Mohon tunggu...
maisyarahanisa
maisyarahanisa Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi | Pembelajar Amatir bertransformasi menjadi Mahir

www.aanimasy.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq R.A

23 Februari 2023   06:04 Diperbarui: 23 Februari 2023   06:11 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selain menaruh perhatian pada zakat, Abu Bakar juga menetapkan pendapatan para pekerja berdasarkan karakteristik daerah kekuasaan masing-masing. Walau saat itu hidup tanpa hadirnya Rasulullah Saw., kebijakan yang ditetapkan Rasulullah Saw. tidak diubah. Masalah jizyah pada saat itu pun masih tetap diimplementasikan. Hal ini lagi-lagi demi mencapai kesejahteraan rakyat.

Salah satu prestasi terbesar Abu Bakar yang dipersembahkan untuk Islam adalah memulai untuk menyatupadukan Al Quran bersama para sahabat lainnya. Pada saat itu, para penghafal Quran yang ratusan jumlahnya satu per satu mulai berguguran syahid. Alhasil, akhirnya Umar bin Khattab mengusulkan agar penyusuna Al Quran segera dilakukan sebagai bentuk melestarikannya. Sebab sangat tidak bijaksana jika hanya sebatas mengandalkan para penghafal Quran saja untuk mengingatnya dalam hati. Abu Bakar awalnya merasa ragu, karena hal ini tidak dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw.. 

Dengan berbagai pertimbangan ditambah desakan dari Umar bin Khattab, akhirnya khalifah pertama ini pun langsung mengeksekusi usulan ini. Penyusunan Al Quran ini tentu tidak selesai dalam satu masa pemerintahan saja. Proses ini terus berlanjut hingga masa khalifah berikutnya, yaitu Umar bin Khattab sampai Ali bin Abi Thalib.

Sahabat yang termasuk ke dalam golongan As Sahbiqun Al Awwalun, yaitu orang yang paling awal masuk Islam, mengalami sakit demam saat beberapa hari sebelum bertemu wafat. Salah satu permintaannya kepada anaknya, Aisyah R.A. yaitu meminta agar dirinya dimakamkan di samping tempat makam Nabi Muhammad Saw. 

Sebelum wafat pun Abu Bakar berwasiat agar dia dikafani dengan pakaian yang biasa digunakannya sehari-hari dan dimandikan oleh istrinya, yaitu Asma binti Umais serta anaknya bernama Abdurrahman. Tidak lupa Aisyah juga yang senantiasa mendampingi Abu Bakar sampai akhir hidupnya. Abu Bakar juga berwasiat bahwa yang meneruskan perjuangannya sebagai seorang khalifah adalah Umar bin Khattab. Abu Bakar juga meminta agar uang yang diterimanya sebagai khalifah dikembalikan ke Baitul Mal untuk dikelola. Abu Bakar mempersiapkan dengan sangat baik untuk menemui akhir hidupnya meninggalkan dunia.

Tercatat pada hari Senin malam hari, sekitar tahun 13 Hijriah tanggal 22 Jumadil Akhir, Abu Bakar pun menghadap Allah Swt. Dia wafat pada usia 63 tahun dengan segala urusan telah ditunaikan dengan baik. Nafas perjuangan dakwahnya sebagai seorang khalifah pun terus berlanjut ke khalifah berikutnya, yaitu Umar bin Khattab.

Referensi 

Ahmad, Kamal. 2012. Abu Bakr As Siddiq, The Second Issue Abu Bakr Al Siddiq. Project Just One Message.

Ahmad, Mirza Ghulam. 2015. Hadrat Abu Bakr Siddiq R.A. United Kingdom: Raqeem Press.

Ash Shallabi, Ali Muhammad. 2002. Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun