Mohon tunggu...
D4U
D4U Mohon Tunggu... Mahasiswa - In Neverland With The Elf

Hanya sebuah pena yang sedan mencari tintanya. selamat datang, terima kasih sudah meluangkan waktunya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suratan dari Surga

12 November 2021   13:07 Diperbarui: 12 November 2021   13:26 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Perasaan yang terlupakan'

Alis gadis itu bertaut sempurna. Apa maksudnya ? Ada teka-teki disini. Atau, hanya sebuah surat iseng dari teman-temannya ?

"Siapa, yang menaruh surat ini?" Lengking suara Asya berkelana. Membuat tatap mata teman kelas mengarah padanya.

"Siapa?" Suara itu kembali terdengar kala tidak ada balasan dari temannya. Hanya tatapan heran dan jengah dari teman satu kelasnya yang ia dapatkan. Apa maksudnya ini? Asya meremat  kertas itu . Menyimpannya pada saku rok abu-abu yang ia kenakan. Dengusan dan gerutuan terdengar halus keluar dari bibir Asya.

***

Saat bel pulang berkumandang, Asya tidak langsung pulang menuju rumahnya. Hari ini, ia ingin pergi ke perpustakaan kota. Ada buku yang harus ia pinjam . Entahlah. Minggu-minggu ini tugas begitu menumpuk. Tidak ada waktu untuknya beristirahat.

Kumpulan buku sejarah di barisan rak paling belakang. Membuatnya harus berjalan menyusuri rak yang berbaris rapih dihadapan. Hingga langkahnya terhenti pada sebuah amplop yang menjorok ke depan di antara buku-buku barisan. Amplop yang sama persis seperti yang ia temukan di laci tadi siang.

Untuk: ASYA

Lagi. Tulisan itu persis seperti apa yang ia lihat tadi. Segera ia menarik dan membuka isi amplop itu.

'Matahari hanya terbit setelah malam'

"Apa lagi ini?" Asya mengusap wajahnya gemas. Ada yang tidak beres ini. Iseng? Niat sekali sampai harus mengikutinya ke perpustakaan kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun