Mohon tunggu...
Anisa
Anisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Generasi Z dalam Pendidikan Agama Islam di Era Digital

10 Juli 2024   20:30 Diperbarui: 10 Juli 2024   20:46 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Anis Masruroh

PAI 6C

Abstrak

Generasi Z, yang tumbuh di tengah perkembangan pesat teknologi digital, menghadapi tantangan unik dalam pendidikan agama Islam. Artikel ini mengeksplorasi problematika yang dihadapi oleh generasi ini, termasuk distraksi digital, kurangnya otoritas keagamaan yang terpercaya di dunia maya, dan kesulitan dalam mengintegrasikan nilai-nilai tradisional dengan kehidupan modern. Penelitian ini juga menyoroti pendekatan-pendekatan inovatif yang dapat digunakan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, seperti penggunaan media sosial dan aplikasi berbasis teknologi untuk pembelajaran agama yang lebih interaktif dan relevan. Melalui analisis mendalam, artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai cara-cara efektif dalam mendukung pendidikan agama Islam yang adaptif bagi generasi Z, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan yang seimbang dan bermakna dalam konteks keagamaan dan teknologi modern.

Kata Kunci: Generasi Z dalam pendidikan agama islam di era digital

Pendahuluan

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan agama Islam. Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, merupakan kelompok yang sangat akrab dengan teknologi ini. Mereka tumbuh dalam lingkungan yang selalu terhubung dengan internet, media sosial, dan perangkat digital lainnya. Meskipun kemajuan ini memberikan banyak peluang baru, hal ini juga menimbulkan tantangan tersendiri dalam proses pendidikan agama Islam.

Di satu sisi, teknologi digital menawarkan berbagai kemudahan dalam mengakses informasi keagamaan. Banyak aplikasi dan platform online yang menyediakan konten pendidikan agama yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Namun, di sisi lain, kehadiran teknologi juga membawa distraksi yang signifikan. Generasi Z sering kali terjebak dalam penggunaan media sosial yang berlebihan, yang dapat mengalihkan perhatian mereka dari pembelajaran yang lebih mendalam tentang agama.

Selain itu, keberadaan otoritas keagamaan di dunia maya sering kali tidak jelas dan sulit dipastikan keabsahannya. Informasi keagamaan yang tersedia di internet tidak selalu dapat dipertanggungjawabkan, sehingga dapat menimbulkan kebingungan dan misinterpretasi di kalangan generasi Z. Tantangan lainnya adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai tradisional Islam dengan gaya hidup modern yang cenderung lebih liberal dan terbuka. 

Dalam konteks ini, artikel ini akan mengeksplorasi berbagai problematika yang dihadapi oleh generasi Z dalam pendidikan agama Islam. Melalui analisis mendalam, artikel ini juga akan mengidentifikasi pendekatan-pendekatan inovatif yang dapat digunakan untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Tujuannya adalah untuk menemukan cara-cara yang efektif dalam mendukung pendidikan agama Islam yang adaptif dan relevan bagi generasi Z, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan yang seimbang dan bermakna dalam konteks keagamaan dan teknologi modern.

Tantangan dalam Era Digital

Meskipun terdapat potensi positif dalam pemanfaatan teknologi untuk pendidikan Islam, terdapat juga tantangan besar yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utamanya adalah penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan yang dapat dengan mudah menyebar di media digital. Generasi Z rentan terhadap informasi palsu dan teori konspirasi yang seringkali bertentangan dengan ajaran agama Islam. Karenanya, pendidikan Islam harus mampu memberdayakan mereka dengan keterampilan kritis dan literasi digital yang cukup untuk mengidentifikasi dan menghindari informasi yang tidak benar.

Selain itu, budaya konsumerisme dan hedonisme yang dihadapi oleh Generasi Z juga dapat mengancam nilai-nilai spiritual dan keagamaan. Teknologi digital sering kali memperkuat tren ini dengan mempromosikan gaya hidup yang materialistis dan hedonistis, yang bertentangan dengan nilai-nilai sederhana dan kesederhanaan dalam ajaran Islam.

Strategi untuk Menguatkan Pendidikan Islam

Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, berbagai strategi dapat diterapkan untuk memperkuat pendidikan Islam bagi Generasi Z:

Pendidikan Holistik: Pendidikan Islam harus tidak hanya fokus pada aspek teoritis, tetapi juga praktis dalam kehidupan sehari-hari. Ini mencakup pembelajaran tentang moralitas, etika, dan tanggung jawab sosial dalam konteks Islam.

Penguatan Identitas Muslim: Generasi Z perlu didorong untuk memahami dan memperkuat identitas mereka sebagai Muslim. Ini dapat dilakukan melalui pendekatan inklusif yang mempromosikan pemahaman yang benar tentang Islam sebagai agama yang rahmatan lil-alamin (rahmat bagi seluruh alam).

Kolaborasi Antar-generasi: Penting untuk menciptakan ruang dialog antara Generasi Z dengan generasi yang lebih tua yang memiliki pengalaman dalam pendidikan agama. Ini dapat membantu dalam mentransfer nilai-nilai tradisional serta memberikan panduan moral yang kokoh.

Pengembangan Keterampilan Literasi Digital: Generasi Z harus dilatih dalam literasi digital, termasuk kemampuan untuk menyaring, mengevaluasi, dan memverifikasi informasi secara online. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum yang terintegrasi dalam pendidikan formal dan informal.

Kreasi Konten Positif: Mendorong Generasi Z untuk menjadi kreator konten yang positif di media sosial, dengan fokus pada dakwah dan nilai-nilai Islam yang menginspirasi.

Studi Kasus dan Implementasi

Beberapa institusi pendidikan Islam dan organisasi masyarakat telah mengambil langkah-langkah konkret dalam menerapkan strategi-strategi ini. Misalnya, beberapa sekolah telah berhasil mengintegrasikan pembelajaran berbasis teknologi yang interaktif, sementara organisasi pemuda Islam telah aktif dalam mengembangkan kampanye sosial di media sosial untuk mengedukasi dan menginspirasi.

Kesimpulan

Pendidikan Islam di era digital menawarkan tantangan besar tetapi juga peluang besar untuk memberdayakan Generasi Z dalam mempertahankan dan memperkuat nilai-nilai agama. Dengan pendekatan holistik, kolaboratif, dan inovatif, pendidikan Islam dapat menjadi instrumen efektif dalam membentuk karakter dan moralitas generasi muda Muslim. Literasi digital dan penggunaan teknologi yang bijak juga sangat penting agar Generasi Z dapat bertahan dan berkembang dalam arus informasi yang cepat dan kompleks saat ini.

Dengan demikian, integrasi antara tradisi agama dengan perkembangan teknologi dapat menjadi kunci untuk menghadirkan pendidikan Islam yang relevan dan memberdayakan bagi Generasi Z di era digital ini.

Referensi

Abdullah, A. (2018). Pendidikan Agama Islam di Era Digital. Jakarta: Pustaka Aksara.

El-Hady, A. (2019). Digital Distraction and Religious Education: The Case of Generation Z. International Journal of Islamic Education, 5(2), 120-135.

Hamdi, S. (2020). Integrating Islamic Values in Modern Education Systems. Journal of Islamic Studies, 12(3), 210-225.

Nasir, M. (2021). Media Sosial dan Pendidikan Agama Islam: Tantangan dan Peluang. Jurnal Pendidikan Islam, 7(1), 34-47.

Rahman, R. (2019). Digital Natives and Religious Learning: A Study on Generation Z. Contemporary Islamic Studies, 9(4), 152-168.

Salim, F. (2020). The Role of Technology in Modern Islamic Education. Technology in Education Journal, 15(2), 98-112.

Suhendra, D. (2021). Problematika Pendidikan Islam di Era Digital. Bandung: Media Nusantara.

Zainuddin, M. (2018). Pemanfaatan Teknologi dalam Pendidikan Agama Islam untuk Generasi Z. Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, 3(2), 89-102.

Zaidi, A. (2022). Challenges and Solutions for Islamic Education in the Digital Age. Journal of Islamic Education Research, 6(1), 54-69.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun