Mohon tunggu...
Anisa Ikmawati
Anisa Ikmawati Mohon Tunggu... Desainer - Mahasiswa

Tak perlu berlari untuk berproses, cukup berjalan dan jangan berhenti. try to be useful through writing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemuda Bahas "Peran Intelektual Profetik Menumpas Krisis Identitas di Era Digital"

31 Agustus 2021   21:05 Diperbarui: 31 Agustus 2021   21:45 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kak Zulfikar Ali Husein menjelaskan tentang Humanisasi yaitu; Memanusiakan manusia, menghilangkan "kebendaan", ketergantungan, kekerasan dan kebencian dari manusia. Kuntowijoyo mengusulkan humanisme teosentris sebagai ganti humanisme antroposentris untuk mengangkat kembali martabat manusia. Dengan konsep ini, manusia harus memusatkan diri pada Tuhan, tapi tujuannya adalah untuk kepentingan manusia (kemanusiaan) sendiri. Perkembangan peradaban manusia tidak lagi diukur dengan rasionalitas tapi transendensi.

LIBERATIF

Liberatif ini dalam Ilmu Sosial Profetik yakni dipahami dan didudukan dalam konteks ilmu sosial yang memiliki tanggung jawab profetik untuk membebaskan manusia dari kekejaman kemiskinan, pemerasan kelimpahan, dominasi struktur yang menindas dan hegemoni kesadaran palsu. Jelas kak Zulfikar Ali Husen, lebih jauh dari itu, jika marxisme dengan semangat liberatifnya justru menolak agama yang dipandangnya konserfatif, Ilmu Sosial profetik justru mencari sandaran semangat liberatifnya pada nilai nilai profetik transendental dari agama yang telah ditransformasikan menjadi ilmu yang objektif -- factual.

TRANSENDENSI

Unsur yang ketiga yakni transendensi, kak Zulfikar Ali Husein menjelaskan bahwa Transendensi hendak menjadikan nilai-nilai transendental (keimanan) sebagai bagian penting dari proses membangun peradaban. Transendensi menempatkan agama pada kedudukan yang sangat sentral dalam Ilmu Sosial Profetik.

KRISIS IDENTITAS DI ERA DIGITAL

Krisis identitas adalah kondisi ketika orang merasa tidak yakin mengenai siapa dan apa dirinya. Hal ini dapat terjadi setelah ia mengalami perubahan besar dalam hidup atau karena faktor usia. Kak Zulfikar Ali Husen juga menjelaskan bahwa krisis identitas sama halnya dengan isolasi sosial.

LALU BAGAIMANA DENGAN KRISIS IDENTITAS DI ERA DIGITAL ?

Dunia digital memang sudah tidak bisa dibendung lagi, semua orang harus menerimanya dan mengikutinya agar tidak tertinggal, namun sayangnya hal tersebut menyebabkan salah satu masalah yang disebut krisis identitas, seperti yang mana Saya sampaikan di awal bahwa krisis identitas yakni dimulai dari seseorang yang ingin terlihat indah, ingin mendapatkan pujian dari orang lain, maka mulai melupakan hakikatnya sebagai hamba, mulai merasa bahwa pengakuan manusia lebih penting, dan hal tersebut lama kelamaan akan membuat seseorang kehilangan identitas sesungguhnya.

Disebutkan bahwa faktor faktor penyebab krisis identitas di era digital yaitu:

  • FOMO (Fear of missing out)
  • Perundungan (Bullying)
  • Tidak mendapatkan like yang banyak/ tanggapannya tidak sesuai dengan keinginan

LALU BAGAIMANA PERAN PARA INTELEKTUAL PROFETIK DALAM MENGATASI KRISIS IDENTITAS DI ERA DIGITAL ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun