Anak akan lebih cenderung bermain dan berinteraksi dengan sesama laki-laki atau sesama wanita, dan permainan yang dilakukan juga tampak berbeda wanita memainkan boneka, sementara laki-laki melakukan permainan robotan, mobilan, permainan bola dll. Untuk itu dibutuhkan bantuan dan pendampingan bagi siswa agar dapat tuntas dalam menyelesaikan tugas perkembangannya dengan baik.
5. Belajar menguasai keterampilan intelektual seperti: membaca, menulis, berhitung Pada tugas perkembangan ini, masalah yang sering muncul dialami siswa adalah pada siswa kelas kecil anak kurang lancar dalam calistung, dan biasanya pada akhir semester 1 anak mulai tampak siapa yang sudah lancar dan siapa yang masih membutuhkan latihan lebih banyak lagi.Â
Beberapa anak yang belum bisa menulis dengan lancar atau membaca dengan lancar, mereka kebanyakan sudah mengetahui huruf dari A -- Z tetapi untuk merangkai menjadi kalimat masih belum mahir dan perlu didampingi. Selain itu, ada juga anak yang saat menulis masih terbalik- balik menulis hurufnya seperti menulis huruf S, K, L, C, E. begitupun saat menulis angka masih ada anak yang terbalik menulis angka 3, 5, 7, 9.Â
Ada pula anak yang sama sekali tidak mengenal huruf dan angka. Sehingga sangat sulit mengikuti proses pembelajaran di kelas. Untuk siswa kelas besar biasanya ada beberapa anak mengalami kendala karena belum lancar dalam membaca dan memahami bacaan dalam paragraph, belum mahir dalam perkalian, pembagian tingkat 5 ke atas.Â
Mendapati masalah tersebut yang dilakukan guru adalah membiasakan anak untuk menulis, imlak, membaca, berhitung, membiasakan dengan literasi sebelum pelajaran usai, memberikan buku bacaan atau buku berhitung yang menarik atau melalui game, mengemas
pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif agar anak termotivasi dalam belajar. Karena pada tahap ini anak sudah memiliki kemampuan dasar untuk menulis, membaca dan berhitung, secara kognisi anak sudah mulai matang dan anak sudah mampu untuk mengikuti pembelajaran di sekolah dan mengenal simbol-simbol sederhana. Maka penting bagi guru SD dan guru BK mendampingi dan membekali siswa dengan keterampilan dasar ini agar dapat tuntas menyelesaikan tugas perkembangannya dan berkembang potensi prestasi belajarnya.
6. Pengembangan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari Pada tugas perkembangan ini, masalah yang sering muncul dialami siswa adalah beberapa kegiatan/perilaku yang dijelaskan di sekolah supaya dipraktikan baik di sekolah maupun di rumah namun ketika di rumah yang terjadi bahwa orang tua tidak membiasakan anak untuk melakukan hal tersebut seperti anak dilatih untuk menjaga kebersihan kelas dengan piket, anak diajak untuk memahami perbedaan ruangan kelas yang bersih dan rapi, dengan yang berantakan.Â
Sementara di rumah semua yang mengerjakan mama atau mbak yang membantu pekerjaan rumah tangga sehingga anak tidak mempraktekkan menjaga kebersihan di rumah, ada juga anak yang kurang berfikir secara logika lebih mengandalkan berpikir praktis dan cepat, sulit memahami pembelajaran karena kurangnya kemauan membaca dan menulis, kurang mampu merefleksikan dan memaknai suatu pembelajaran dalam kehidupan.Â
Dengan adanya masalah tersebut yang dilakukan guru adalah membantu siswa memahami konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara memberikan penjelasan dengan media atau contoh misalnya perbedaan bersih dan kotor kemudian menjelaskan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari secara khusus untuk kesehatan, rajin dan malas apa dampaknya untuk kesuksesan masa depan, memberikan tugas di rumah untuk praktik membersihkan kamar, melipat sprei, menyapu ruangan di rumah dll dengan mengajak anak melakukan praktik secara langsung anak-anak jadi memiliki pemahaman.Â
selain itu guru juga mengaitkan pembelajaran dalam kehidupan sehari- hari siswa. Karena pada tahap ini siswa membutuhkan konsep-konsep pemahaman yang sangat erat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari untuk membekali mereka menjadi pribadi yang lebih matang dan siap berhadapan dengan kehidupan dalam lingkungannya.
7) Pengembangan moral, nilai dan hati nurani.
Pada tugas perkembangan ini, masalah yang sering muncul dialami siswa adalah etika, kata hati anak yang mulai melemah dan egosentris yang tinggi menjadi kendala dalam penerapan nilai moral. Banyak anak yang terpengaruh oleh arus perkembangan teknologi seperti sosial media, permainan game, pola asuh keluarga dan lingkungan dimana mereka tinggal.Â
Banyak anak- anak yang berbicara kotor dan tidak sopan dengan orang yang lebih tua yang berdampak pada caranya berbicara yang kasar dan kurang sopan, anak yang cuek kurang peduli pada kepentingan orang lain, banyak anak yang kurang menerapkan kata dasar dalam bersosial yaitu, terima kasih, tolong dan maaf.Â