Pada tahun 1987 alat patrol dapat dipadukan dengan sebuah irama/lagu dengan mengeluarkan bunyi/nada yang masih sederhana. Pada tahun 1988 alat patrol bisa dibuat alat musik yang dikemas menjadi musik patrol. Pada tahun 1988 alat bertambah dari 5 alat menjadi 8 alat patrol.Â
Alat tersebut baru berkembang dan dimulai saat acara festival musik patrol. Hanya saja pada waktu itu di Kabupaten Jember terdapat 6 grup patrol yang bisa dibilang kreatif dalam pukulan. Pada tahun 1988-2019 musik patrol sering mengikuti perlombaan festival di beberapa daerah. Namun, saat itu belum terbentuk sebagai komunitas kesenian yang resmi.Â
Untuk itu tahun 2019 Pak Purnomo dengan teman-teman seperjuangan berkomitmen membentuk sebuah Paguyuban Seni Musik Patrol Jember (PSMPJ) untuk menjadikan musik patrol lebih maju dan berkembang. Paguyuban memiliki visi misi yaitu:
- Visi
Menjadi organisasi musik patrol Jember yang kukuh bersatu dan mandiri
- Misi
Menjadi organisasi kemasyarakatan yang menghimpun dan membina Grup Musik Patrol Jember dengan kegiatan melalui Bidang Pendidikan, Bidang Ekonomi, dan Bidang Sosial Budaya.
- Prestasi yang dicapai Bapak Purnomo Hadi Sebagai Ketua Paguyuban Seni Musik di Jember
Musik patrol yang menjadi ikon musik seni tradisi Jember, perlu untuk dilestarikan karena pada hakikatnya musik patrol menjadi penjabaran dan implementasi dari cita-cita seniman Jember. Keberhasilan paguyuban dalam pembinaan diukur dari prestasi-prestasi yang dicapai dapat menimbulkan rasa kebanggaan dan fantasisme daerah.
Paguyuban Seni Musik Patrol Jember terbentuk pada 17 April 2019 dengan usaha untuk membentuk grup yang berorientasi kepada potensi kedaerahan. Pada saat Bapak Purnomo menjabat sebagai Ketua PSMPJ, mampu mengorganisir 73 grup musik patrol yang masih aktif di Kabupaten Jember dan rutin mengadakan pertemuan 2 minggu sekali untuk arisan, latihan alat musik, dan silaturahmi antar anggota. Dalam satu grup biasanya terdapat 12-16 personil. Grup patrol tersebar dalam beberapa kecamatan dan menjadi satu paguyuban dengan pusatnya di Kota.
Setiap grup patrol memiliki nama dan ciri khas sendiri. Misalnya Grup Patrol di Kecamatan Sumbersari ini memiliki khas penampilan warna coklat dan alat musik yang digunakan lebih banyak dengan ditambah tamborin, seruling, gendang dan lain lain. Nama grup patrol dari 73 grup tersebut adalah Hastra 132, Retro 5, Setan Jalanan, Irama Kabut, Touris, Hasta Nada, Repastra (Remaja Panjaitan Sepuluh), Jember Junior, Laskar sroedji, Bintang Seroja, Rimba Lestari, New Rembo, Larkam, Putra Perkasa, Sempatic, Kayunongko, Arken, Arena, Lanceng Koneng, Putra Petir dan masih banyak lagi.
Pak Purnomo sudah menjabat selama 5 tahun dari 2019 sampai sekarang. Masa menjabatnya dalam aturan organisasi adalah 2 tahun. Berdasarkan hasil voting Pak Purnomo selalu unggul sehingga menjadi ketua sudah 4 periode. Sebelum menjadi Paguyuban seperti sekarang, dulu hanyalah sebuah komunitas yang tidak dibawahi naungan apapun.Â
Pada masa kepemimpinan Pak Purnomo, beliau mendaftarkan menjadi sebuah Paguyuban. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain daftar ke dinas pariwisata dan kebudayaan untuk mendapatkan kartu nomer induk agar terdaftar di pemerintahan.
Sesuai Surat Keputusan Yayasan Koaronesia Jawa Timur Nomor 011-YKJatim/SK-LD/XI/2021 Akta Notaris Nomer 133, Tanggal 31 Oktober 2018 Keputusan MENKUMHAM RI Nomor AHU-0020540.AH.01.12 Tahun 2018, Paguyuban Seni Musik Patrol Jember (PSMPJ) resmi menjadi organisai yang tercatat dalam database pemerintahan bahkan untuk sekarang sering kali kolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudaayaan dalam mengisi beberapa acara yang diselenggarakan pemerintahan Jember, seperti acara di Pendopo, Seminar, Pertujukan budaya, dll untuk memperkenalkan budaya lokal.