Setelah materi selesai, kami praktek langsung untuk mengambil foto obyek yang berkaitan dengan kesehatan dengan berbagai angle.
Pertahanan dan Keamanan Pangan
Selesai mengambil foto, kami dibagi menjadi empat kelompok dan diberi amplop yang berisi 4 (empat) potongan kertas dalam amplop dan semua kelompok diharuskan bekerja sama untuk membuat potongan tersebut menjadi satu bentuk segi empat.
Tujuan dari simulasi ini menunjukkan bahwa dalam melakukan pertahanan dan keamanan pangan, tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Pemerintah, rakyat, petani, bahkan dunia harus bisa bekerja sama.
Narasumber dan pemberi materi kedua adalah Prof. Dr. Ir Rindit Pambayun, MP beliau adalah Kepala Pusat Penelitian Pangat Lemlit UNSRI.
Kualitas pangan disebut baik, apabila memenuhi kriteria berikut :
- Aman
- Bergizi
- Enak
- Sehat
- Halal
Satu hal yang harus diingat, kita orang Indonesia sudah disediakan begitu beragam sumber daya alam yang sangat melimpah, dan kewajiban kita untuk bisa mengolahnya dengan baik, sehingga kita bisa memenuhi pertahanan pangan.
Hal yang sangat menyedihkan, saat negara Indonesia yang gemah ripah loh jinawi (memiliki kekayaan alam yang berlimpah), masih ada anak-anak yang mengalami stunting, kekurangan gizi.
Stunting adalah masalah kekurangan gizi yang kronis, akibat dari asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama. Hal ini adalah sebab dari pemberian makansn yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
Sunting ini terjadi sejak anak masih berupa janin, dan baru nampak saat anak berusia 2 tahun, atau sering di sebut pada masa 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Hal yang terlihat dari kasus stunting, anak terlihat lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya.