" Bun Vallen pengen banget gue di Turki". ucapnya sambil bersandar di pundak Bunda Echa.
"Kalau Bunda sih nggak apa-apa asalkan kamu bisa ngapain mimpi kamu dan bahagia". balas Bunda
"Tapi Vallen nggak bisa ninggalin bunda sama ayah kalau tinggah laku ayah gini terus, bisa-bisa nanti bunda tersiksa".
" Gimana kalau kalian benar-benar keterima beasiswa di Turki Bunda ikut Vallen aja ya".sambung vallen
Vallen memang seorang anak yang berparas cantik, sangat pintar, juara umum, rajin dan pantang menyerah, makanya jika ia menginginkan sesuatu ia selalu bekerja keras agar sesuatu yang di inginkan tersebut dapat ia gapai. Hampir sempurna, tapi ia tidak memiliki seorang ayah yang bangga padanya. Malah memukulinya saat mabuk-mabukan. Ayahnya pengangguran, ibunya yang telah mencari nafkah dengan membuka katering online. Tetapi ayahnya terus berfoya-foya dengan uang hasil kerja keras bundanya. Dan ayahnya sering main tangan kepadanya dan bundanya.
"Minum bun". Tawaran hangat dari Yuki.
"Kii kami numpang nginep rumah lo semalam ini aja ya". tanya vallen
Yuki dengan langsung paham sahabatnya itu sedang punya masalah dengan ayahnya dan Valen pun menumpang menginap di rumah Yuki bersama bundanya.
Yuki Taman Vallen dari kecil jadi Yuki paham betul keadaan Vallen bagaimana saat sekarang ini ini bukan kali pertamanya Vallen menginap di rumah Yuki bersama bundanya.
Setelah Setelah semua kerja keras yang dilakukan Vallen untuk meraih impiannya ke Turki. Ia pun berhasil mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di Universitas of turkey.
" Bun!!". teriakan terdengar keras bergama di rumah minimalis tersebut