Laksamana Maeda memang sosok pahlawan dalam benak Bangsa Indonesia. Namun sebaliknya, ia dianggap pengkhianat oleh tentara Jepang dan Sekutu. Pascaproklamasi kemerdekaan, ia ditangkap dan dijebloskan ke penjara hingga tahun 1947. Ia juga disiksa agar mengakui bahwa Indonesia adalah bentukan Jepang. Namun, hal itu tak dilakukannya. Ia juga diseret ke Mahkamah Militer. Pada akhirnya, ia dinyatakan tidak bersalah dan memilih hidup sebagai rakyat biasa.
9. Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia yang terlupakan
Tan Malaka adalah sosok cerdas dan multitalenta. Ialah orang yang pertama kali mengonsep bentuk Republik untuk Indonesia. Tan Malaka juga pernah menuliskan analisis kondisi politik internasional antara Jepang dan Amerika yang akan menyebabkan perang Pasifik. Analisisnya benar-benar terjadi.
Ia menjadi buronan dan berlari dari satu negara ke negara lain karena dianggap berbahaya oleh tentara kolonial Hindia Belanda. Tan Malaka juga punya banyak nama samaran. Meskipun ia telah berkorban banyak untuk Bangsa Indonesia, perjuangannya itu dibalas pahit. Ia tewas terbunuh di tangan tentara negerinya sendiri.
10. Palestina akui kemerdekaan Indonesia sebelum proklamasi
Palestina merupakan negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, bahkan sebelum proklamasi terjadi. Dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia diungkapkan oleh seorang mufti besar Palestina, Muhammad Amin Al-Hussaini. Ia jugalah yang mendesak negara Timur Tengah lain untuk ikut mengakui kemerdekaan Indonesia.Â
Tak lama kemudian, Mesir turut mengikuti jejaknya. Selain itu, dukungan Palestina untuk Indonesia terlihat saat Muhammad Taher Ali menyedekahkan seluruh kekayaannya untuk perjuangan rakyat Indonesia.
11. Dijajah lama, rakyat Indonesia tak bisa Bahasa Belanda
Tak seperti India dan Malaysia, negara-negara persemakmuran, yang cakap berbahasa Inggris. Warga Indonesia masih asing dengan Bahasa Belanda. Hal ini disebabkan karena adanya Sumpah Pemuda yang salah satu isinya menyebutkan berbahasa satu yaitu Bahasa Indonesia.Â
Sejak itulah Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan. Bahasa Belanda tak tertanam kuat pada rakyat Indonesia. Meskipun begitu, cukup banyak kosakata Indonesia yang diserap dari Bahasa Belanda.
Itulah fakta sejarah Indonesia yang jarang diketahui. Hanya orang besar yang mau mempelajari sejarah.