Mohon tunggu...
Anisa Rahmawati
Anisa Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stress - Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Cara manajemen stress

3 November 2023   19:06 Diperbarui: 3 November 2023   19:38 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Stress merupakan bagian dari kehidupan, setiap orang merasakannya dan memiliki penyebab stress yang berbeda -- beda. Sebenarnya apa sih itu stress? Apa pengaruh stress terhadap diri kita, dan bagaimana cara mengenali pola stress yang dihadapi. Saat mendengar kata -- kata stress apa yang terbayang dalam pikiran kalian? kesulitan, tantangan, hambatan, dan cobaan hidup. Tentunya pasti kalian memiliki definisi masing -- masing mengenai stress. Sebenarnya stress itu apa sih?. 

Istilah stress pertama kali dikenalkan oleh ilmu kesehatan pada tahun 1926 oleh seorang dokter Bernama Dr. Hans Selye. Saat menjadi seorang mahasiswa kedokteran. Dr Hans Selye menyadari bahwa orang -- orang yang menderita berbagai macam penyakit fisik semuanya tampak memliki gejala yang sama yakni hilangnya nafsu makan, berkurangnya massa otot, meningkatnya tekanan darah, dan berkurangnya hasrat untuk melakukan kegiatan yang biasanya disukai.

Dr Hans Selye lalu menggunakan istilah stres untuk mendeskripsikan jumlah semua perubahan non spesifik yang terjadi pada organisme diakibatkan oleh kerusakan yang terjadi di dalam tubuh.  Pada tahun 1986 Dr Hans selye mengemukakan bahwa secara umum mendefinisikan stres sebagai strain concept, yakni konsep mengenai tuntutan yang berlebihan terhadap daya tahan maupun kemampuan individu. 

Jadi menurut Dr Hans Selye  secara sederhananya stress mengacu kepada reaksi individu terhadap beban atau tuntutan yang mendesak individu tersebut untuk mengeluarkan ekstra kemampuan dirinya dan daya tahannya untuk beradaptasi dengan beban atau tuntutan tersebut.

Sebenarnya apa sih pemicu stres itu? Secara ilmiah, stimulus - stimulus yang menyebabkan timbulnya respon stress disebut sebagai stressor. Terdapat 2 bentuk utama dari stres yaitu psikosocial stressor dan biogenie stressor. 

Psikosocial stressor ini berupa situasi kehidupan yang menciptakan tekanan yang intens pada diri manusia sehingga menimbulkan gangguan psikologis dan fisik. Misalnya laporan yang kamu buat tidak dihargai oleh atasanmu atau kamu mendadak harus menyesuaikan diri dengan kultur baru dikarenakan kamu melanjutkan kuliah di negara lain. 

Dan banyak contoh - contoh lain yang sering dihadapi dalam kehidupan sehari - hari. Selanjutnya banyak jenis stres yakni stimulan menyebabkan stres berdasarkan tindakan biokimia yang diberikan kepada tubuh. Karakteristik yang dapat menimbulkan dua jenis stressor ini dinamakan sympathomitetic atau senyawa stimulan yang meniru efek dari respon fisik stres seperti  kopi, tea, gingo biloba, ginseng dan lain lain, kemudian ekstrim panas dan dingin atau bahkan olahraga fisik mampu memicu efek dari sympathometetic.

Hal ini bisa menjawab kalau misalnya setelah minum kopi di starbucks kenapa tiba tiba suka deg -- deg an dan sulit tidur. Mungkin kalian cukup sensitif dengan efek sympathometetic dari kopi. Ada beberapa individu yang sudah minum kopi 2 gelas Namun tidak apa - apa hal ini dikarenakan respon tubuh setiap manusia berbeda. 

Karna dari itu kenali kemampuan tubuh kita masing masing. Jadi kita bisa tahu dosis tepat untuk diri kita masing masing. Kita sudah bahas diatas bahwa stress dibagi menjadi dua yaitu psikososial dan biogenie terus yang menjadi pertanyaan apa sih pengaruh kedua jenis stress ini terhadap kita? Ternyata jika stres tersebut tidak ditanggulangi maka ini dapat memberi pengaruh pada psikologis dan fisik kita. Mulai dari:

  • Rambut rontok
  • Gangguan pencernaan
  • Gangguan pernafasan
  • Pusing 
  • Migrain
  • Permasalahan pada jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Permasalahan kulit
  • Gangguan tidur kecemasan
  • Depresi
  • Sulit konsentrasi
  • Gangguan imun
  • Gangguan mood
  • Kecanduan judi makan berlebihan
  • Kecanduan berbelanja dan masih banyak lainnya. 

Dampak dari stress berkepanjangan yang tadi sudah dijelaskan. Bisa ditanggulangi salah satunya dengan cara mengenali penyebab atau bagaimana hal hal tersebut dapat memicu stress. Yaitu dengan mengenali penyebab stres yang ada pada diri kita, maka kita dapat lebih fokus untuk mengendalikannya. Ada banyak contoh teknik manajemen stres, tetapi belum tentu semua metode sesuai dengan kondisi kalian. Berikut ini merupakan beberapa metode manajemen stres yang bisa dilakukan secara mandiri.

1.  Mencari tahu penyebab stres
Langkah awal dari manajemen stres yang baik ialah mencari tahu apa yang menjadi penyebab stres itu sendiri. Coba perhatikan apa saja yang membuat stres belakangan ini. Selanjutnya, tulislah jurnal selama kurang-lebih satu hingga dua minggu untuk memastikan apa kondisi tersebutlah yang membuat sering merasa tertekan. Catat dan pahami pula bagaimana tubuh meresepons situasi tersebut. Dengan begitu, kalian bisa memilih metode yang lebih tepat untuk mengelola stres di kemudian hari.

2. Hindari stres yang tidak perlu
kalian mungkin termasuk orang yang sangat mudah merasa stres. Memang, pada dasarnya ada beberapa pemicu stres yang harus di hadapi dan tidak bisa dihindari sama sekali. Meski begitu, ada pula beberapa penyebab stres yang sebenarnya masih bisa di  hindari. Berikut ini beberapa hal yang bisa  dilakukan untuk menghindari stres yang tidak perlu:
Berani berkata tidak, baik dalam urusan pribadi ataupun profesional.

  • Pahami kemampuan dan batasan agar tidak membebani diri sendiri.
  • Hindari orang-orang yang dapat menjadi penyebab munculnya stres.
  • Hindari topik yang berpotensi membuat stres, kepikiran terus, dan menimbulkan perasaan tidak nyaman.
  • Atur jadwal harian sesuai dengan kemampuan, lalu tinggalkan aktivitas yang sekiranya tidak harus dilakukan pada hari itu juga

3. Ubah kondisi yang menyebabkan stres

Mengubah situasi yang bisa memicu stres adalah langkah manajemen stres lainnya yang bisa Anda lakukan. Ini bertujuan untuk mencegah stres muncul kembali pada lain waktu. Contohnya, bila penyebab stres ialah perlakuan atau sikap orang lain, cobalah untuk mengungkapkan apa yang dirasakan. Sampaikan hal ini dengan cara yang baik dan sopan. Memendam emosi atau perasaan tidak akan menyelesaikan masalah. Dengan membicarakan hal ini, kalian bisa berkompromi untuk menemukan solusi terbaik.

4. Adaptasi dengan penyebab stres

Jika merasa tidak bisa menghindari penyebab stres, cobalah untuk mulai beradaptasi dengan menghadapi dan menerimanya. Ini bisa membantu dalam mengelola stres. Sebagai contoh, bila stres karena terjebak macet, cobalah lihat hal ini dari sudut pandang positif. yaitu bisa berhenti sejenak, mendengarkan lagu, sambil menikmati waktu sendiri. Seseorang yang perfeksionis juga rentan mengalami stres. Oleh sebab itu, cobalah mengubah standar yang terlalu tinggi dan turunkan sedikit ekspektasi.

5. Luangkan waktu untuk melakukan hal yang disukai

Dalam jadwal yang begitu padat, jangan lupa menyempatkan diri untuk beristirahat dan melakukan hobi atau hal-hal yang  disukai. Ini merupakan salah satu contoh manajemen stres yang cukup efektif. Ada beberapa jenis kegiatan yang bisa dilakukan untuk terlepas dari stres, antara lain:

  • berolahraga secara rutin,
  • berbicara dengan teman atau orang terdekat,
  • bermain dengan hewan peliharaan,
  • mendengarkan musik yang anda sukai,
  • minum teh atau kopi hangat,
  • berkebun, dan
  • pijat.

Meski begitu, jangan sampai hal ini mengganggu waktu istirahat. Istirahat tetaplah kebutuhan yang harus penuhi demi kesehatan fisik dan mental yang lebih baik.

6. Terapkan gaya hidup sehat

Contoh manajemen stres lainnya adalah menerapkan gaya hidup sehat. Kebiasaan ini tak hanya baik untuk kesehatan fisik semata, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan mental. Mulailah dengan menerapkan diet sehat dan bergizi seimbang. Mengurangi konsumsi gula dan kafein juga dapat menjadikan suasana hati lebih stabil. Jangan lupa untuk tidur cukup, yakni 7--8 jam setiap malam. Kurang tidur bisa membuat tubuh mudah lelah dan stres sehingga sulit berpikir jernih

Selanjutnya Ada empat karaktersitik yang dapat memicu respons stress. Empat karakteristik tersebut adalah Nuts. Nuts sendiri adalah akronim dari

  • N (Novelty) situasi yang menurutmu baru 
  • U (Unpredictability) berhadapan dengan situasi yang tidak diharapkan atau sulit di prediksi
  • T ( Threat To Your Ego) situasi tersebut menjadi ancaman untuk harga diri.
  • S (Sense Of Low Control) merasa bahwa tidak bisa mengendalikan situasi yang terjadi.  

Semoga dengan mengenal lebih jauh mengenai stress serta melakukan analisa mengenai pola stress pada dirimu dapat membantu untuk mengurangi negatif efek dari stres tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun