Mohon tunggu...
Fiksiana Artikel Utama

Bioskop Membawaku #2

16 Mei 2015   05:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:57 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

18.05 akhirnya Diska dan Dita bisa masuk theater 1 yang menayangkan film tujuannya. Di Kursi B dekat dengan jalan.

Sementara di barisan kursi paling atas sebelah tengah, Hasan duduk paling pinggir kemudian ada Azila di sebelah kanannya, Khasna, Umi dan abi. Hasan memang tidak suka bioskop, menonton film berlama-lama membuat matanya sakit. Jika diberi pilihan Hasan lebih memilih membaca buku daripada menonton film. Film belum di mulai lampu pun masih terang, sesekali Azila menawarkan pop corn pada Hasan.

"Kak, mau pop corn gak?" Tawar Azila lembut.

"Enggak La, udah kamu makan aja." tolak Hasan sopan.

"Kak Hasan gak suka ya jalan sama aku?" Azila ternyata menyadari ketidak nyamanan Hasan.

"Aku gak suka nonton La, nanti pas film mulai paling aku tidur." Hasan membenahi kacamatanya.

"Loh kok gitu.. hahaha lucu kak Hasan ini." Azila terkekeh dan mencubit sedikit lengan Hasan. Dan yang di cubit hanya menggeser letak tangannya sedikit menjauh dan menghembuskan nafasnya pelan.

Hasan mengedarkan pandangannya berharap bosannya mengurang. Dilihatnya sekeliling gedung mulai dari atap bioskop, deretan bangku-bangku bioskop, layar, dan pengunjung yang baru saja masuk. Lampu redup perlahan, Hasan masih memandangi orang-orang yang baru saja masuk. Dilihatnya sepasang kekasih yang sedang bergandengan tangan menuju kursinya, ada pula sekeluarga ayah, ibu, dan dua orang anaknya yang umurnya kisaran 7 tahun dan 5 tahun, dan ada pula dua orang gadis yang menaiki tangga untuk menuju kursinya dengan bercengkrama riang di bawah gelapnya gedung bioskop dengan pop corn yang jatuh beberapa. Dilihatnya dua gadis itu seperti asik dan memang sedang bahagia, tertawanya lepas dan bercandanya sepertinya lucu sekali. Tanpa sadar mata Hasan memperhatikan dengan asik kedua gadis itu, sampai Hasan jadi senyum sendiri karena terbawa oleh tertawaan gadis itu. Kemudian kedua gadis itu duduk selang satu baris di sebrang kursi Hasan, yang satu mengenakan jilbab cokelat dan yang satu berambut panjang indah. Tak lama film pun di mulai, senyap, bahkan suara umi, Khasna dan Azila pun sudah tidak terdengar. Waktunya Hasan tidur.

"Emmmm Dony Alamsyahhhh kece ya Dek." Diska mulai lebay saat wajah Dony Alamsyah muncul besar-besar di layar bioskop.

"Kecean Rio Dewanto mbak..." Dita serius menonton.

"Ih elo dek. Kecean Dony tau..." Diska mendengus kesal dan pura-pura membuang muka kasar, eh justru handphonenya terjatuh ke jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun