Mohon tunggu...
Anisa Dara Oktaviani
Anisa Dara Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - an INFJ little one

verba volant, scripta manent.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Novel The Devotion of Suspect X: Novel Detektif Terbucin

7 Agustus 2022   09:11 Diperbarui: 7 Agustus 2022   09:13 3829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul buku                       : The Devotion of Supsect X (Kesetiaan Mr. X)

Penulis                              : Keigo Higashino

Jumlah Halaman          : 320 halaman

Penerbit                           : Gramedia

Tahun Terbit                 : November 2021 (Cetakan ke 4)

Nama Keigo Higashino mungkin sudah tidak terdengar asing bagi para penikmat novel bergenre crime. Ide ceritanya selalu menarik dan tidak mudah ditebak, terkadang dibumbui juga oleh plot twist sebagai penyedap rasa. Novel detektif Keigo Higashino ini dibagi menjadi 2 seri, yaitu seri detektif Kaga dan seri detektif Galileo. Bedanya adalah pada cara mengungkapkan misteri kematian. Seri detektif Kaga fokus pada cara si detektif yang sangat detail dan mendalam dalam mengungkapkan kasus pembunuhan. Sedangkan seri detektif Galileo melibatkan sains dalam pengungkapannya. Tokohnya adalah detektif Kusanagi dan seorang profesor Fisika yang dijuluki Galileo bernama Manabu Yukawa. Menarik, bukan?

Dari seri detektif Kaga, kamu bisa membaca Malice: Catatan Pembunuhan Sang Novelis, dan The New Comer: Pembubunuhan di Nihonbashi. Jika ingin ikut merasakan menjadi detektif sekaligus ilmuwan, kamu bisa membaca seri detektif Galileo yang berjudul Salvation of a Saint, dan novel yang akan saya review dengan judul The Devotion of Suspect X (Kesetiaan Mr. X).

Novel ini memiliki tipe cerita how-dun-it atau plot cerita yang fokusnya bukan pada siapa pelakunya, tetapi bagaimana suatu peristiwa kejahatan terjadi. Tipe cerita ini biasanya sudah diketahui siapa pelakunya, sehingga fokusnya pada bagaimana pelaku melakukan kejahatan tersebut.

Yasuko Hanaoka, seorang ibu tunggal yang tinggal bersama Misato -anak semata wayangnya- di sebuah apartemen, tiba-tiba kedatangan Shinji Togashi -mantan suaminya- yang hendak memeras mereka berdua. Alih-alih mengusirnya, mereka malah tidak sengaja membunuh Togashi. Di tengah kepanikannya, datang Ishigami -tetangga Yasuko- untuk membantu menyembunyikan mayat dan kasus pembunuhannya. Ishigami adalah seorang jenius matematika yang ternyata diam-diam menaruh perasaan pada Yasuko. Pertemuan pertama mereka setahun lalu merubah keputusan Ishigami untuk bunuh diri dan keputusasaannya dalam hidup.

Oleh karena itu, Ishigami mau melakukan apapun untuk Yasuko dan Misato meskipun tanpa diminta. Dengan kecerdasan logikanya, Ishigami memberikan arahan kepada Yasuko dan Misato bagaimana memberikan alibi jika ditanya oleh detektif atau polisi. Alibinya sempurna dan berhasil mematahkan keyakinan detektif Kusanagi yang pada awalnya yakin bahwa Yasukolah pembunuh Shinji Togashi.

Kejutan lainnya adalah ternyata ada kelindan yang menghubungkan Ishigami dengan Profesor Galileo. Ternyata mereka adalah teman kuliah yang cukup dekat. Namun, dengan adanya kasus ini, pertemanan masa kuliah ini secara tidak langsung menjadikan mereka musuh yang saling melawan menggunakan kecerdasan masing-masing. Ishigami melawan segala tuduhan untuk melindungi Yasuko, dan Yukawa melawan alibi-alibi tersebut untuk mengungkapan kebenaran.

Ibarat pepatah, sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga. Secerdas-cerdasnya Ishigami menutupi kejahatannya, kebenaran akan selalu menang. Ketika pada akhirnya terungkap, pembaca akan diberikan kejutan lagi tentang bagaimana Ishigami menyembunyikan mayat. Motifnya sudah jelas, melindungi orang yang dicintainya. Tapi bagaimana persembunyian mayat ini seolah-olah terlihat sangat sempurna?

Cara detektif Kusanagi dan Manabu Yukawa dalam mengungkapkan kasus ini juga patut diapresiasi karena mereka selalu memperhitungkan sekecil apapun kemungkinan. Jika Kusanagi memeriksa dengan bukti-bukti yang ada di lapangan, Yukawa meakukannya dengan pendekatan logika dan sains.

Membaca buku-buku Keigo Higashino berarti harus siap dengan setiap kejutan di dalamnya. Ini adalah buku seri detektf terbucin yang pernah saya baca. Alur yang awalnya mudah ditebak, ternyata dikasih plot twist di akhir cerita. Rasa penasaran di novel ini bisa membuat kamu susah berhenti membacanya. Seru, perang kecedasan, tragis, dan sedih. Iya, sedih. Karena logika Ishigami dalam matematika hanya dipakai untuk menutupi kebohongan dan kejahatan, tetapi tidak dalam mencintai seseorang. Namun, ada hal yang bisa diambil dari cerita ini. Cintailah seseorang sewajarnya, tanpa melebihkannya dari porsi mencintai diri sendiri, dan terutama Tuhan. Kalau kata Tulus "ingatkan terus aku makna cukup."

"Aku tahu di dunia ini kadang kita harus menerima fakta yang tak ingin kita percayai." (hal. 273)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun