Apakah kalian sekarang ini merasa Bumi sangat terasa panas, jika kalian merasakan hal yang sama apakah kalian berpikir dan mencari cari apa penyebabnya kenapa bumi kita menjadi panas?. Krisis Iklim yang sekarang lagi marak -- maraknya dan banyak di bicarakan oleh beberapa kalangan terutama menjadi pusat perhatian berbagai perguruan Tinggi. Perubahan iklim  adalah  berubahnya  iklim yang  diakibatkan,  langsung  atau  tidak  langsung, oleh   aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan  komposisi  atmosfer  secara  global  serta perubahan  variabilitas  iklim  alamiah yang  teramati pada  kurun  waktu  yang  dapat  dibandingkan  (UU No.  31/2009  tentang  BMKG). Ada beberapa artikel terkait Krisis Iklim yang telah di keluarkan oleh peneliti hebat di dunia contohnya yaitu Neil Gunningham (2019) dalam tulisannya  menuturkan perihal peran penting gerakan sosial dalam memengaruhi pencegahan  krisis  iklim.Â
Menurutnya, Â teknologi yang sudah berkembang tidak dapat berpengaruh banyak tanpa perubahan sikap politik terhadap krisis iklim dan hal ini dapat didukung dengan perubahan dari luar system. Ada juga Pendapat dari salah satu Peneliti dan Dosen Departemen Ilmu Komunikasi UGM beliau memaparkan bahwa Krisis iklim menjadi masalah bersama seluruh negara-negara di dunia. Sebagian negara maju telah memulai langkah mengatasi dampak perubahan iklim, sedangkan negara berkembang seperti Indonesia mengalami tantangan yang berbeda. Kondisi masyarakat yang belum memahami urgensi perubahan iklim, diperparah dengan banyaknya misinformasi dalam isu ini.Â
"Riset ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan bahwa tidak seperti misinformasi lainnya, misinformasi yang terkait lingkungan (krisis iklim) ini termasuk underrated. Saya kira juga penting, karena Indonesia ini memiliki hutan hujan tropis terbesar di dunia, menjadi rumah bagi sebagian besar mamalia dunia. Tapi ternyata 18% penyangkal krisis iklim dunia itu ada di Indonesia," papar Dr. Novi Kurnia, M.Si., MA, Peneliti dan Dosen Departemen Ilmu Komunikasi UGM. Kelompok penyangkal krisis iklim ini dikhawatirkan akan menurunkan kesadaran masyarakat terkait urgensi krisis iklim. Maka dari artikel inilah peran perguruan tinggi sangat dibutuhkan dan menjadikan pusat Pendidikan,Penelitian,dan Pengabdian Masyarakat. Berikut adalah peran perguruan Tinggi :
- Perguruan Tinggi Sebagai Pusat Inovatif
Perguruan Tinggi memiliki ratusan ribu orang yang akan meneruskan dan menjadi pemimpin bangsa dan juga melahirkan generasi emas. Melalui Penelitian yang menciptakan teknologi ramah lingkungan,seperti energi terbarukan,pengelolaan sampah yang efektif, hingga pengembangan material berkelanjuutan Sebagai contoh, banyak universitas yang telah mengembangkan proyek energi surya dan sistem pertanian berkelanjutan. Proyek-proyek ini tidak hanya memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan, tetapi juga menjadi sumber pembelajaran langsung bagi mahasiswa.
2.Pendidikan untuk Generasi Ramah Lingkungan
   Mahasiswa adalah para penerus bangsa tetapi masih banyak yang beranggapan bahwa generasi sekarang adalah generasi perusak, pemalas, dan juga tidak dapat mengerjakan apapun.. Perguruan Tinggi memiliki peran untuk menanamkan kesadaran lingkungan dalam proses pembelajaran dalam mengatasi perubahan iklim dengan melakukan riset dan inovasi untuk mencegah perubahan iklim atau memberikan Solusi dampaknya. Di Perguruan tinggi memiliki Progam Studi terkalit lingkungan , Seperti Teknik Lingkungan, Kehutanan, dan ekologi perlu di perkuat untuk ilmu yang diberikan. Selain itu, integrasi pendidikan lingkungan dalam mata kuliah umum juga penting. Dengan begitu, mahasiswa dari berbagai dapat memahami dampak perubahan iklim dan berkontribusi sesuai bidangnya.
3.Kampus Hijau Sebagai Contoh Nyata
      Sekarang ini banyak perguruan tinggi menjadi teladan dalam penerapan prinsip berkelanjutan. Kampus hijau atau green campus adalah perguruan tinggi yang menerapkan kebijakan dan praktik ramah lingkungan. Tujuannya adalah untuk mengurangi dampak buruk aktivitas manusia terhadap lingkungan. Konsep kampus hijau (green campus) melibatkan pengelolaan lingkungan kampus yang ramah lingkungan, seperti penggunaan energi bersih, pengelolaan limbah, dan penghijauan area kampus. Langkah-langkah kecil, seperti pengurangan penggunaan plastik, optimalisasi transportasi umum di lingkungan kampus, hingga pengelolaan air secara bijak, dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.
4.Pengabdian Masyarakat yang Berfokus pada Lingkungan
      Melalui metode pengabdian yang dilakukan Masyarakat dapat menyadarkan akan pentingnya menjaga lingkungan karena krisis iklim ini dapat dicegah jika semua memiliki kesadaran dalam menjaga lingkungan. Melalui program pengabdian masyarakat, kampus dapat mengedukasi masyarakat tentang cara bercocok tanam yang berkelanjutan, pengelolaan sampah, hingga adaptasi terhadap perubahan iklim. Kolaborasi dengan komunitas lokal dan pemerintah daerah dapat memperluas dampak dari program-program tersebut, menciptakan sinergi yang efektif untuk menjaga lingkungan
5.Kerjasama Global untuk Perubahan
       Krisis iklim adalah masalah global yang memerlukan solusi bersama. Perguruan tinggi dapat menjadi bagian dari jaringan internasional untuk berbagi pengetahuan, teknologi, dan sumber daya. Kolaborasi lintas negara melalui penelitian dan konferensi internasional dapat membantu menciptakan pendekatan yang lebih holistik dalam menghadapi krisis ini. Mengatasi krisis iklim membutuhkan kolaborasi global yang melibatkan seluruh negara. Salah satu langkah konkret adalah Perjanjian Paris 2015, yang bertujuan menurunkan emisi gas rumah kaca dan menjaga kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celsius. Namun, kesuksesan dalam mengatasi tantangan ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga memerlukan kontribusi aktif dari sektor swasta, masyarakat sipil, dan perguruan tinggi.    Â
Sebagai agen perubahan, perguruan tinggi berperan penting dalam mendorong penelitian untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Dengan menjalin kolaborasi antaruniversitas, perguruan tinggi dapat mempercepat pengembangan teknologi ramah lingkungan serta meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya aksi nyata. Melalui kemitraan dengan institusi internasional, organisasi lingkungan, dan pemerintah, perguruan tinggi juga dapat memperkuat upaya bersama, misalnya melalui program pertukaran mahasiswa, penelitian kolaboratif, dan konferensi internasional, yang semuanya berkontribusi pada solusi krisis iklim secara global.
   Sebagai institusi pendidikan yang memiliki tanggung jawab besar terhadap masa depan, perguruan tinggi memegang peran strategis dalam upaya mengatasi krisis iklim. Melalui penelitian inovatif, pendidikan berbasis keberlanjutan, penerapan kampus hijau, serta pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi dapat menjadi garda terdepan dalam menjaga lingkungan. Krisis iklim adalah tantangan bersama, dan setiap langkah kecil yang diambil perguruan tinggi dapat memberikan dampak besar bagi keberlanjutan bumi. Saatnya menjadikan perguruan tinggi tidak hanya sebagai pusat ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang menginspirasi masyarakat untuk menjaga lingkungan dan menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.Dalam upaya ini, kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Kita semua, termasuk perguruan tinggi, memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga lingkungan demi generasi mendatang. Sudah saatnya langkah nyata dilakukan, dimulai dari institusi pendidikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H