Mohon tunggu...
Anisa Farah
Anisa Farah Mohon Tunggu... Lainnya - Masih belajar

من جد و جد

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aku Mampu Memilih tetapi Belum Tentu Mampu Memutuskan

13 Maret 2022   23:52 Diperbarui: 13 Maret 2022   23:57 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan pernah mengambil keputusan saat marah, karena pada dasarnya keputusan yang diambil saat marah akan berakhir tidak baik.

Pada saat awal pendaftaran perkuliahan saya pernah merasa bimbang dengan universitas mana yang akan saya tuju. Dimana pada waktu itu orang tua saya memberikan kepercayaan penuh kepada saya dalam menentukan pilihan. Ada 2 universitas yang masuk di list saya. Salah satu univ tersebut berada di Malang dan satunya lagi berada di Semarang. Kedua univ ini memiliki kekurangan dan kelebihan yang berbeda menurut persepsi saya. Dari penentuan univ ini saya belajar untuk mengambil keputusan yang benar.

Mungkin pernah dari kita merasa sulit dalam mengambil keputusan, atau merasa bimbang untuk memilih keputusan. Terkadang ketika ingin mengambil keputusan kita akan merasa takut untuk memilih karena takut dengan hasil yang di terima dan tidak sesuai dengan ekspetasi kita.

Kebimbangan akan pengambilan keputusan ini seringkali terjadi dalam hidup kita dan bahkan hampir semua orang pernah merasakannya. Dalam pengambilan keputusan kita memerlukan konsep dan logika. Konsep dan logika ini yang seimbang ini akan memudahkan kita dalam berfikir sehingga kita mudah untuk mengambil keputusan yang tepat.

Apa itu konsep dan logika?

Seperti yang kita tahu, masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu konsep. Istilah konsep ini berasal dari bahasa latin yaitu conceptum yang memikiki arti sesuatu yang dipahami. Konsep memiliki beberapa pengertian, jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian konsep yaitu rancangan atau buram surat danbsebagainya. Konsep juga bisa diartikan sebagai sebuah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa yang konkret.

Jika kita merujuk pengertian konsep dari Aristoteles dalam "The classical theory of concepts" yang menyatakan bahwa konsep adalah penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia.Dengan adanya pengertian dari Aristoteles ini dapat kita ketahui konsep merupakan bentuk dasar dari penyusunan pengetahuan sehingga kita akan membutuhkan konsep sebelum kita berpikir.

Selanjutnya yang akan kita bahas adalah logika. Logika berasal dari kata yunani yaitu "logos" yang memiliki arti logis yang berarti fikiran dan juga perkataan berasal dari fikiran. Alexander Afro Diseas adalah orang pertama yang menggunakan kata-kata logika. Logika tersebut memiliki arti ilmu yang menyelidiki sesuatu yang diperlukan dan tidak hanya suatu pemikiran saja. Pada waktu ini Aristoteles yang dikenal sebagai penemu kata logika, belum menggunakan kata logika, tetapi atistoteles menamakan ilmu tersebut dengan istilah analitik dan dialektik. Logika ini dibagi menjadi 2 yaitu logika deduktif dan logika induktif.

Logika deduktif yaitu penalaran yang membicarakan cara-cara untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan apabila lebih dahulu telah diajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai semua atau sejumlah di antara suatu kelompok barang. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola pikir yang dinamakan silogisme.

Penalaran induktif disebut logika induktif, yaitu penalaran yang membicarakan tentang penarikan kesimpulan bukan dari pernyataan-pernyataan yang umum, melainkan dari pernyataan-pernyataan yang khusus.

Pengambilan Keputusan

Sering dari kita dituntut untuk mengambil suatu keputusan yang tepat dengan waktu yang singkat serta mempertimbangkan hasil dari keputusan tersebut. Membuat keputusan membutuhkan proses yang harus dilalui, dimana dalam pengambilan keputusan ini terdapat 3 kunci yang harus di cermati yaitu permasalahan, proses pemilihan alternatif, dan pencapaian tujuan.

Untuk membantu seseorang dalam pengambilan keputusan terdapat sebuah kerangka pengambilan keputusan yang dapat mempermudahnya. Kerangka pengambilan keputusan ini terdapat sederhana terdapat 4 langkah yang harus ditempuh yaitu:.

1. Menemukan situasi yang memerlukan suatu keputusan

2. Menemukan faktor faktor diperlukannya suatu tindakan tertentu.

3. Memilih satu diantara berbagai alternative yang tersedia.

4. Menilai pilihan-pilihan yang pernah dibuat dimas lalu untuk mengetahui pilihan mana yang membuahkan hasil yang paling menguntungkan bagi organisasi.

Dengan adanya kerangka ini diharapkan dapat mempermudah seseorang dalam pengambilan tindakan memutuskan untuk mengatasi situasi problematika yang sederhana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun