Warga negara dihadapkan pada perkembangan zaman yang dimana semuanya dapat diakses dengan cepat. Teknologi dan pengetahuan yang semakin berkembang, informasi yang mudah dijangkau meski perbedaan jarak dan waktu. Era globalisasi memberikan dampak baik dari segi positif maupun negatif. Pendidikan kewarganegaraan menjadi usaha dalam mempersiapkan generasi muda dengan memberikan bekal yang memadai untuk menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemampuan berpikir kritis, tanggung jawab, serta mempunyai sikap dan perilaku demokratis sehingga mendukung pembentukan karakter bangsa.Â
 Tanggung jawab merupakan cerminan dari kesadaran individu terhadap hak dan kewajiban yang dimilikinya, baik tanggung jawab terhadap sesama maupun terhadap negara. Dengan adanya rasa tanggung jawab, setiap individu akan lebih peduli terhadap kepentingan bersama, seperti menjaga  ketertiban, keamanan dan lingkungan sekitar. Tanpa tanggung jawab, kehidupan dapat menjadi kacau karena setiap orang hanya berfokus pada kepentingan pribadinya. Mengingat pentingnya kesadaran karakter tanggung jawab, pembelajaran pendidikan PKN dapat membantu menumbuhkan karakter tersebut. Â
Pendidikan kewarganegaraan
  Pendidikan kewarganegaraan erat kaitannya dengan pendidikan karakter. Pendidikan kewarganegaraan dapat menumbuhkan karakter dan moral serta mengajarkan tanggung jawab sipil (warga negara) dan menghormati orang lain. Melalui pembelajaran PKN,  siswa diajarkan mengenai nilai-nilai moral, etika, dan kebangsaan yang menjadi landasan untuk bersikap dan bertindak secara bijaksana (Cicilia et al. 2022). Misalnya, siswa belajar tentang pentingnya disiplin, toleransi, kerja sama, dan menghormati hak orang lain yang merupakan bagian dari tanggung jawab pribadi dan sosial. Pendidikan PKN dapat membentuk karakter siswa SD yang bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dan masyarakat. Berikut beberapa cara pendidikan PKN dapat membentuk karakter tanggung jawab pada siswa:Â
1. Mengajarkan Nilai-Nilai Pancasila
PKN mengenalkan siswa pada nilai-nilai luhur Pancasila, seperti sila keempat yang menekankan musyawarah dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan. Musyawarah menunjukkan bahwa keputusan yang diambil harus berdasarkan kesepakatan bersama sehingga tidak ada paksaan untuk berpendapat. Asalkan setiap tindakan yang diambil harus berani dipertanggungjawabkan. Sila keempat pancasila dapat diterapkan dalam menyelesaikan masalah di kelas atau sekolah melalui musyawarah, mendengarkan teman yang menyampaikan pendapat, dan tidak memaksakan kehendaknya kepada teman yang lain.Â
2. Melatih Kedisiplinan
Melalui pembelajaran PKN, siswa diajarkan pentingnya mematuhi aturan di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Siswa yang mempunyai kedisiplinan lebih produktif dalam banyak hal karena ia akan berusaha melakukan pekerjaannya dengan baik dan tepat waktu. Kedisiplinan ini melatih mereka untuk bertanggung jawab atas waktu, tugas, dan perilaku mereka. Kedisiplinan dapat diterapkan dengan cara membuat aturan kelas yang jelas beserta konsekuensi dari pelanggaran aturan tersebut. Dari hal ini siswa dapat belajar disiplin terhadap aturan dan bertanggung jawab menerima sanksi atas pelanggaran yang dilakukan.
3. Memberikan Pemahaman tentang Hak dan Kewajiban
PKN memberikan pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara. Siswa diajak untuk memahami bahwa menikmati hak harus diimbangi dengan melaksanakan kewajiban. Sebelum mendapatkan haknya siswa harus melaksanakan kewajibannya terlebih dahulu. Dalam melaksanakan kewajibannya siswa akan belajar bagaimana ia bertanggung jawab untuk melakukan perannya sebagai seorang anak, siswa, dan masyarakat yang baik.  Contohnya, seorang siswa memiliki kewajiban untuk menyelesaikan tugas sekolah. Maka siswa dapat meminta haknya untuk mendapatkan pembelajaran yang berkualitas dan menyenangkan. Â
4. Mengembangkan Rasa Empati dan Kepedulian Sosial
Dalam pembelajaran PKN melalui diskusi, simulasi (bermain peran), dan cerita tentang kehidupan bermasyarakat, siswa diajarkan untuk peduli terhadap orang lain dan berkontribusi dalam lingkungan sosial mereka. Dengan adanya diskusi bersama membantu siswa memahami berbagai sudut pandang dan pentingnya kerjasama. Simulasi (bermain peran) melatih siswa untuk memahami perasaan orang lain dan meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan di sekitar. Hal ini mampu menanamkan karakter tanggung jawab sosial sejak dini.
Karakter tanggung jawabÂ
Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara dan Tuhan Yang Maha Esa (Tohir, 2019). Seseorang yang memiliki karakter tanggung jawab mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, menghadapi konsekuensi dari tindakannya, dan berkontribusi positif terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu, tanggung jawab membantu membentuk pribadi yang lebih tertib dan harmonis, karena setiap individu memahami perannya dalam bermasyarakat. Berikut bentuk-bentuk dari tanggung jawab:Â
1. Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri
Kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai individu. PKN mendorong siswa untuk mengembangkan disiplin dan kepedulian terhadap diri sendiri. Melalui pembelajaran ini, siswa diajarkan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, menjaga kebersihan pribadi, dan mematuhi aturan sekolah. Metode penugasan dan pembiasaan dalam PKN efektif dalam menanamkan sikap tanggung jawab individu pada siswa SD (Irwan et al. 2022).
2. Tanggung Jawab terhadap Masyarakat
Kesadaran akan keberadaannya sebagai makhluk  sosial yang tidak bisa hidup sendirian. PKN mengajarkan siswa untuk peduli dan berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan empati ditanamkan melalui kegiatan kelompok dan diskusi kelas. Pendidikan kewarganegaraan berperan signifikan dalam membentuk karakter siswa yang peduli terhadap sesama. Â
3. Tanggung Jawab terhadap Negara
Kesadaran akan kewajiban sebagai warga negara yang mampu mempertimbangkan dampak dari setiap keputusan yang dipilih. Melalui PKN, siswa diperkenalkan dengan konsep pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara. Pembelajaran ini menekankan pentingnya kontribusi positif terhadap negara, seperti mematuhi hukum dan menghormati simbol-simbol nasional.Â
 Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) memiliki peran strategis dalam membentuk karakter siswa Sekolah Dasar yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, dan negara. Dengan menanamkan nilai-nilai seperti disiplin, toleransi, gotong royong, dan cinta tanah air diharapkan dapat menumbuhkan karakter tanggung jawab. PKN tidak hanya mengajarkan pemahaman teoritis, tetapi juga membangun kesadaran siswa untuk berkontribusi terhadap kesejahteraan bersama. Dalam menerapkannya guru perlu terus mengembangkan metode pembelajaran yang kreatif dan relevan agar siswa lebih termotivasi untuk menerapkan nilai-nilai tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H