Mohon tunggu...
Anisa Apriyani
Anisa Apriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas PGRI Palembang

Saya sangat suka dengan hal seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna, Gerak, dan Fungsi Tari Tanggai di Kota Palembang Sumatera Selatan

3 Januari 2024   10:26 Diperbarui: 3 Januari 2024   13:16 2602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu cara yang digunakan untuk membahas lingkup makna yang lebih besar ini adalah dengan membedakan antara makna denotatif dengan makna konotatif. Dikatakan denotatif sebab makna denotatif ini berlaku untuk umum. Sebaliknya, makna konotatif bersifat subjektif dalam pengertian bahwa adanya pergeseran dari makna umum (Sobur, 2009:262-264).

Makna yang mendasari gerak tari Tanggai adalah tentang bentuk kepedulian terhadap Masyarakat sekitar. Kemudian untuk makna keseluruhan yang terkandung pada tari Tanggai merupakan penyerahan kepada sang Maha Kuasa atau menurut pencipta adalah gerakan mudra. Mudra adalah gerakan yang dilakukan dengan menyerahkan diri kita kepada Sang Pencipta (wawancara Elly Rudi, 25 oktober 2018). Menurut Soedarsono (1978:30) tari merupakan kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik secara individu maupun kelompok, tapi merupakan bentuk kesenian yang memiliki media ungkap sebagai substansi gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Gerak-gerak dalam tari bukanlah gerak realistis dan gerak keseharian, melainkan gerak yang telah diberi dan dibentuk ekspresif. Makna yang akan disampaikan pada gerak-gerak tari Tanggai disampaikan kepada semua kalangan masyarakat. Pada gerak tari Tanggai Elly Rudi ingin menyampaikan bahwa selayaknya manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan maka harusnya kita selalu berserah kepada yang maha kuasa. (wawancara, Elly Rudi 25 Oktober 2018).

Selanjutnya menurut Anya Peterson Royce dalam bukunya Antropologi Tari yang diterjemahkan oleh FX. Widaryanto mengatakan bahwa ketika kita berbicara tentang makna tari, kita secara tersirat sedang membandingkan aspek-aspek komunikasi dari perilaku tari dengan media ekspresi yang lainnya. Kita akan menanyakan kapasitas ekspresi tari yang kadang-kadang membuatnya menjadi paling efektif sebagai pembawa makna (1977:209). "Memahami makna dalam sebuah tari terdapat tiga wilayah permasalahan yang signifikan. 1) tipe tari berkenaan dengan makna, yaitu, mimetik, abstrak, dan metaforik, 2) signifikansi dari konteks dalam penentuan makna, 3) adanya makna yang sengaja versus yang tidak sengaja" (Widaryanto, 1977:213-214). Ada tiga poin yang akan dibahas mengenai makna, yaitu, tipe yang berkenaan dengan makna yaitu gerak mimetik, abstrak dan juga gerak metaforik.

1) Gerak Mimetik

Mimetik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia meniru perilaku atau  peristiwa sekitar. Tari mimetik adalah tari yang geraknya menirukan perilaku atau peristiwa yang ada di sekitar. Dalam tari Tanggai ada beberapa gerak yang menirukan perilaku atau peristiwa yang ada di sekitar antara lain:

  • Gerak Ulur Benang

dokpri
dokpri

        Ulur benang merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh para perempuan Palembang pada saat menjahit atau menenun dengan cara menarik atau mengulur benang. Gerak ulur benang melambangkan kegiatan masyarakat kota Palembang khusunya perempuan yang pekerjaan sehari-hari adalah menyulam dan menenun yang kegiatan tersebut berhubungan dengan tali dan benang (wawancara Elly Rudi, 25 Oktober 2018). Sebagimana perempuan Palembang sangat pandai dalam pekerjaan tangan. Mereka sangat pandai menyulam, meniru pekerjaan wanita dan melukis berbagai bentuk dan bunga-bungaan dari emas diatas kain sutera dan katun yang sebelumnya mereka gambar (Sevenhoven 1971:36).Begitu pentingnya keahlian menenun bagi seorang perempuan. Keahlian menenun menandakan bahwa ia seseorang perempun terhomat dan akan menjadi idaman bagi para pemuda untuk dapat mempersuntingnya (Nawiyanto, 2016:143).

  • Gerak Tabur

tabur-bunga-659427abc57afb68dc4c9473.jpeg
tabur-bunga-659427abc57afb68dc4c9473.jpeg

      Tabur menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan kegiatan menyebar. Kegiatan menabur atau menyebar bisa dilakukan oleh siapapun, dalam hal ini adalah menabur kebaikan. Penyampaian gerak pada tari Tanggai juga seperti orang menabur. Menabur bisa memiliki banyak arti, tetapi gerak tabur pada tari Tanggai mempunyai pemaknaan sendirioleh pencipta tentang gerak menabur yaitu menaburkan agama atau makna secara umum yaitu menaburkan kebaikan yang kita terima dari sang mahakuasa, dengan membagikan kepada sesama. Dengan kita memberi atau menabur kebaikan, maka berkat dari sang Maha Kuasa juga akan semakin melimpah kepada hidup kita (wawancara Elly Rudi, 25 Oktober 2018).

  • Gerak Memohon

memmohon-6594283a12d50f57640f27f2.jpg
memmohon-6594283a12d50f57640f27f2.jpg

        Memohon menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah meminta dengan hormat berharap supaya dapat sesuatu. Seperti namanya gerak memohon adalah gerak ketika kita meminta sesuatu. Mempunyai makna memohon semua hal yang baik dari sang mahakuasa (wawancara Elly Rudi, 25 Oktober 2018). Di dalam masyarakat Palembang adalah manusia yang berketuhanan, sehingga dalam hal ini manusia selalu dituntut untuk selalu berserah diri dan beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa (Saputra, 2016:94)

  • Gerak Suri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun