikasi ini adalah manusia.

Meskipun komunikasi merupakan kegiatan yang dominan dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak mudah untuk memberikan definisi yang dapat diterima bersama. Seperti ilmu-ilmu sosial lainnya, komunikasi memiliki definisi yang berbeda-beda menurut para ahli komunikasi. Berikut ini adalah pengertian komunikasi menurut para ahli komunikasi :

1. Menurut Carl I. Hovland : Komunikasi adalah proses dimana individu mengirimkan stimulus untuk mengubah perilaku individu lain.

2. Menurut Everett M. Rogers : Komunikasi adalah proses penyampaian ide atau gagasan dari sumber kepada penerima dengan maksud mengubah perilakunya.

3. Menurut David K. Berlo : Komunikasi sebagai instrumen interaksi sosial yang bermanfaat untuk mengetahui serta memprediksi bahsa setiap orang lain, dan juga untuk mengetahui keberadaan diri dalam menciptakan sebuah keseimbangan dengan masyarakat.

4. Menurut Prof. Dr. Alo Liliweri : Komunikasi merupakan pengalihan pesan oleh suatu sumber yang diserahkan kepasa penerima untuk dipahami.

5. Menurut Edward Depari : Komunikasi merupakan sebuah proses penyampaian gagasan, keinginan, pesan yang disampaikan melalui simbol-simbol tertentu yang memiliki makna yang dilakukan oleh penyampaian pesan ditunjukan untuk penerima pesan.

6. Menurut Everett M. Rogers : Komunikasi adalah proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau bertukar informasi satu sama lain, yang pada gilirannya menciptakan saling pengertian yang mendalam.

7. Menurut Lasswell : Komunikasi merupakan proses dimana penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menghasilkan efek tertentu.

8. Menurut Berelson dan Stainer : Komunikasi merupakan proses penyampaian gagasan, informasi, emosi, keahlian, dan lainnya. melalui symbol-simbol seperti gambar, kata, angka, dan yang lainnya.

9. Menurut Gerald R. Miller : Komunikasi dapat terjadi saat suatu sumber menyampaikan sebuah pesan kepada penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhi perilaku penerima.

10. Menurut Mary B. Cassata dan Molefi K. Asante : Komunikasi merupakan transmisi informasi yang dimaksudkan untuk mempengaruhi khalayak.

Jenis-jenis Komunikasi 

Terdapat beberapa cara untuk berbagi informasi satu sama lain. berikut adalah empat jenis komunikasi :

1. Lisan

Komunikasi verbal merupakan penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi dengan berbicara atau menggunakan bahasa isyarat. Ini adalah salah satu jenis yang paling umum dan sering digunakan dalam presentasi, konferensi video, serta dalam panggilan, rapat, dan percakapan satu sama lain. komunikasi verbal ini penting karena efektif.

2. Nonverbal

Komunikasi nonverbal merupakan penggunaan bahasa tubuh, gerak tubuh, dan juga ekspresi wajah untuk menyampaikan sebuah informasi kepada orang lain. ini dapat digunakan baik secara tidak sengaja maupun disengaja. Contohnya, Anda mungkin tersenyum tanpa sadar saat mendengar ide atau informasi yang lucu atau menarik.

3. Tertulis

Komunikasi tertulis adalah penulisan, pengetikan, atau pencetakan simbol, seperti huruf dan angka, untuk menyampaikan informasi. Hal ini berguna karena dapat memberikan catatan informasi untuk referensi. Menulis biasanya digunakan untuk berbagi infomasi melalui blog, surat, memo, buku, pamflet, dan yang lainnya.

4. Visual

Komunikasi visula merupakan tindakan penggunaan foto, seni, sketsa, gambar, grafik, dan bagan yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Visual sering digunakan sebagai alat selama presentasi untuk memberikan konteks yang berguna selain komunikasi tertulis dan/atau lisan. Karena orang-orang memiliki gaya belajar yang berbeda, beberapa orang mugkin menganggap komunikasi visual lebih bermanfaat dalam hal mengomsumsi ide dan informasi.

Fungsi Komunikasi 

Jika komunikasi dianggap dalam arti yang lebih luas, komunikasi diartikan tidak hanya sebagai pertukaran berita dan update, tetapi sebagai aktivitas individu dengan kelompok untuk berbagi fakta dan informasi. fungsi setiap sistem sosial adalah sebagai berikut :

1. Informasi : penyimpanan, pengumpulan, penyebaran data, berita, gambar, fakta serta pesan opini dan komentar yang dibutihkan supaya dapat dimengerti, dan beraksi dengan jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain supaya dapat mengambil keputusan yang tepat.

2. Sosialisai (Pemasyarakatan) : penyedia sumber informasi yang memungkinkan orang untuk berperilaku sebagai anggota masyarakat yang efektif sehingga ia pun sadar akan fungsi sosialnya sehinnga dapat aktif dimasyarakat.

3. Motivasi memperjelas tujuan dari setiap tujuan sosial jangka pendek dan jangka panjang, memotivasi orang untuk membuat keputusan berdasarkan keinginan mereka dan mendorong aktivitas individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama.

4. Perdebatan dan Diskusi : penyedia dan saling bertukar fakta yang diperlukan yang digunakan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat dalam masalah publik, menyediakan bukti yang relavan digunakan untuk kepentingan umum supaya masyarakat lebih terlibat dalam hal yang menyangkut kepentingan bersama ditingkat nasional dan daerah

5. Pendidikan : pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong pengembangan intelektual, pembentukan karakter dan pendidikan keterampilan dan kemampuan yang diperlukan di semua bidang kehidupan.

6. Memajukan kebudayaan : penyebarluasan hasil seni dan budaya dengan melestarikan warisan masa lalu, membangun imajinasi dan mempromosikan kretivitas dan kebutuhan estetika.

7. Hiburan : penyebaran simbol, sinyal, gambar, dan suara untuk drama, tari, seni, sastra, musik, olahraga, permainan, dan hiburan pribadi dan komunitas lainnya.

8. Integrasi : menyediakan bagi individu, kelompok, dan bangsa kesempatan untuk mendapatkan berbagai pesan yang mereka perlukan agar dapat saling kenal, saling menghargai satu sama lain, saling mengerti, pendapat dan keinginan orang lain. 

Pengertian Pendekatan 

Pendekatan adalah seperangkat tindakan yang dirumuskan atau diorganisir berdasarkan prinsip-prinsip tertentu (filosofis, psikologis, didaktis, dan ekologis) dan secara sistematis diarahkan pada tujuan yang dapat dicapai. Oleh karena itu, pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai seperangkat kegiatan pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip inti tertentu (filosofis, psikologis, didaktis, dan lingkungan) yang memfasilitasi, menginspirasi, memperkuat, dan mendukung metode pembelajaran tertentu. Pendekatan pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai sudut pandang seorang guru atau titik awal untuk pembelajaran berkelanjutan, yang mengacu pada pandangan bahwa ada suatu proses, bagaimanapun sifatnya yang sangat umum, yang diadaptasi, diperkuat, diilhami dan berdasarkan metode pembelajaran dengan kerangka teori tertentu. Berdasarkan jenisnya, pembelajaran dibagi menjadi dua jenis pendekatan, yaitu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru.

https://masterlinguistik.blogspot.com/
https://masterlinguistik.blogspot.com/

Pengertian Semiotika Secara Umum

Semiotika adalah suatu kajian ilmu tentang mengkaji tanda-tanda. Didalam kajian semiotika berasumsi bahsa fenomena sosial dalam masyarakat dan kebudayaan adalah tanda, semiotik itu mempelajari tentang sistem, aturan, dan konvensi yang memungkinkan tanda tersebut mempunyai arti. Kajian semiotika ada dalan dua paradigma yaitu pradigma konstruktif dan pradigma kritis.

Semiotika secara etimologis berasal dari kata yunani simeon yang artinya "tanda". Secara terminologis, semiotika dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek, peristiwa seluruh kebudayaan sebagai tanda. Van Zoest (dalam sobur, 2001, hlm.96) mendefinisikan semiotika sebagai "ilmu tentang tanda (tentang tanda) dan segala sesuatu yang berhubungan dengan fungsinya, hubungannya dengan kata lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya".

Semiotika Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah pengertian semiotika menurut para ahli :

1. Charles S Peirce

Charles S Peirce mengemukakan teori segitiga (triangle meaning), makna ini terdiri dari tiga unsur pokok, yaitu tanda (sign), objek, dan interpretant. Tanda ialah sesuatu yang bersifat fisik yang dapat diterima oleh panca indera manusia serta merupakan sesuatu yang bertujuan kepada hal-hal lain di luar tanda itu. Tanda menurut Pierce terdiri atas ikon (tanda yang muncul atas perwakilan fisik), simbol (tanda yang muncul dari kesepakatan), serta indeks (tanda yang muncul dari hubungan sebab dan akibat). Sedangkan acuan tanda disebut dengan objek. objek adalah konteks sosial yang merujuk pada karakter atau sesuatu yang terkait dengan karakter tersebut.

2. Ferdinand De Saussure

Teori semiotika ini di cetuskan oleh Ferdinand De Saussure, dalam teori ini, semiotika dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian (dikotomi) yang artinya penanda (signifier) dan pertanda (signified). Penanda dipandang  sebagai bentuk atau wujud secara fisik yang dapat dikenali dalam bentuk karya arsitektur, sedangkan pertanda dapat dilihat sebagai makna yang diungkapkan oleh suatu konsep, fungsi atau nilai. Keberadaan semiotika saussure merupakan hubungan antara penandan dan petanda yang berdasarkan konvesi, yang bisa disebut dengan signifikasi. Semiotika signifikasi merupakan sistem tanda yang mempelajari hubungan elemen tanda kedalam sebuah sistem berlandaskan pada aturan atau konvensi tertentu.

3. Roland Barthes

Roland Barthes mengembangkan dan membagi semiotika kedalam dua tingkatan pertandaan, yakni :

a. Tingkat Denotasi

Denotasi iyalah tingkatan pertandaan yang menggambarkan suatu hubungan penanda dan petanda yang sebetulnya, menghasilkan makna eksplisit, pasti, dan langsung.

b. Tingkat Konotasi

Konotasi  iyalah tingkatan pertandaan yang menggambarkan tentang suatu keterkaitan penanda dan petanda yang mana di dalamnya bekerja makna yang tidak eksplisit, tidak pasti, dan tidak langsung.

4. Menurut Tinarbuko

Menurut Tinarbuko (2008), semiotika adalah ilmu yang mempelajari tanda yang tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana tanda tersebut bekerja dan menciptakan makna

5. Christomy dan Yuwono

Ditahun 2004 Christomy Bersama dengan Yuwono memiliki peendapat yang sama bahwasannya semiotika merupakan kajian tentang tanda (signs), fungsi tanda, dan produksi tanda.

6. Zoest

menurut Zoest, segala sesuatu yang diamati disebut dengan tanda Oleh karena itu, karakter tidak terbatas pada objek. Kemunculan sebuah fenomena, menghilangnya sebuah peristiwa, dan struktur yang ditemukan adalah sesuatu, semua itu dapat dinotabenekan sebagai benda.

7. Piliang (1998:262)

Jika dari sudut pandang Piliang semiotika semua praktik sosial dapat dilihat sebagai fenomena bahasa, maka semua itu dapat dilihat sebagai tanda. Hal ini dimungkinkan karena pemahaman yang luas tentang tanda itu sendiri.

Tipe-Tipe Tanda Semiotika

Berdasarkan objek semiotik, menurut Peirce terdapat tiga jenis tanda, yaitu ikon, indeks, dan simbol.

1. Ikon

Ikon merupakan sesuatu yang berfungsi sebagai tanda yang serupa dengan bentuk objek aslinya. Dalam ikon, terdapat kesamaan dalam beberapa kualitas antara penanda dan petanda yang ditandai. Sebagai contoh, peta atau lukisan dapat dianggap sebagai ikon karena memiliki kemiripan visual dengan objek yang ditandai. contoh lain seperti Rambu-rambu lalu lintas "hati-hati, banyak anak-anak!" itu juga termasuk kedalam kategori ikon karena menirukan objek yang ditandainya secara visual atau tampilan.

2. Indeks

Indeks ialah simbol yang memiliki koneksi eksistensial terhadap petanndanya atau objeknya atau sesuatu yang berfungsi sebagai  penandanya. Di Dalam sebuah indeks, hubungan antara penanda dengan penandanya bersifat konkret dan aktual. Sebagai contoh, bau kentut menandakan bahwa ada seseorang yang baru saja kentut di tempat tersebut, panah yang menunjuk ke kanan dengan tulisan "SOLO 20 KM" adalah indeks bahwa ke kanan selama 20 kilometer lagi terdapat kota Solo, begitu juga dengan tombol atau tautan dalam situs web yang merupakan indeks untuk menuju halaman web yang dimaksud.

3. Simbol

Simbol ialah tanda yang bersifat konvensional. Tanda linguistik umumnya adalah simbol. Oleh karena itu, simbol merupakan suatu tanda yang sudah memiliki aturan atau kesepakatan yang dipatuhi secara bersama. Simbol ini tidak bersifat universal, karena setiap daerah memiliki simbolnya tersendiri seperti adat istiadat daerah yang satu belum tentu sama dengan adat istiadat daerah yang lainnya. Simbol palang putih dengan latar belakang berwarna  merah sudah ditentukan secara internasional bahwa symbol atau lambing itu berartikan "stop" atau larangan berhenti.

Macam-Macam Semiotika

Dalam bidang ilmu semiotik, terdapat sembilan jenis semiotik yang berbeda. Jenis-jenis tersebut meliputi semiotik analitis, deskriptif, faunal zoosemiotik, kultural, naratif, natural, normatif, sosial, dan struktural.

1. Semiotik Analitik

Semiotik analitik adalah semiotik yang memeriksa sistem tanda-tanda. Menurut Peirce, semiotik berobjek tanda lalu menganalisisnya menjadi sebuah ide, objek, dan makna. Makna Ide dapat diasumsikan sebagai lambang, sedangkan makna yaitu intisari yang terdapat di dalam lambang yang mengacu kepada objek yang dimaksud.

2. Semiotik Deskriptif

Semiotik deskriptif ialah  semiotik yang memfokuskan pada sistem tanda yang dapat kita amati pada masa kini, walaupun terdapat beberapa tanda yang masih sama seperti yang diamati pada masa lalu.

3. simiotik faunal

Semiotik Faunal merupakan semiotik yang secara khusus mempelajari sistem tanda yang dihasilkan oleh  hewan. Sebagai contoh, suara serigala yang mengaung menandakan keberadaan serigala di tempat di mana suara itu terdengar. Semiotik faunal ialah semiotik yang secara spesifik menganalisis perilaku hewan.

4. Simiotik Kultural

Semiotik kultural merupakan semiotik yang secara khusus mempelajari sistem tanda yang digunakan dalam budaya suatu masyarakat di daerah tertentu. Setiap masyarakat memiliki budaya yang unik dengan tanda-tanda khasnya yang berbeda dengan masyarakat lainnya.

5. Simiotik Naratif

Semiotik Naratif merupakan semiotik yang mempelajari sistem tanda dalam sebuah narasi yang berbentuk mitos dan cerita lisan.

6. Simiotik Natural

Semiotik natural ialah semiotik yang khusus mempelajari sistem tanda alami yang dihasilkan oleh alam. Sebagai contoh, kondisi cuaca yang mendung merupakan tanda terjadinya hujan.

7. Simiotik Normatif

Semiotik normative ialah  semiotik yang memfokus pada analisis sistem tanda yang dimana dibuat oleh manusia dengan bentuk norma, seperti contohnya rambu-rambu lalu lintas.

8. Simiotik Sosial

Semiotik sosial merupakan bidang studi yang secara khusus mempelajari sistem tanda yang dihasilkan oleh manusia dalam bentuk lambang.

9. Semiotik Skultural

Semiotik struktural ialah semiotik yang secara khusus memperoses sistem tanda yang timbul melalui struktur bahasa.

Sistem Semiotika

Dalam sistem semiotika dibagi menjadi tiga kelompok komponen, yakni semiotika paragmatik, semiotika sintatik, serta semiotik semantik

1. Semiotik Paragmatik

Dalam semiotik paragmatik menguraikan tentang asal dan ususl tanda, kegunaan tanda oleh yang menerapkannya, serta efek tanda bagi yang menginterprensentasikan. Dalam semiotik paragmatik arsitektur ialah tinjauan tentang pengaruh arsitektur (sebagai sistem tanda) terhadap manusia dalam menggunakan bangunan. Semiotik paragmatik arsitektur mempunyai pengaruh terhadap indera manusia dan perasaan (kesinambungan,tubuh,otot,persendian,dan posisi).Hasil dari karya arsitektur ini akan dimaknai dengan suatu hasil pengamatannya, maka hasil pengamatan itu dapat mempengaruhi pengamat yang bertindak sebagai pengguna hasil karya arsitektur. Dengan kata lain, karya arsitektur ini adalah bentuk yang dapat mempengaruhi penggunanya.

2. Semiotik Sintatik (semiotic synctactic)

Semiotika Sintatik menggambarkan kombinasi tanda tanpa memperhatian makna ataupun kaitannya dengan perilaku subyek. semiotika sintaktik ini mengabaikan efek pada subjek yang menafsirkan. Dalam arsitektur, semiotika sintaktik dapat diartikan tinjauan tentang wujud arsitektur sebagai kombinasi serta panduan dari berbagai macam sistem yang tidak sama. Hasil karya arsitektur digambarkan secara komposisional dan ke bagian, hubungan, antara bagian secara keseluruhan yang dijelaskan dengan jelas.

3. Simiotik Semantik (semiotic sementic)

Semiotika semantik menggambarkan makna dari sebuah tanda sesuai dengan makna yang disampaikan. Semiotika semantik dalam arsitektur ialah tinjauan dari sistem tanda yang dapat bersesuaian dengan makna yang ingin disampaikan perancan melalui ekspresi wujudnya. Wujud itu ditafsirkan kembali sebagai sesuatu presepsi oleh pengamatnya. Wujud pentingnya desain dapat dikatakan berhasil jika makna atau maksud yang disampaikan oleh perancang desain melalu rancangannya dapat difahami dan diterima dengan benar oleh pengamatnya, jika ekspresi yang ingin disampaikan perancang sama dengan pengamatnya.

Konsep Dasar Dalam semiotika

Semiotika pada dasarnya merupakan ilmu tentang makna tanda, termasuk dengan menyertakan mitos dan metafora yang terkait dengan tanda. Konsep dasar semiotika yang ditemukan oleh Ferdinand De Saussure adalah tanda atau simbol, metafora, kode, derta mitos.

1. Tanda

Menurut Ferdinand de Saussure tanda ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

- Tanda atau sign, mengandung aspek material berupa bunyi, huruf, gambarr, gerak, serta bentuk

- Penanda atau signifier, meliputi aspek material bahasa, yaitu apa yang dikatakan atau didengar serta apa yang ditulis atau dibaca.

- Petanda atau singnified, meliputi aspek mental bahasa, yaitu gambaran mental, konsep , dan pikiran

2. Kode

Kode merupakan bagian dari studi semiotik. Kode merupakan cara menggabungkan tanda-tanda yang disepakati secara sosial untuk menyampaikan pesan kepada indvidu tertentu. Menurut Barthes, terdapat lima macam kode dalam semiotika, yaitu:

- Kode Hermeneutik yakni kode yang menghadirkan berbagai teka-teki, pertanyaan, jawaban, pengangguhan jawaban, akhirnya mengarah kejawaban akhir. Kode ini mengacu pada misteri yang muncul dalam percakapan.

- Kode Semantik Ini adalah kode yang mengandung makna tingkat karakter (nilai rasa). Nilai konotasi atau makna yang terkandung dalam kode ini misalnya berupa maskulinitas, feminitas, kebangsaan dan lain-lain.

- Kode Simbolik Yakni kode yang berhubungan dengan psikoanalisis hingga terjadi konflik antara kedua unsur tersebut.

- Kode Narasi (Proairetik) Yaitu kode yang berisi cerita, urutan dan cerita. Setiap karya pasti memiliki kode ini.

- Kode Kebudayaan (Kultural) Yaitu kode-kode yang bersifat Anonim, Subliminal, Mitos, Sejarah, Moralitas dan Legenda.

3. Makna

Ada dua jenis makna yaitu makna denotatif dan makna konotatif. Makna denotatif adalah makna aktual, termasuk hal-hal yang ditunjukkan oleh kata-kata atau hubungan eksplisit antara tanda dan rujukan. Misalnya, jika ada gambar seseorang, berarti maknanya sebenarnya mengacu pada seseorang sebagai makhluk hidup.

Dalam hal ini, makna konotatif adalah makna yang tidak nyata dari sudut pandang kelompok, termasuk perasaan, emosi, nilai-nilai budaya. Misalnya Gambaran wajah yang tersenyum dapat diartikan memiliki dua arti, yaitu ungkapan kebahagiaan atau kehinaan

Daftar Pustaka

https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21413344019.pdf

https://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2020/11/23/4-jenis-komunikasi/

https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21413344019.pdf

http://eprints.unisnu.ac.id/id/eprint/2013/3/131510000129_BAB%20II.pdf

http://repository.upi.edu/26982/5/S_IKOM_1200310_Chapter2.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-RAHAYU_GININTASASI/Komunikasi.pdf

https://idr.uin-antasari.ac.id/6169/4/BAB%20II.pdf

https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/20330/2/T1_362011025_BAB%20II.pdf

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37724/1/INDRA%20DITA%20PUSPITO%2CS.%20SOS.%20I-FDK.pdf

https://repository.usm.ac.id/files/skripsi/G31A/2015/G.311.15.0035/G.311.15.0035-05-BAB-II-20190220113508.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun