Tahan emosimu, jangan terbawa suasana
Emosi adalah ekspresi atau reaksi tubuh kita terhadap situasi yang terjadi dalam hidup kita.
Sedangkan menurut Ina dalam dosenpsikologi.com emosi diartikan sebagai implus yang muncul akibat dari suatu rangsangan dari dalam maupun dari luar. Emosi berasal dari kata emotion dalam bahasa Prancis atau dalam bahasa latinnya adalah emovere yang artinya keluar. Secara etimologi emosi diartikan "bergerak keluar". Maksudnya mengungkapkan suatu rasa yang yang kita alami dengan sebuah ekspresi atau dengan perilaku.
Ada berbagai macam -- macam emosi yang ada, seperti marah, sedih, senang, takut, cinta, terkejut, jengkel, malu, dan sebagainya. Dari macam -- macam emosi tersebut dapat kita ketahu bahwa emosi berkaitan dengan suasana hati kita.
Apakah kalian pernah merasakan emosi ? Tentunya pernah dong, perlu diingat emosi bukanlah sikap marah-marah yaa, karena banyak orang yang salah mengartikan emosi adalah perasaan marah, contohnya saja ketika kamu sedang marah-marah, ada orang yang akan menasehatimu akan berbicara seperti ini "Tahan emosimu, jangan terbawa suasana". Tapi apa kalian pernah berpikir mengenai emosi yang kalian keluarkan, darimana asalnya ? Dan bagaimana itu bisa terjadi ? Simak terus pembahasan berikut.
Emosi adalah ekspresi atau reaksi tubuh kita terhadap situasi yang terjadi dalam hidup kita. Kalau dijabarkan secara singkat. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang, mengenai sesuatu, marah kepada seseorang ataupun takut terhadap sesuatu.Emosi berasal dari kata emotion dalam bahasa Prancis atau dalam bahasa latinnya adalah emovere yang artinya keluar. Secara etimologi emosi diartikan "bergerak keluar". Maksudnya mengungkapkan suatu rasa yang yang kita alami dengan sebuah ekspresi atau dengan perilaku.
Ada berbagai macam -- macam emosi yang ada, seperti marah, sedih, senang, takut, cinta, terkejut, jengkel, malu, dan sebagainya. Dari macam -- macam emosi tersebut dapat kita ketahu bahwa emosi berkaitan dengan suasana hati kita.
Semua emosi yang kita keluarkan semuanya berasal dari sebagian dari otak kita yang bernama sistem limbik otak, yang mana merupakan bagian yang terletak pada batang otak yang kira-kira berukuran sebesar kacang walnut. Nah, sistem limbik tiap-tiap orang tidaklah sama. Kita dapat menjumpai orang yang sistem limbiknya lebih aktif pada orang yang depresi, terkhusus ketika mereka menerima informasi yang negatif.
Secara umum ilmuwan membagi struktur sistem limbik otak menjadi 4 bagian, yang mana tiap-tiap bagian mempunyai perannya masing-masing, 4 bagian tersebut adalah hipotalamus, hippocampus, amygdala dan korteks limbik. Pada bagian-bagian yang telah disebutkan terdapat juga kontrol terhadap rasa takut, kemarahan, kabahagiaan, dan perasaan cinta. Yuk kita simak pembahasannya.
1. Amygdala bagian yang mempunyai fungsi mengontrol rasa takut
Rasa takut atau ketakutan adalah emosi yang sangat penting jika ditinjau dari segi biologis, Mengapa ? Ini dikarenakan emosi ini membantu kita untuk mengenali dan merespons hal-hal yang dapat mengancam dan membahayakan kita yang mana dapat meningkatkan rasio bertahan hidup, coba pikirkan apabila kita tidak mempunyai rasa takut, kita bisa saja melakukan hal-hal yang sembrono tanpa memikirkan resiko yang ditanggung, seperti contoh melawan sang raja hutan (singa) dengan tangan kosong.
Sebenarnya ketika rasa takut ini terjadi, ada 2 bagian dari sistem limbik yang bekerja yaitu amygdala sebagai stimulan dan sumber rasa takut dan hipotalamus yang berperan memberikan respon, seperti melawan atau lari. Cara kerjanya ialah ketika otak mendapatkan kenangan mengenai sesuatu yang mengancam atau membahayakan maka amygdala akan menstimulasi hipotalamus, kemudian diikuti oleh respon dengan bentuk melawan atau lari. Hipotalamus mengirimkan sinyal ke kelenjar adrenalin untuk menghasilkan hormon, seperti adrenalin atau kortisol. Nah, ini sebabnya untuk beberapa orang yang mengalami masalah otak yang mempengaruhi amygdala tidak dapat memperkirakan dan merespon dengan baik skenario yang membahayakan dirinya.
Ketika hormon-hormon tadi memasuki darah, maka kita dapat merasakan perubahan-perubahan fisik, serperti detak jantung yang lebih cepat, lebih sering bernapas, berkeringat dan tingkat gula darah yang mana rata-rata dapat meningkatkan daya bertahan hidup. Lalu bagaimana dengan bulu kuduk yang berdiri ?
Oh ya, satu lagi fungsi dari amygdala yaitu dapat menyimpan peristiwa dan kenangan terutama pada informasi negatif. Sebagai contoh ketika kita memegang api, maka amygdala akan menyimpan memori rasa sakit yang ditimbulkan.
2. Asal muasal kemarahan
Selain sebagai sumber rasa takut amygdala juga menjadi sumber dari kemarahan, mengapa ? Karena kemarahan merupakan bentuk dari respon terhadap ancaman atau bahaya yang diakibatkan oleh lingkungan sekitar. Jika kita dalam situasi yang berbahaya dan tidak bisa melarikan diri, ada kemungkinan kamu akan meresponnya dengan marah. Frustasi juga merupakan pemicu dari kemarahan
Seperti halnya rasa takut, marah juga melibatkan amygdala dan hipotalamus dan dengan cara kerja yang sama, tetapi disini ada bagian lain yang berperan yaitu korteks prefrontal. Orang-orang yang mengalami gangguan terhadap area atau bagian-bagian ini mereka tidak dapat mengendalikan kemarahan mereka.
3. Tak punya korteks limbik tak bahagia
Secara alami kebahagiaan atau perasaan senang adalah bagian dari emosi yang positif, emosi ini sebagian berasal dari korteks limbik. Lalu bagaimana dengan sebagian yang lainnya ? Sebagian yang lain merupakan berasal dari bagian yang yang bernama Precuneus. Precuneus berperan dalam mempertahankan rasa diri, pengambilan ingatan, dan memusatkan perhatian ketika berada dalam suatu lingkungan.
Para ahli berpikir manusia dapat memperoleh perasaan bahagia disebabkan oleh perubahan informasi tertentu yang proses oleh procuneus dan diubahnya menjadi kebahagiaan.
Contohnya, coba bayangkan ketika kamu menghabiskan malam bersama orang yang kamu cintai, kemudian ketika kamu mengingat kenangan itu kembali kamu akan merasa bahagia.
Sebelumnya jangan kaget dulu ya, soalnya saya juga hampir tidak percaya. Respon stres dan perasaan cinta merupakan kerjaan si hipotalamus. Hipotalamus lagi... -_- . iya hipotalamus, kenapa hipotalamus, ya karena bagian ini memang memegang sebagian dari respon atau emosi. Nah, ketika stres atau cinta ini tumbuh, maka hipotalamus akan memicu pengeluaran hormon, yang salah satunya adalah dopamin yang dapat menimbulkan perasaan positif, termasuk jatuh cinta.
Hormon lainnya yang terkait ada oksitosin dan vasopresin. Oksitosin adalah hormon yang meningkat seiring dengan pemicunya yaitu memeluk orang yang paling disayang atau ketika mengalami orgasme, hormon ini dilepaskan melalui kelenjar hipofesis setelah hipotalamus memproduksi hormon tersebut.
Sedangkan vasopresin juga melalui proses yang sama dengan oksitosin, tapi bedanya hormon ini juga melibatkan ikatan melalui pasangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H