Mohon tunggu...
anisa khairani
anisa khairani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya seorang mahasiswa keperawtatan semester 2

Saya menyukai topik tentang kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kenali Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan) pada Dirimu

8 Juni 2022   07:24 Diperbarui: 8 Juni 2022   07:46 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

MAHASISWA D3 KEPERAWATAN FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

Kecemasan adalah suatu keadaan mood yang bersifat negatif yang biasanya diiringi perasaan khawatir, cemas, dan perasaan gelisah yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Pada umumnya cemas merupakan suatu hal yang dianggap wajar, namun seperti yang kita ketahui bahwa sesuatu yang berlebihan akan dianggap tidak wajar. 

Dikutip dari laman Psikologmudha, gangguan kecemasan pada manusia itu bisa berupa perasaan yang tidak tenang yang bersifat subyektif. Atau berupa respons fisiologis yang berasal dari otak dan tergambar dengan peningkatan detak jantung dan ketegangan otot. 

Gangguan kecemasan ini dapat terjadi pada siapa saja, namun kebanyakan gangguan mental ini cenderung terjadi pada orang dewasa. Selain itu, masyarakat umumnya kurang memahami perbedaan kondisi cemas biasa dengan gangguan kecemasan. Sehingga seringkali, rasa cemas yang sebenarnya umum dirasakan sering disalah artikan sebagai gangguan kecemasan ataupun sebaliknya.

Cemas adalah suatu perasaan yang sifatnya sementara yang disebabkan karena seseorang baru saja mengalami situasi atau tekanan tertentu. 

Sebenarnya, rasa cemas bukanlah suatu hal yang buruk, karena rasa cemas adalah suatu kondisi yang normal sebagai reaksi ketika seseorang merasa stress, namun ketika tekanan yang didapat sudah tidak ada maka stress yang dialami pun akan menghilang pula. 

Sedangkan pada orang yang mengalami anxiety disorder rasa cemas akan muncul pada waktu-waktu tertentu dan intens yang dapat menjadikan penderitanya mengalami stress yang berkepanjangan.  Alhasil, gangguan mental ini sangat mengganggu aktivitas para penderitanya karena kemunculannya tidak dapat dicegah serta sulit untuk dikendalikan.

Perbedaan antara cemas biasa dengan gangguan kecemasan yang pertama terletak pada penyebab kecemasan. Cemas biasa pada umumnya akan dirasakan oleh hampir sebagian orang. Biasanya rasa cemas ini muncul pada kondisi-kondisi tertentu seperti bertengkar dengan orang lain, dan interview kerja. 

Sedangkan pada penderita anxiety disorder  pikiran tentang kejadian buruk di masa lampau atau kejadian buruk yang mungkin akan dialami nanti juga bisa menjadi faktor penyebabnya. 

Pada orang yang mengalami gangguan kecemasan mereka lebih sensitive mengalami kecemasan pada saat melakukan aktivitas-aktivitas yang sederhana, yang mana pada hampir sebagian orang tidak pasti akan mengalami hal tersebut.

Perbedaan kedua selanjutnya adalah pada intesitas serta frekuensinya. Pada umumnya orang akan merasa cemas sesaat sebelum interview kerja. 

Akan tetapi pada penderita anxiety disorder atau gangguan kecemasan ini mereka akan merasa cemas berminggu-minggu sebelum interview kerja. Bahkan perasaan cemas ini akan memunculkan gangguan kecemasan yang lebih intens. Sehingga, gangguan kecemasan tersebut akan bertahan lebih lama hingga sampai berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Hal yang membedakan rasa cemas biasa dengan gangguan kecemasan selanjutnya yaitu pada saat mengalami gangguan kecemasan para penderitanya akan mengalami serangkaian gejala fisik serta psikologis. Umumnya, orang tanpa gangguan kecemasan hanya sekedar merasakan panik saja. 

Di sisi lain, selain rasa panik beberapa gejala yang ikut menyertai orang dengan gangguan kecemasan diantaranya yaitu jantung berdetak cepat, mual, muntah, gemetar, sakit kepala, tidak dapat bernapas, hingga tidak dapat berbicara sama sekali. Terdapat pula gejala psikologis yang mungkin dapat terjadi seperti, konsentrasi menghilang, serta kesusahan berpikir dengan benar.

Lantas, ketika kita sudah mengetahui beberapa ciri dan tanda seseorang mengalami gangguan kecemasan bagaimana langkah penyembuhannya. 

Dikutip dari Asrori tahun 2015 terapi kognitif sering dipakai untuk proses penyembuhan penderita anxiety disorder. Mengapa bisa demikian, karena seorang penderita gangguan kecemasan memiliki persepsi bahwa semua yang mereka lakukan akan terlihat bodoh. Mereka mempersepsikan diri mereka akan ketidakmampuan diri mereka lebih negatif dibandingkan dengan orang lain.

Terapi kognitif atau juga disebut sebagai cognitive behavioral theraphy (CBT) merupakan salah satu bentuk dari terapi psikoterapi. Terapi kognitif dirancang untuk mengubah pola pikiran serta perilaku seseorang sehingga emosi mereka terpengaruhi secara lebih positif. 

Manfaat dari terapi ini adalah untuk mengubah persepsi atau sudut pandang dari penderitnya tentang permasalahan atau situasi yang akan dihadapi nanti.

Cara kerja dari terapi kognitif yang pertama yaitu kesadaran serta penerimaan akan suatu masalah. Langah pertama ini akan mempermudah penderita untuk mengidentifikasi sumber permasalahan dan mencegah timbulnya pikiran negatif. Langkah kedua adalah fokus dengan pencarian solusi masalah. 

Pada bagian ini penderita gangguan kecemasan dapat didampangi oleh psikolog. Dengan bantuan dari psikolog penderita gangguan kecemasan dapat  mencurahkan semua permasalahannya kepada psikolog.

Langkah selanjutnya yaitu mencari cara untuk mengubah pola pikir pengidap gangguan kecemasan. Pada bagian ini penderita gangguan kecemasan mulai dilatih untuk melihat hubungan antara masalah satu dengan masalah lainnya. Sehingga mereka mulai belajar menilai masalah ini dengan tidak memandang ke belakang ataupun ke depan. 

Langkah terakhir dari terapi ini yaitu proses menghilangkan kebiasaan berpikir yang lama dari yang semula negatif menjadi positif. Dengan demikian, seorang penderita gangguan kecemasan akan mudah bersikap atau berinteraksi dengan orang lain. 

Setelah terapi kognitif ini selesai dilaksanakan, maka dapat dilakukan pengulangan sampai terjadi perubahan kebiasaan. Namun, alangkah lebih baik sembari menjalani terapi ini pengidap hangguan hendaknya mendekatkan dirinya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Daftar pustaka:

https://psikologmudha.com/gangguan-kecemasan/#:~:text=Gangguan%20Kecemasan-%20Kecemasan%20adalah%20keadaan%20mood%20negatif%20yang,tercermin%20dalam%20peningkatan%20detak%20jantung%20dan%20ketegangan%20otot.

Asrori, Adib. 2015. "Terapi Kognitif Perilaku Untuk Mengatasi Gangguan Kecemasan Sosial." Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan (JIPT) 03(Vol 3, No 1 (2015)):89--107.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun