Mohon tunggu...
anisaturahma
anisaturahma Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWA

HOBI SAYA MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Layanan Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar Terhadap Perkembangan Peserta Didik

13 Juni 2024   15:46 Diperbarui: 13 Juni 2024   15:46 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut tugas-tugas perkembangan adalah :
1. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan dalam permainan.

Pada tugas perkembangan ini, masalah yang sering muncul adalah adanya anak yang kurang matang pertumbuhan secara motorik nya seperti anak yang memiliki berat badan lebih gemuk, anak yang terlalu kurus, anak yang terlalu tinggi atau terlalu pendek, bahkan anak- anak yang mengalami kendala kesehatan fisik mudah lelah, dan terbatas untuk bergerak. 

Ini akan berpengaruh terhadap kepercayan diri, anak menjadi minder dan menarik diri dalam berinteraksi dengan teman yang lain. Untuk itu guru dapat memfasilitasi siswa dengan berbagai kegiatan seperti; olahraga, senam bersama, melatih fisik lewat permainan di kelas maupun di luar kelas melalui kegiatan ekstrakurikuler, pembelajaran ke luar kelas dan bentuk permainan lainnya sesuai usia siswa. Karena pada tahap ini anak membutuhkan kesempatan untuk terus bergerak beraktivitas melatih keterampilan motorik nya untuk semakin memiliki otot dan tulang yang kuat serta matang.

2. Pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang sedang berkembang.
Pada tugas perkembangan ini, masalah yang sering muncul dialami siswa adalah untuk siswa SD kelas kecil 1,2,3 biasanya kurang memperhatikan bahaya saat bermain sebagai contoh anak suka bermain kejar-kejaran sambil berteriak atau berbicara keras-keras sambil berlari bersama teman-teman kelompoknya namun tanpa memperhitungkan kecepatan berlari dan area tempat berlari sehingga dapat terjadi kemungkinan terjatuh. 

Pada siswa kelas besar anak kurang mampu menyadari bahwa dirinya adalah pribadi yang terus mengalami perubahan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis karena anak memasuki masa pubertas awal. Secara fisik anak mengalami perubahan primer dan sekunder sedangkan perubahan secara psikis anak kurang stabil dalam emosinya. Untuk itu yang dilakukan guru untuk mendampingi siswa dengan beberapa cara yaitu; mendampingi siswa
dalam setiap kegiatan pembelajaran, memberikan nasihat dan arahan bagaimana anak berkembang sesuai tahap - tahapnya baik kepada anak maupun orang tua, memberikan penguatan karakter kepada anak - anak yang terus diupayakan sehingga menjadi budaya, dan pembinaan kepribadian melalui kegiatan rohani. Pada tugas perkembangan ini anak belajar untuk membiasakan diri menjaga kesehatan dengan hidup bersih, teratur, untuk keberlangsungan hidupnya dengan menjaga keselamatan diri dan lingkungannya.

3. Belajar berkawan dengan teman sebaya. Pada tugas perkembangan ini, masalah yang sering muncul dialami siswa adalah kurang percaya diri bergaul dengan teman yang lain di kelas, karena anak terlalu pendiam dan pemalu sehingga sulit untuk membuka diri berteman dengan yang lain. 

Demikian sebaliknya ada anak yang terlalu bebas bergaul bahkan bergaul dengan orang- orang yang lebih dewasa atau teman sebaya yang salah dan mendapat model yang kurang baik sebagai contoh hampir kebanyakan anak saat ini mengikuti tren dalam berkomunikasi dengan teman nya menggunakan sebutan yang kasar dan umpatan yang kurang sopan seperti anjir, cuk, tolol, dan masih banyak lagi. Dimana kata-kata tersebut biasa dilontarkan dan tidak masalah diantara mereka. 

Dengan masalah ini yang dilakukan guru adalah melakukan pendekatan secara pribadi, meminta tolong kepada teman sebaya yang care untuk mengajak bermain, guru melakukan pendekatan secara pribadi kepada anak tersebut dan memberi arahan bagaimana pentingnya memiliki teman, membentuk metode pembelajaran berbasis kelompok Karena pada tahap ini tugas perkembangan siswa adalah mampu berinteraksi dengan teman atau orang diluar keluarganya. Anak belajar untuk berani dan mengenal pribadi-pribadi di luar keluarganya.

4. Belajar melakukan peranan sosial sebagai laki-laki dan wanita.
Pada tugas perkembangan ini, masalah yang sering muncul dialami siswa adalah siswa kurang menyadari peranan sosial dirinya sebagai laki-laki atau sebagai wanita sebagai contoh; anak laki-laki atau anak wanita tidak mau jika dijadikan satu team atau kelompok dalam pembelajaran, namun juga terjadi di kelas besar anak sudah memiliki rasa suka/tertarik dengan lawan jenis sehingga sangat lengket dalam berelasi. 

Mengatasi masalah tersebut yang dilakukan guru adalah memberikan pendampingan dan pemahaman kepada siswa serta memberikan contoh peran sosial sebagai laki-laki dan wanita. Menjelaskan kepada siswa bagaimana siswa sewajarnya berperan sebagai laki - laki dan bagaimana berperan sebagai wanita, menjaga kebersihan diri dan bertanggung jawab dengan menjaga diri mengingat anak-anak sudah mulai remaja dan sudah berkembang alat-alat reproduksinya baik primer maupun sekunder. 

Memberikan selingan dalam pembelajaran berupa game sesuai jenis kelamin. Membagi kelompok kerja sesuai jenis kelamin yang laki - laki bisa membantu seperti mengangkat meja / kursi, yang wanita menyapu dan merapikan kelas. Pada tahap ini siswa telah memiliki mampu menyadari identitas dirinya sebagai laki-laki dan wanita serta mampu melakukan peranan sosial sebagai laki-laki dan wanita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun