Mohon tunggu...
maisyarahanisa
maisyarahanisa Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi | Pembelajar Amatir bertransformasi menjadi Mahir

www.aanimasy.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq R.A

23 Februari 2023   06:04 Diperbarui: 23 Februari 2023   06:11 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seorang sahabat bernama Abu Bakar Ash Shiddiq merupakan sosok yang tidak asing di kalangan umat Islam. Jika ditanya siapa Abu Bakar, sebagian besar menjawab seorang sahabat Nabi Muhammad Saw. dan seorang khalifah pertama setelah wafatnya Nabi. 

Namun, jika ditanya bagaimana kisah hidupnya, atau apa pencapaian terbesarnya, dan lain-lain, mungkin hanya sebagian saja yang mampu menjawab dan menjelaskan secara komprehensif. Maka dari itu, tulisan ini akan membantu pembaca untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kisah salah seorang sahabat Nabi ini, yang bukan hanya seorang khalifah, melainkan juga sebagai salah satu sahabat yang dijamin masuk surga oleh Allah Swt..

Bernama lengkap Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amr bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai bin Ghalib Al Qurasyi At Taimi. Nasab Abu Bakar bertemu dengan nasab Nabi Muhammad Saw. pada kakek keenamnya, yaitu Murrah bin Ka'ab. Abu Bakar memiliki nama kuniyah atau nama panggilan yang biasa digunakan oleh orang Arab, yaitu Bakr, yang artinya adalah unta muda dan kiat. Orang Arab menyebut istilah ini dengan Bakr, yang artinya adalah moyang sebuah kabilah besar.

Ayahnya bernama Ustman Abu Quhafa dan ibunya bernama Ummul Khair Salma. Keduanya berasal dari Bani Tamim suku Quraisy. Pada saat lahir, Abu Bakar diberi nama Abdul Ka'bah yang berarti Hamba Kakbah. Namun, setelah menerima Islam, akhirnya Nabi Muhammad Saw. pun mengubah namanya menjadi Abdullah yang artinya adalah Hamba Allah. Dikarenakan berbagai sikap dan karakter yang memancarkan kemuliaan dari dalam dirinya, Abu Bakar pun diberi berbagai julukan.

Selain berjulukan Ash Shiddiq, Abu Bakar memiliki beberapa julukan lain yang mengandung pengertian betapa luhurnya derajat kedudukan serta kemuliaan berdasarkan jejak langkah dan nasabnya. Diantara nama julukannya adalah Al Atiq, yang berarti yang dibebaskan; Ash Shahib, yang berarti teman atau kawan; Al Atqa, yang berarti orang yang paling bertakwa; Al Awwah, yang berarti orang yang takut kepada Allah.

Abu Bakar lahir di Kota Mekah setelah terjadinya peristiwa besar, penyerangan kakbah yang dipimpin oleh Abrahah, yang disebut dengan Tahun Gajah. Beberapa ulama berselisih pendapat mengenai kapan tepatnya setelah kejadian ini. Ada ulama yang mengatakan bahwa Abu Bakar lahir sekitar tiga tahun setelah Tahun Gajah. Adapula yang mengatakan sekitar dua tahun enam bulan setelahnya, dan ada juga yang mengatakan pada sekitar tahun 573 Masehi.

Abu Bakar tumbuh dan berkembang di lingkungan yang membentuknya menjadi sosok mulia dan terhormat. Ini semua karena pengasuhan dari kedua orang tuanya yang mendidik Abu Bakar dengan sangat baik, hingga dia tumbuh menjadi pribadi yang memiliki kedudukan penting di tengah kaumnya. Adapun dari segi fisiknya, Abu Bakar digambarkan sebagai seseorang yang berkulit putih dan langsing. 

Ada juga ulama yang menyebutkan bahwa Abu Bakar memiliki kulit putih kekuning-kuningan, postur tubuh yang ideal, agak sedikit membungkuk, lembut dan berwajah ramping, selalu menjaga rasa malu, kedua betis dan pahanya ramping,  dahinya menonjol, dan dia mewarnai jenggot serta ubannya dengan inai dan katam. 

Terbayang sudah betapa wibawa dan teduhnya Abu Bakar jika dideskripsikan demikian. Bukan hanya memiliki akhlak yang indah, keidelan bentuk fisik pun tak terkalahkan.

Sebelum memeluk Islam, Abu Bakar merupakan seorang pedagang ternama di wilayah Mekah dan sekitarnya. Setiap orang pada saat itu menaruh kepercayaan kepadanya sebagai seorang penjual. Setelah Islam hadir di Mekah, keluhuran dalam diri Abu Bakar tidak luntur. Bahkan, dia menjadi salah seorang yang langsung mempercayai kenabian Nabi Muhammad Saw. 

Dia mengatakan, "Maka saya bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah" kepada Nabi Muhammad Saw. setelah diberi penjelasan perkara kenabiannya. Dengan kesaksian ini pun, Abu Bakar dihitung sebagai golongan awal yang masuk Islam di antara muslim lainnya bersama dengan anggota keluarga Nabi, seperti Siti Khadijah R.A., Ali bin Abi Thalib R.A., dan Zaid bin Haritsah.

Sepak terjang seorang Abu Bakar sebelum memegang amanah besar sebagai seorang Khalifah pertama, dia pun pernah memerankan beberapa posisi strategis. Di antaranya yaitu pernah memegang jabatan mengurusi Al Asynaq, yaitu diyat dan denda. Peran ini dia jalani pada saat masa jahiliyah. Pada saat itu, dia termasuk ke salah satu orang Quraisy yang terkemuka dan terhormat. Mereka juga biasa meminta bantuan kepada Abu Bakar mengenai perihal apa yang sedang menimpa mereka.

Selain itu, semasa jahiliyah pun Abu Bakar termasuk orang yang tidak pernah bersujud kepada berhala. Atas kecerdasan yang dimilikinya, dia meyakini bahwa berhala adalah patung biasa yang tidak patut untuk disembah. 

Ada suatu kisah, ketika sang ayah Abu Quhafah mengenalkan patung berhala padanya, dia pun mencoba meminta sesuatu pada berhala tersebut. Akan tetapi, berhala itu tidak menjawab, sampai dia pun melemparkan sebongkah batu ke atas berhala hingga roboh. Kisah tersebut membuktikan kecerdasan seorang Abu Bakar ketika melihat perkara yang tidak masuk akal.

Kepiawaian seorang Abu Bakar dalam hal memimpin berlanjut sampai dia masuk Islam. Hal ini terbukti dengan berhasilnya dia mengajak sekelompok orang pilihan ke dalam agama Islam. Mereka adalah Az Zubair bin al Awwam, Ustman bin Mazh'un, Abu Ubaidah bin al Jarrah, Abdurrahman bin Auf, Abu Salamah bin Abd Al-Asad bin Al Arqam bin Abu Al Arqam. Abu Bakar adalah sosok pemimpin dan pemuka yang dihormati, dermawan, dan gemar membantu. Menjadi hal yang biasa baginya di Mekah, yaitu menyediakan para tamu jamuan yang sangat istimewa, yang mana hal ini tidak ada seorang pun yang melakukanya.

Selain itu, Abu Bakar cukup banyak terlibat dan terjun langsung dalam medan jihad ikut bersama-sama Rasulullah Saw. tanpa pernah absen sekalipun. Abu Bakar ikut serta dalam melaksanakan misi investigasi bersama Rasulullah Saw. untuk mengetahui pasukan lawan dalam Perang Badar. Dia juga ikut serta dalam Perang Uhud dan Hamra al Asad, Perang Bani An Nadhir, Perang Bani Al Mushtaliq, Perang Khandaq, dan Perang Bani Quraizah. Dia juga ikut berperan dalam kejadian Hudaibiyah, serta peristiwa penting lainnya.

Abu Bakar menjadi salah satu bagian terpenting dalam perjalanan dakwah Nabi Muhammad Saw., yaitu ketika beliau melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah. Dia adalah sahabat pilihan Allah untuk menemani Nabi Muhammad Saw. berjalan menuju Madinah, dan betapa bahagianya Abu Bakar saat dia yang ditunjuk untuk itu. Abu Bakar pula yang menjadi saksi saat Nabi Muhammad Saw. diikuti oleh kaum kafir Quraisy sampai mereka berdua pun harus bersembunyi selama tiga lama di dalam Gua Tsur sebagai strategi untuk menyelamatkan diri.

Abu Bakar bagai tangan kanan Nabi Muhammad Saw., sejak terbitnya dakwah hingga Nabi Muhammad Saw. wafat. Dia mengambil banyak teladan dari Nabi Muhammad Saw., serta menimba banyaknya hikmah yang menumbuhkan dan mengokohkan keimanan. Semua ini karena hidupnya dihabiskan sebagian besar bersama Nabi Muhammad Saw., hingga membuahkan kesalehan dan kebenaran, cinta dan keteguhan, serta ikhlas dan ketulusan. Dengan karakternya yang seindah ini pun akhirnya dia dipercaya sebagai khalifah pertama setelah Rasulullah Saw. wafat dalam memimpin umat saat itu.

Mengemban amanah sebagai seorang khalifah pertama memberikan tantang tersendiri bagi Abu Bakar. Dengan masa pemerintahannya yang tidak berlangsung lama, yaitu sekitar dua tahun, Abu Bakar menghadapi berbagai persoalan dalam negerinya, seperti menghadapi kelompok yang murtad, hadirnya nabi palsu, dan adanya pembangkang membayar zakat. Sebagai salah satu bentuk solusi yang dilakukan berdasarkan hasil musyawarah bersama para sahabat saat itu adalah dia memutuskan untuk memerangi kelompok pembangkang. Perang ini dikenal dengan Perang Riddah, atau perang dalam melawan kemurtadan.

Selama menjadi Khalifah, Abu Bakar membangun sebuah Baitul Mal sebagai salah satu wadah untuk mengatur keuangan. Selain itu, Abu Bakar juga sangat memperhatikan keakuratan saat perhitungan zakat. Berbagai strategi dia ciptakan demi menjaga kestabilan ekonomi masyarakat. 

Salah satu strategi yang dieksekusi saat itu yaitu dengan mengumpulkan zakat dari semua umat Islam yang dapat dijadikan sebagai pendapatan negara, kemudian disimpan di Baitul Mal untuk segera didistribusikan kepada umat Islam yang membutuhkan. Hal ini tentu dilakukan dengan mengutamakan kesamarataan dan keadilan. 

Harta yang dikumpulkan di Baitul Mal pun berputar dan terasa kebermanfaatannya, sehingga tidak ada sedikit pun yang menumpuk tidak terpakai. Dari zakat ini pun seluruh kaum muslim saat itu mendapatkan bagian haknya dari hasil pendapatan negara, sehingga tidak ada seorangpun berada dalam kemiskinan.

Selain menaruh perhatian pada zakat, Abu Bakar juga menetapkan pendapatan para pekerja berdasarkan karakteristik daerah kekuasaan masing-masing. Walau saat itu hidup tanpa hadirnya Rasulullah Saw., kebijakan yang ditetapkan Rasulullah Saw. tidak diubah. Masalah jizyah pada saat itu pun masih tetap diimplementasikan. Hal ini lagi-lagi demi mencapai kesejahteraan rakyat.

Salah satu prestasi terbesar Abu Bakar yang dipersembahkan untuk Islam adalah memulai untuk menyatupadukan Al Quran bersama para sahabat lainnya. Pada saat itu, para penghafal Quran yang ratusan jumlahnya satu per satu mulai berguguran syahid. Alhasil, akhirnya Umar bin Khattab mengusulkan agar penyusuna Al Quran segera dilakukan sebagai bentuk melestarikannya. Sebab sangat tidak bijaksana jika hanya sebatas mengandalkan para penghafal Quran saja untuk mengingatnya dalam hati. Abu Bakar awalnya merasa ragu, karena hal ini tidak dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw.. 

Dengan berbagai pertimbangan ditambah desakan dari Umar bin Khattab, akhirnya khalifah pertama ini pun langsung mengeksekusi usulan ini. Penyusunan Al Quran ini tentu tidak selesai dalam satu masa pemerintahan saja. Proses ini terus berlanjut hingga masa khalifah berikutnya, yaitu Umar bin Khattab sampai Ali bin Abi Thalib.

Sahabat yang termasuk ke dalam golongan As Sahbiqun Al Awwalun, yaitu orang yang paling awal masuk Islam, mengalami sakit demam saat beberapa hari sebelum bertemu wafat. Salah satu permintaannya kepada anaknya, Aisyah R.A. yaitu meminta agar dirinya dimakamkan di samping tempat makam Nabi Muhammad Saw. 

Sebelum wafat pun Abu Bakar berwasiat agar dia dikafani dengan pakaian yang biasa digunakannya sehari-hari dan dimandikan oleh istrinya, yaitu Asma binti Umais serta anaknya bernama Abdurrahman. Tidak lupa Aisyah juga yang senantiasa mendampingi Abu Bakar sampai akhir hidupnya. Abu Bakar juga berwasiat bahwa yang meneruskan perjuangannya sebagai seorang khalifah adalah Umar bin Khattab. Abu Bakar juga meminta agar uang yang diterimanya sebagai khalifah dikembalikan ke Baitul Mal untuk dikelola. Abu Bakar mempersiapkan dengan sangat baik untuk menemui akhir hidupnya meninggalkan dunia.

Tercatat pada hari Senin malam hari, sekitar tahun 13 Hijriah tanggal 22 Jumadil Akhir, Abu Bakar pun menghadap Allah Swt. Dia wafat pada usia 63 tahun dengan segala urusan telah ditunaikan dengan baik. Nafas perjuangan dakwahnya sebagai seorang khalifah pun terus berlanjut ke khalifah berikutnya, yaitu Umar bin Khattab.

Referensi 

Ahmad, Kamal. 2012. Abu Bakr As Siddiq, The Second Issue Abu Bakr Al Siddiq. Project Just One Message.

Ahmad, Mirza Ghulam. 2015. Hadrat Abu Bakr Siddiq R.A. United Kingdom: Raqeem Press.

Ash Shallabi, Ali Muhammad. 2002. Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun