Ditahun 2004 Christomy Bersama dengan Yuwono memiliki peendapat yang sama bahwasannya semiotika merupakan kajian tentang tanda (signs), fungsi tanda, dan produksi tanda.
6. Zoest
menurut Zoest, segala sesuatu yang diamati disebut dengan tanda Oleh karena itu, karakter tidak terbatas pada objek. Kemunculan sebuah fenomena, menghilangnya sebuah peristiwa, dan struktur yang ditemukan adalah sesuatu, semua itu dapat dinotabenekan sebagai benda.
7. Piliang (1998:262)
Jika dari sudut pandang Piliang semiotika semua praktik sosial dapat dilihat sebagai fenomena bahasa, maka semua itu dapat dilihat sebagai tanda. Hal ini dimungkinkan karena pemahaman yang luas tentang tanda itu sendiri.
Tipe-Tipe Tanda Semiotika
Berdasarkan objek semiotik, menurut Peirce terdapat tiga jenis tanda, yaitu ikon, indeks, dan simbol.
1. Ikon
Ikon merupakan sesuatu yang berfungsi sebagai tanda yang serupa dengan bentuk objek aslinya. Dalam ikon, terdapat kesamaan dalam beberapa kualitas antara penanda dan petanda yang ditandai. Sebagai contoh, peta atau lukisan dapat dianggap sebagai ikon karena memiliki kemiripan visual dengan objek yang ditandai. contoh lain seperti Rambu-rambu lalu lintas "hati-hati, banyak anak-anak!" itu juga termasuk kedalam kategori ikon karena menirukan objek yang ditandainya secara visual atau tampilan.
2. Indeks
Indeks ialah simbol yang memiliki koneksi eksistensial terhadap petanndanya atau objeknya atau sesuatu yang berfungsi sebagai  penandanya. Di Dalam sebuah indeks, hubungan antara penanda dengan penandanya bersifat konkret dan aktual. Sebagai contoh, bau kentut menandakan bahwa ada seseorang yang baru saja kentut di tempat tersebut, panah yang menunjuk ke kanan dengan tulisan "SOLO 20 KM" adalah indeks bahwa ke kanan selama 20 kilometer lagi terdapat kota Solo, begitu juga dengan tombol atau tautan dalam situs web yang merupakan indeks untuk menuju halaman web yang dimaksud.