Mohon tunggu...
anisa nuraini
anisa nuraini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Stoikisme dan Kesehatan Mental: Pendekatan Kuno untuk Tantangan Psikologis Modern

26 Juni 2024   09:14 Diperbarui: 26 Juni 2024   09:29 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Di era modern ini, kesehatan mental menjadi isu yang semakin mendapat perhatian seiring dengan meningkatnya prevalensi gangguan mental di seluruh dunia. Di tengah kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup yang cepat, banyak orang menghadapi tekanan yang lebih besar dalam kehidupan sehari-hari. Stoikisme, sebuah filosofi kuno yang berasal dari Yunani Kuno, telah mengalami kebangkitan popularitas di era modern. 

Dikembangkan oleh filsuf seperti Zeno, Epictetus, Seneca, dan Marcus Aurelius, stoikisme menekankan ketenangan batin, pengendalian diri, dan ketahanan mental. Dalam konteks kesehatan mental, prinsip-prinsip stoikisme memberikan pendekatan yang relevan dan praktis untuk menghadapi berbagai tantangan psikologis yang dihadapi manusia saat ini.

Stoikisme adalah filosofi yang mengajarkan bahwa kebahagiaan dan ketenangan batin dapat dicapai melalui pengendalian diri, kebajikan, dan pemahaman tentang apa yang bisa dan tidak bisa kita kendalikan. 

Stoikisme menekankan bahwa penderitaan sering kali berasal dari cara kita berpikir tentang peristiwa, bukan dari peristiwa itu sendiri. Oleh karena itu, dengan mengubah cara berpikir kita, kita dapat mengubah respons emosional kita.

Salah satu konsep kunci dalam stoikisme adalah dikotomi kendali. Menurut stoikisme, ada dua hal dalam hidup: hal-hal yang dapat kita kendalikan dan hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan. Hal-hal yang dapat kita kendalikan termasuk pikiran, tindakan, dan reaksi kita sendiri.

Sementara itu, hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan termasuk tindakan orang lain, kejadian alam, dan banyak peristiwa eksternal lainnya. Stoikisme mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan dan menerima hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan dengan lapang dada. 

Contoh yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari yaitu ketika orang lain mengkritik penampilan kita. Kita seharusnya menyadari bahwa kita tidak dapat mengendalikan tindakan atau kata-kata orang lain, tetapi kita memiliki kendali penuh atas cara kita menanggapi kritik tersebut. 

Mungkin kita bisa saja menerima kritik tersebut sebagai masukan untuk cara berpenampilan kita kedepannya tanpa terpengaruh secara emosional.

Stres adalah salah satu tantangan kesehatan mental yang paling umum di dunia modern. Tekanan dari pekerjaan, hubungan, dan kehidupan sehari-hari dapat menyebabkan stres kronis, yang berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Prinsip-prinsip stoikisme dapat membantu kita mengelola stres dengan cara yang lebih efektif. 

Pertama, stoikisme mengajarkan pentingnya menjaga perspektif. Ketika kita menghadapi situasi yang menegangkan, kita sering kali memperbesar dampaknya dalam pikiran kita. Stoikisme mengajarkan kita untuk melihat situasi tersebut dalam konteks yang lebih luas dan menyadari bahwa sebagian besar masalah yang kita hadapi tidak sebesar yang kita bayangkan. 

Dengan menjaga perspektif, kita dapat mengurangi perasaan tertekan dan merasa lebih tenang. Kedua, stoikisme menekankan pentingnya menerima apa yang tidak bisa kita kendalikan. Ketika kita merasa stres, sering kali karena kita mencoba mengendalikan hal-hal yang berada di luar kendali kita. Dengan menerima bahwa ada banyak hal dalam hidup yang tidak bisa kita kendalikan, kita dapat melepaskan beban emosional yang tidak perlu dan fokus pada apa yang bisa kita kendalikan.

Kecemasan adalah masalah kesehatan mental lainnya yang banyak dihadapi orang di dunia modern. Ketidakpastian tentang masa depan, kekhawatiran tentang berbagai kemungkinan buruk, dan perasaan tidak aman dapat menyebabkan kecemasan yang berkepanjangan. Stoikisme menawarkan pendekatan yang kuat untuk mengatasi kecemasan. 

Salah satu prinsip utama stoikisme adalah "praemeditatio malorum," yang berarti merenungkan kemungkinan buruk. Alih-alih menghindari pikiran negatif, stoikisme mendorong kita untuk secara aktif mempertimbangkan kemungkinan buruk yang bisa terjadi dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya. 

Dengan melakukan ini, kita mengurangi ketakutan kita terhadap hal-hal yang tidak diketahui dan merasa lebih siap menghadapi apa pun yang mungkin terjadi. Selain itu, stoikisme mengajarkan kita untuk hidup di masa sekarang. Banyak kecemasan berasal dari kekhawatiran tentang masa depan atau penyesalan tentang masa lalu. 

Stoikisme menekankan pentingnya fokus pada saat ini dan menjalani kehidupan dengan penuh kesadaran. Dengan hidup di masa sekarang, kita dapat mengurangi kecemasan dan menikmati setiap momen dengan lebih baik.

Menerapkan prinsip-prinsip stoikisme dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu kita mengelola stres dan kecemasan dengan lebih baik. Salah satu cara praktis untuk mengintegrasikan stoikisme ke dalam rutinitas harian adalah dengan melatih kesadaran, yaitu merenungkan apa yang bisa dan tidak bisa kita kendalikan, serta fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan dan menerima hal-hal yang tidak bisa diubah. 

Selain itu, menjaga perspektif yang lebih luas dalam menghadapi masalah atau tantangan juga merupakan strategi stoik yang efektif. Penting juga untuk hidup di masa sekarang, menikmati setiap momen, dan tidak terlalu khawatir tentang masa depan atau penyesalan atas masa lalu. 

Selain itu, menjaga kesehatan fisik juga penting karena kesehatan fisik dan kesehatan mental saling terkait. Berolahraga, makan dengan baik, dan tidur cukup dapat membantu menjaga tubuh dan pikiran dalam kondisi yang baik untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan.

Stoikisme menawarkan pendekatan yang kuat dan relevan untuk mengatasi tantangan psikologis modern seperti stres dan kecemasan. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip stoikisme, kita dapat belajar untuk mengendalikan pikiran dan reaksi kita, menerima apa yang tidak bisa kita ubah, dan menjalani kehidupan dengan lebih tenang dan penuh kesadaran. 

Filosofi kuno ini tidak hanya memberikan wawasan berharga tentang bagaimana menghadapi tantangan hidup tetapi juga memberikan alat praktis untuk meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup kita secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun