Jika kita ambil positif dari era digital ini, kita dapat menjadikan dunia digital ini menjadi wadah kreatif yang bermanfaat bagi orang lain, selain itu tidak perlu merendahkan diri jika tidak dapat mengikuti arus digital dengan baik, kita hanya perlu belajar secara perlahan. Jikalau mendapati cacian atau kritik dalam mengikuti arus digital ini, jangan kau jadikan sebagai pukulan berat yang mematikan, namun jadikan itu sebagai acuan evaluasi untuk merubah diri menjadi lebih baik lagi. Dan jika kau menemui hasil karya atau rekam jejak orang lain yang lebih bagus, jangan merendahkan dirimu dengan merasa malu, jadikan itu sebagai motivasi untuk terus berproses lebih baik lagi dalam berkarya.
Para intelektual mengikuti arus digital tidak pernah berlepas dari Al-Qur'an dan As Sunnah, peraturan perundang-undangan, serta tetap memerhatikan kode etik jurnalistik dalam bermedia sosial. Maka tidak akan mengerjakan sesuatu tanpa mengikuti aturan yang ada.
Bijak menggunakan media sosial, banyak hal yang lebih baik dalam menggunakan media sosial, daripada untuk menyebarkan hoax, mengikuti tren yang jauh dari ajaran islam, menonton gossip, dan hal hal yang tak bermanfaat lainnya. Para intelektual menggunakan media sosial sebagai media dalam berdakwah amal ma'ruf nahi munkar, selain itu media sosial juga dijadikan sebagai wadah silaturahmi, bertukar informasi, tabayun informasi, saling mengingatkan kebaikan, menasehati dengan adab yang baik, para intelektual profetik juga mampu mengoreksi dan meminta maaf jika melakukan kesalahan.
Ingat setiap apapun yang kita bagikan di dunia digital ini, semua bukan hanya terekam pada jejak digital, namun terekam juga ke dalam catatan amalmu, yang mana nanti akan dipertanggungjawabkan. Maka bijaklah dalam menggunakan media, jadikan jarimu sebagai penyebar senyum dan kebaikan, jangan jadikan jarimu sebagai penyebar kebencian dan cacian kepada orang lain. Tetap semangat berproses dalam mengontrol diri agar tidak mudah terbawa arus yang dapat menghanyutkanmu ke dalam lubang kelam yang tiada cahaya di dalamnya.
Semangat yaa :)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H