Kehidupan yang sekarang kita nikmati bukan kehidupan abadi, yaps benar? Tentu saja. Di dalam roda kehidupan ini pasti ada aja hambatan yang harus dilalui (lalu di ambil hikmahnya).Â
Mulai dari Hal sederhana waktu kecil seperti ingin camping bareng teman-teman tapi, tidak di beri izin mama papa. Nah, kalo sekarang apalagi para remaja transisi pasti mengalami galau ban lain-lain atau bahkan kehilangan orang tercinta. Itulah kehidupan ibaratnya masakan kalo tidak dibumbui tidak nikmat rasanya.
Kemudian perihal beruntung tidaknya. Hehe, sebelum ke substansinya di sini pasti ada yang Sudah kerja, jadi anak rantau dan lain-lain. Berikut jangan bilang Hidupmu Kurang beruntung jika sudah mengalami hal-hal ini:
1. Dapat gaji pertama
Berapa pun nominalnya kamu harusnya bangga, karna itu adalah hasil keringatmu sendiri (kebayang tidak ?). Disini kamu sudah belajar Bagaimana bertangung jawab dan rasanya berjuang sendirian perlahan-lahan mental baja di hati kamu akan semakin kokoh.Â
Coba kamu bayangin kerja dan gaji pertamanya diberikan kepada orang tua atau keluarga (silahkan dibayangin hehe). Terasa seperti terbayarkan karna bisa melihat senyuman yang bahkan mampu menutup kelelahan.
2. Merantau
Anak rantau pasti paham gimana ; harus masak sendiri, nahan lapar, dan sampai-sampai harus merayakan hari raya sendiri (tapi jangan jadi introvert yah).Â
Jauh dari orang tua dan kampung halaman yang familiar membuatmu menjadi tahan banting. Bisa di katakan keberuntungan karna kamu akan belajar dan menempa diri dari teman-teman sekitar (berusahalah mrnghindari toxic friends).
3. 'Berdamai' dengan ekspetasi orang tua
Tidak ada satupun orang tua yang berharap anaknya Masuk ke lembah hitam. Meskipun kadang ekspetasi orang tua kadang terlalu tinggi.Â
Namun, saat kamu berada dititik ini dan mampu menyelesaikan, bahkan merasionalkan masalah. Secara tidak langsung kamu telah dewasa memandang sesuatu.
4. Mengatasi atau melewati kekecewaan
Semua manusia yang punya perasaan pasti atau akan merasa yang namanya kecewa, apalagi yang pacaran atau sedang menjalin hubungan Serta komitmen.Â
Merasa kecewa adalah goresan hati yang luar biasa (bisa memunculkn pesimisme atau bahkan jadi double effort).Â
Kekecewaan akan mengajarkan kamu bahwa tidak Ada satu didunia ini yang bisa kamu kontrol. Nikmatilah hidup ini seperti aliran air Dan tetap berusahalah.
5. Mencoba sesuatu yang dibenci/ditakuti
Apa yang paling kalian benci didunia ini? Apa yang paling kalian takuti didunia ini ? Bersyukurlah jika kalian mampu berdamai dengan sesuatu yang dibenci atau ditakuti karna Hal ini telah mengajarkan kamu berani mengambil sebuah resiko.
6. Gagal dan berada di titik terendah
Kegagalan adalah kesusksesan yang tertunda, tidak bisa dipungkiri Kita pasti akan melewati satu tangga yang patah.Â
Tapi, dari sini kamu bisa tumbuh, berani mencoba dan berpikir Peluang yang akan datang, Serta menemukan banyak jalan untuk sukses (ingat ! ada banyak jalan menuju Roma).
Sudah merasa lebih baik ?
Sebenarnya the good point itu terletak Pada pengalaman pribadi serta trigger yang akan menumbuhkan suatu double effort.
Saya kutip perkataan dari seorang penulis terkenal Dear Nathan, Ketika itu dia pernah ditanya:
Apa resolusimu ditahun 2019? Dengan lugasnya dia menjawab "Saya ingin merasakan patah hati, terakhir Kali Saya patah hati adalah 6 tahun lalu".
Kenapa mau patah hati? Sedangkan orang-orang lebih memilih untuk tidak merasakan sakit. Dengan lembut dia menjawab "karena patah hati membuat Saya terinspirasi, karya terbaik bisa lahir dan punya nyawa saat seseorang berada diposisi terbawah hidupnya. Saat hati sedang rindu. Seseorang akan mencari Cara sebagai pelarian untuk menyembuhkan"
Penanya lalu menjawab "kalau begitu ya sudah selamat patah hati".
Sudah tidak ada lagi masalah ketika seharusnya itu solusi. Ganti kata Saya tidak bisa menjadi saya pasti bisa. Kamu harus menyugesti diri dengan hal-hal baik.
Terakhir dari saya: apakah kalian sudah mengalami hal-hal di atas? Jika iya kalian beruntung. Jika tidak, kalian tetap akan beruntung juga hehe.
Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H