Mohon tunggu...
Anisa Farah
Anisa Farah Mohon Tunggu... Lainnya - Masih belajar

من جد و جد

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Pertama dan Bahasa Kedua pada Anak

23 Maret 2021   20:08 Diperbarui: 23 Maret 2021   20:34 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain anak belajar bahasa ibu, sebaiknya anak juga belajar bahasa kedua.

Bahasa kedua adalah bahasa yang diperoleh anak setelah belajar bahasa pertama. Bahasa pertama anak adalah bahasa ibu (bahasa yang digunakan sehari hari), sedangkan untuk bahasa kedua, anak dapat diajari dengan bahasa asing.

Kita tidak bisa menampik bahwa dunia semakin luas dan berkembang. Karena itu kita harus membekali anak dengan banyak bahasa agar anak mampu berkembang di dunia Internasional pada masanya. Seperti yang dikatakan Ali bin Abi Thalib :

"Ajarilah anak-anakmu sesuai zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan di zamanmu"

Membekali anak dengan bahasa asing, adalah salah satu cara untuk membantu anak hidup di zamannya.

Untuk membekali anak bahasa asing atau bahaasa kedua ini kita harus menegtahui usia berapa yang pas untuk mengenalkan anak dengan bahasa asing.

Menurut hallosehat.com masa dimana anak belum sekolah atau saat anak berusia ke-3 tahun adalah waktu yang tepat untuk anak dikenalkan dengan bahasa asing, karena pada usia ini anak sudah mulai fasih dalam menggunakan bahasa ibu. Dan pada usia ini anak sudah siap untuk belajar bahasa baru, sehingga anak tdak akan merasa kesulitan untuk membedakan bahasa tersebut.

Banyak sekali manfaat yang terjadi ketika kita mampu mengenalkan bahasa pada anak.

1.Anak lebih kreatif

Belajar bahasa asing dapat merangsang kreativitas anak. Anak yang menguasai beberapa bahasa asing akan memiliki kreativitas lebih tinggi.

2.Tidak Mudah Lupa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun