'Perasaan yang terlupakan'
Alis gadis itu bertaut sempurna. Apa maksudnya ? Ada teka-teki disini. Atau, hanya sebuah surat iseng dari teman-temannya ?
"Siapa, yang menaruh surat ini?" Lengking suara Asya berkelana. Membuat tatap mata teman kelas mengarah padanya.
"Siapa?" Suara itu kembali terdengar kala tidak ada balasan dari temannya. Hanya tatapan heran dan jengah dari teman satu kelasnya yang ia dapatkan. Apa maksudnya ini? Asya meremat  kertas itu . Menyimpannya pada saku rok abu-abu yang ia kenakan. Dengusan dan gerutuan terdengar halus keluar dari bibir Asya.
***
Saat bel pulang berkumandang, Asya tidak langsung pulang menuju rumahnya. Hari ini, ia ingin pergi ke perpustakaan kota. Ada buku yang harus ia pinjam . Entahlah. Minggu-minggu ini tugas begitu menumpuk. Tidak ada waktu untuknya beristirahat.
Kumpulan buku sejarah di barisan rak paling belakang. Membuatnya harus berjalan menyusuri rak yang berbaris rapih dihadapan. Hingga langkahnya terhenti pada sebuah amplop yang menjorok ke depan di antara buku-buku barisan. Amplop yang sama persis seperti yang ia temukan di laci tadi siang.
Untuk: ASYA
Lagi. Tulisan itu persis seperti apa yang ia lihat tadi. Segera ia menarik dan membuka isi amplop itu.
'Matahari hanya terbit setelah malam'
"Apa lagi ini?" Asya mengusap wajahnya gemas. Ada yang tidak beres ini. Iseng? Niat sekali sampai harus mengikutinya ke perpustakaan kota.