Mohon tunggu...
Anisa Nikmaturrohmah
Anisa Nikmaturrohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bahasa

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Konsep dasar kurikulum

10 Januari 2025   08:48 Diperbarui: 10 Januari 2025   08:48 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Konsep Dasar Kurikulum

 Pendahuluan

Kurikulum merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan yang menentukan kualitas dan efektivitas proses belajar mengajar. Konsep dasar kurikulum harus memadukan teori, praksis, dan nilai-nilai untuk mencapai tujuan pendidikan. Artikel ini akan membahas konsep dasar kurikulum dan implikasinya dalam pengembangan pendidikan berkualitas.

Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olahraga pada zaman Yunani kuno yang berasal dari kata "curir" dan "curer". Orang mengistilahkannya dengan tempat berpacu atau tempat berlari dari mulai start sampai finish.Kurikulum adalah nafas dari sistem pendidikan suatu negara yang merupakan landasan utama dalam menentukan tujuan pendidikan, isi materi pelajaran, metode pengajaran, dan sistem evaluasi. Seiring dengan perkembangan zaman, kurikulum juga mengalami transformasi agar tetap relevan dengan tuntutan zaman dan kebutuhan peserta didik.

Secara konseptual pengertian kurikuluum dapa dikelompokkan pada tiga dimensi pengertian, yaitu: 1) Kurikulum sebagai mata pelajaran (subjects) Selalu berorientasi pada penguasaan isi atau materi pelajaran sebagai sasaran akhir proses Pendidikan (content oriented). 2) Kurikulum sebagai pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami siswa dan memengaruhi perkembangan pribadinya. 3) Kurikulum sebagai program/rencana pembelajaran.

Menurut( KBBI ) kurikulum adalah uraian bidang studi yang terdiri atas beberapa macam mata pelajaran yang disajikan secara kait-berkait. inti kurikulum yang program belajarnya disusun dalam bentuk masalah inti tertentu, kegiatan kurikulum yang program belajarnya disusun melalui kegiatan tertentu yang dilakukan anak seperti kegiatan luar sekolah, pemisahan atau sebagian ruang lingkup pelajaran yang diberikan di perguruan tinggi atau pendidikan menengah dan tidak merupakan bagian integral dari mata pelajaran yang sudah ditetapkan dalam kurikulum, muatan lokal kurikulum yang berisi mata pelajaran yang disesuaikan dengan kepentingan daerah, pelengkap kurikulum yang bertalian dengan kegiatan yang mengaitkan siswa dengan situasi luar sekolah, tetapi dapat berupa kegiatan pokok di dalam kelas dan/atau sesuai dengan minat siswa, dan kurikulum yang memadukan semua mata pelajaran ke dalam bentuk permasalahan. kurikulum menitikberatkan kepada sejumlah mata pelajaran yg terpisah-pisah. Adapun Tujuan kurikulum Menurut McNeil (1990) isi kurikulum memiliki empat fungsi, yaitu: 1) Fungsi pendidikan umum (common and general education), yaitu untuk mempersiapkan peserta didik agar mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab. 2) Suplementasi (supplementation), karena setiap peserta didik memiliki perbedaan, maka setiap anak memiliki kesempatan untuk menambah kemampuan dan wawasan yang lebih baik sesuai dengan minat dan bakatnya. 3) Eksplorasi (exploration), Kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan minat dan bakat masing-masing siswa. 4) Keahlian (spesialization), Untuk mengembangkan kemampuan anak sesuai dengan keahliannya, misalnya perdagangan, pertanian, industri atau disiplin akademik.untuk mengembangkan kemampuan, pengetahuan, dan karakter peserta didik.

   Kurikulum memiliki beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut: 1.)Sebagai Pendidikan Umum, Kurikulum ini mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang baik dan bertanggung jawab, adanya kurikulum ini membantu terhadap pendidikan umum, yakni agar siswa siap menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat dan bisa membantu masyarakat banyak. 2.)Sebagai Suplementasi, Kurikulum ini memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki perbedaan kemampuan, minat, dan bakat. Karena terlalu banyaknya peserta didik, kurikulum ini memberikan manfaat bagi peserta didik yang memiliki perbedaan minat, bakat, dan kemampuan dalam prosesd pembelajaran. 3.) Sebagai Eksplorasi, Dengan adanya Kurikulum guru dapat lebih mudah menemukan dan mengembangkan minat serta bakat siswa. 4.) Sebagai Keahlian, Mengembangkan kemampuan peserta didik sesuai dengan keahlian yang didasarkan pada minat dan bakat mereka.

Peran Kurikulum dalam pendidikan menurut (Hamalik, 1990) Kurikulum memiliki tiga peran, yaitu: 1.) Peranan Konservatif, Peran konservatif kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu. 2.) Peran kreatif, Harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat yang senantiasa bergerak maju secara dinamis. 3.) Peran kritis dan Evaluatif, Menyeleksi nilai dan budaya yang perlu dipertahankan, dan nilai atau budaya Baru mana yang harus dimiliki anak didik. Kurikulum harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik.

Komponen kurikulum meliputi:  

1.) Komponen Tujuan

a.) Tujuan Pendidikan Nasional, Dalam Undang-undang no. 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun