Mohon tunggu...
Anisa Dwi Yanti
Anisa Dwi Yanti Mohon Tunggu... -

Faculty of social and politic science // Country Administration'14 // line : anisaduwi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apalah Arti Sebuah "Cinta"

14 April 2016   14:18 Diperbarui: 14 April 2016   14:20 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerpen ini adalah pengalaman pribadi, tetapi Diri 'saya' disamarkan disini. Selamat membaca para penggemar cerpen...:)

Pada pagi hari, aku mengajak sahabatku untuk jalan-jalan ke ta,man. Dan pada saat di taman. Aku melihat seorang laki-laki yang sangat tampan dan menawan.sedang duduk sendirian di taman. Lalu pada saat itu laki-laki itu pun melihat ku. Aku langsung pergi dari taman itu dengan sahabatku. Dan akhirnya cowok itu pun tidak menemuiku.

        Pada keesokan harinya, aku pergi sekolah dengan memakai motor. Aku mengendarainya dengan ngebut. Karena aku sudah terlambat sekolah. Pada saat di tengah-tengah jalan, motorku tiba-tiba mogok. Lalu, ada laki-laki misterius yang kemarin ditaman menemuiku dan mengajakku berangkat sekolah bareng dengan mobilnya yang mewah..

“Heii,, ikut mobilku aja.. Udah mau terlambat sekolah nih” Ajak cowok itu

“Heii,, kamu siapa yah?” Tanya Aku

“Udah deh ikut mobilku aja, kan sebentar lagi bel sekolah akan bunyi. Kan motor kamu mogok. Terus nanti di mobil aja nanya nama aku nya!” Jawab cowok itu dengan rasa suka.

“Ohh, gapapa nihh? Gak akan ngerepotin? Tanya aku.

“Ayo cepatlah, keburu bel sekolah akan bunyi” Kata cowok itu.

Akhirnya aku dan cowok itu berangkat sekolah bareng.

Saat di mobil, aku banyak bertanya kepada dia dan diapun sulit menjawab pertanyaan dariku.

“Ehh, nama kamu siapa? Rumah kamu dimana? Trus, kenapa ajak aku naik mobil kamu yang mewah ini. Truss…”

“Heii, nanya pertanyaannya satu-satu donk! Aku jadi susahkan ngejawabnya. Jadi cewek jangan crewett.” Jawab dengan rasa senang.

Dan cowok itu pun menjawabnya sambil m,enyetir mobil dan dengan rasa senang hati kepada aku.. Dan dia menjawab “Nama aku taufik dan sering di panggil Opick. Aku bertempat tinggal di jalan Soekarno-Hatta Bandung.. Aku bersekolah di SMPN 5 Bandung. Aku kenal kamu pada saat aku sedang duduk di taman sendirian. Bukannya kamu yang melihatku pertama ya? Aku nyari kamu sampai malem gak ketemu.”

“Ya, dikira siapa. Aku tuh heran kenapa kamu duduk sendirian sambil ngeliat orang yang sedang berpacaran. Pada saat itu, kamu ngeliat aku. Aku jadi takut. Jadi aku pergi deh dari taman sama sahabatku.” Jawab aku.

“Ohh,. kalau nama kamu siapa? Rumah sama SMP kamu dimana?

“Namaku Icha, aku bertempat tinggal di Jalan Soekarno-Hatta Bandung No.15. Aku sekolah di SMPN 43 Bandung. Ehh iyya, rmh kita deket dong? Entar kalau main gak jauh. Hehe..!

 “Ohh, iyya deh iyya. Di SMPN 43 Bandung. Ngomong ke dari tadi. Dah nyampe tuhh!”

Tak terasa waktu itu berjalan cepat. Aku pun turun dari mobil opick. Pada saat aku keluar dari mobil opick, teman-temanku pada heran. Karena ternyata cowok itu terkenal di sekolahnya dan ternyata cowok itu adalah cowok terkeren dan terganteng disekolahnya. Dan lebih kagetnya, ternyata sahabatku itu adalah mantan cowok itu.

Dan sahabatku yang bernama Rika yang sering dipanggil Ika dan bertanya kepadaku.”Ehh, cha. Kenapa kamu bisa kenal sama cowok tadi?”

“Aku kenal dia dijalan pada saat motorku tiba-tiba mogok. Dan dia mengajakku naik ke mobil dia.”

“Ahh, bohong kamu…!”

“Kamu kenapa? Kok marah. Cowok itu kan bukan siapa-siapa kamu!”

‘Masa sihh kamu gak tau cowok itu siapa!”

“Iyya, gak tau. Emang siapa kamu?”

“Dia itu MANTAN aku puass kamu..!”

“Ika, tunggu aku..!”

Dan aku pun mengejar Ika sambil menangis. Ika pun menangis ke dalam kelas.

Setelah lama kemudian, bel pulang sudah berbunyi. Dan opick sudah mengguku di depan gerbang untuk pulang bareng dengannya. Karena rumah aku dan Opick searah dan dekat. Icha pun keluar dari gerbang dan menemui menghampiri opick.

“Heyy, ngapain kamu disini.?

“AKu ingin pulang bareng sama kamu. Kan rumah kita deket. Sekarang kita setiap hari pulang bareng kayak gini.”

“Hm.. Aku tidak mau naik mobil mu lagi.”

“Kenapa? Kan rumah kita deket jadi sekalian. Bareng aja yuk!”

“Gakk ahh. Makasih..! Aku pulang naik angkot aja.”

Dan Ika pun datang……

“Ehh, cha maaf ya tadi aku marah-marah. Yuk, kita pulang bareng.”

“Ya udah. Opick, aku pulang duluan ya..!”

“Cha, bareng aja. Cha.. Icha….!!!” Sambil mengejar angkot.

Akhirnya Icha pun pulang dengan sahabatnya Ika dan Opick pun ditinggal disana. Dan pada saat di mobil angkutan umum, aku dan Ika ngobrol..

“Ehh, cha hati-hati ya kamu sama cowok itu.”

“Emang kenapa? Dia baik kok.”

“Kan aku dah bilang, aku itu mantan dia. Aku pernah diasakitin oleh dia.”

“Disakitin kenapa?”

“Aku diduain sama dia. Aku juga gak nyangka dia kayak gitu. Tapi memang kenyataan, dia kayak gitu mau diapain lagi.”

“Ohh. Aku gak tau sama sekali dia itu mantan kamu.”

“Iyya, aku tahu. Aku belum nyerita soal dia ke kamu. Aku lupa.”

Telah lama berlalu bercerita, merekapun telah sampai kerumahnya. Dan aku memikirkan opick sampai malam. Aku semalaman berbicara sendiri dikamar.”Apa bener opick itu kayak gitu! Aku masih gak percaya dia playboy.”

Dan besoknya, aku berangkat sekolah dengan berjalan kaki. Dan, Opick pun menghampirinya dengan motorku yang sudah selesai di bengkel. Opick pu mengajak Aku untuk berangkat sekolah bareng.

“Icha..!”

“Opick.” (sambil berbisik)

“Nih, motormu sudah selesai dibengkel. Ayo naik.!”

Akupun naik ke motorku. Lalu opick berhenti di suatu taman tempat pertama aku dan opick bertemu. Dan dia mau bicara sesuatu sama aku.

“Ehh, kenapa kamu berhenti disini? Bukannya disekolah?”

“Aku mau ngomong sesuatu sama kamu.”

“Mau ngomong apa? Nanti aja deh. Ntar aku terlambat sekolah..”

“Jujur, pertama kali aku liat kamu, aku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.”

“Maksud kamu??”

“Ya.. Pasti kamu juga tau lah. Aku mau ngomong apa. Aku tuh sebenarnya suka sama kamu.. Aku tidak bisa memendam rasa ini kepada ka,mu, Kamu harus jawab pertanyaanku pada saat pulang sekolah. Aku tunggu kamu di taman, pertama kali kita ketemu. Ya udah, keburu bel sekolah bunyi. Kita berangkat sekarang aja yuk..!”

Opick dan aku berangkat sekolah dengan ngebut dan kencang. Dan pada saat sampai di sekolah, baju dan rambutku berantakan. Setelah sampai di kelas, Ika menanyakan tentang Opick lagi.

“Ehh, kamu berangkat bareng ya sama opick.?”

“Iyya, dia ngendarainnya ngebut banget jadi baju dan rambutku berantakan. Oh, iyya Ika entar pulang sekolah aku mau ajak kamu ke taman yang waktu hari minggu.:

“Mau apa?”

“Liat aja nanti.”

Dan telah lama kemudian, bel sekolah bunyi. Aku dan sahabatku bergegas langsung ke taman dengan buru-buru. Dan pada saat ditaman, aku dan sahabatku melihat opick dengan penampilan kerren abizz..

“Kamu!! Cha, kamu ajak cewek ini buat apa? Aku kan nembak kamu bukan cewek ini.”

“Kamu ajak aku kesini buat ketemu sama cowok brengsek ini? Ayo kita pulang.aja. Disini juga gak penting ketemu sama cowok playboy kayak dia”

“Hehh,, diemm yahh... Aku tuh cowok baik-baik..”

“Duhh, diemm dulu dong. Aku mau bicara sama kalian berdua. Sebenarnya kalian berdua masih saling suka kan? Aku bisa liat dari sikap kalian. Opick, aku jawab “tidak”. Soalnya aku tidak mau ngehianatin temanku sendiri. Kalian berdua sudah aku anggap sahabat. Jadi, aku, Ika sama kamu Opick kita sahabatan aja deh. Dan kalian berdua jadian aja. Deal..?”

“Gak” Opick dan Ika menjawab dengan berbarengan.

“Ahh, udah deh. Kalian tuhh jangan boong.”

“Gaak mau. Pokoknya gak mau titik..”

“Ihh,, amitt-amitt deh qu pacaran lagi sama cowok playboy cap mangkok kayak loe..!” Kata Ika sambil

“Ya udah, kita jadian lagi dan aku sama Icha jadi sahabatan ok..!

“Ok dong”

Akhirnya akupun merasa bahagia bisa mengakui isi hati mereka dan telah menyadarkan mereka kalau mereka ternyata memendam rasa cinta dihati mereka masing-masing. Akupun merasa senang dengan bisa men-CLBK sahabat dan temanku.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun