Bahkan Ahmad mengatakan pula bahwa penembakan itu ketidak terimaan Brigadir J yang di tegur oleh  Bharada E di rumah Kadiv Propam Mabes Porli Irjen Ferdi Sambo .tetapi menurut bambang ,pernyataan dari Brigjen Ramadhan sangat tidak masuk akal karena merasa aneh seorang ajudan berani melecehkan istri bosnya.
Selain itu pula Bharada E merasa sangat resah karna harus mengngkapkan apa yang berbeda dari kejadian yang sebenarnya ,bahkan bharada E pun terlihat sangat menyesal yang terihat dalam adegan rekontruksi pembunuhan brigadir J ,pada saat itu Bharada E memejamkan mata saat mengarakan pistol ke arah tempat kejadian dimana brigadir J di tembak .Â
Karna kejujuran yang di ungkapkan Bharada E ini pun Membuka nama nama tersangka baru yang membuat kasus ini mulai menunjukan kemajuan ,setelah berbicara kepada kuasa hukum bharada E pun merasa lega ,dan untuk kepentingan hukun ,pihaknya pun mengajukan justice collaborator kepada LPSK.
Pengamat Kepolisian, Bambang Rukminto meminta kepada Kapolri untuk membentuk tim pencari fakta guna mengusut tuntas kasus tersebut.
Tim pencari fakta ini harus melibatkan pihak luar seperti Kompolnas, Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) dan beberapa lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H