Seakan sang Maha Tau sedang usil.
Mempermainkan kita yang dianggapnya pensil.
Ah,Beliau tidak menutup mata dengan centil, memang.
Tapi selalu Beliau membuat si Labil ini berprasangka tengil.
Jangan tertawa.
Ini sekedar tulisan menyentil.
Bukan untukNya.
Untukmu,sungguh.
Keturunan Adam kesekian yang ternyata masih kecil.
Tidak usah gusar,aku tidak akan membantai.
Aku mau tanya, kapan kita bisa ngobrol santai?
Ayo,kita main rangkai rangkai kata. Secepatnya,semoga.
Kita aja,mereka tak perlu ikut serta di permainan kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI