Pertanyaan yang diajukan ke pada masing masing kandidat calon peserta konvensi, Dan telah dijawab dengan baik oleh Bapak Anies Bawesdan. (Konvensi terakhir PD tanggal 27 april 2014)
Pertanyaan pertama : Mengatasi Pengangguran di Indonesia
Faktor yang harus dilihat mengatasi hal ini ???
1. Memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan mereka
2. Memperhatikan suplai tenaga kerja yang ada, sehingga menciptakan lapangan pekerjaan yang sesuai sehingga nantinya angka penganguran berhasil diturunkan.
3. Melihat Profil Tenaga Kerja (53% pendidikan di Indonesia masih memiliki skill yang rendah)
Bagaimana mengatasinya permasalahan pengangguran menurut pak Anies Bawesdan
1. Dengan melihat profil pendidikan di Indonesia yang masih sangat rendah kita bisa meningkatkan dimen, contohnya untuk di bidang infrastruktur yang perlu menyedot tenaga kerja yang relatif kebutuhan skillnya tidak terlalu tinggi. Jadi APBN bisa dilokasikan untuk project project yang menyedot tenaga kerja secara masif.
2. Adanya Sektor formal dan informal yang mempengaruhi. Sektor formal makin hari makin mengalami penurunan, dikarenakan 99 persen aktivitas ekonomi kita berada di sektor mikro dan kecil. Ini yang harus di tingkatkan, dengan cara memiliki akses keuangan yang baik dan terkontrol dengan baik (investasi yang memudahkan kesana) dan pemerintah daerah dipanggil untuk mendorong tumbuhnya sektor sektor yang kecil dan mikro.
3. Dari sisi suplainya Pemerintah harus meningkatkan kualitas manusianya. Akses pada pendidikan yang berkualitas perlu didorong dan diperhatikan dengan baik, qualitas maupun quantitasnya di perhatikan.
4. Memperbaiki pemikiran para tenaga kerja "Mereka bukan hanya beorentasinya untuk mencari kerja tetapi untuk berontasi membuka lapangan pekerjaan"
Pertanyaan ke dua : Solusi untuk Pangan dan Energi
Konsumsi pangan dan penggunaan energi mengalami peningkatan karena jumlah penduduk dan peningkatan kesejahteraan (peningkatan kelas menengah yang mengkonsumsi pangan dan pengunaan energi yang menjadi lebih besar). Solusisnya dilihat dari dari sisi suplai dan institusi.
Solusi untuk  ketahanan pangan di Indonesia
Dari sisi suplai : laut (potensi alam yang tidak kalah hebat) dan darat (pertanian dan perkebunan). Â Intensifikasi (peningkatan produktivitas), meningkatkan infrastrukture baik dilaut maupun didarat (perkebunan dan pertanian). Akses dalam konteks distribusi hasil produksi mereka.
Dari sisi dimen atau institusi kita harus bisa memperhitungkan peran bulog, memastikan selisih diantara keduanya (antara kebutuhan dan supplai). Jika pasar tidak bisa berfungsi dengan baik maka pemerintah haruslah interfensi disitu. Selama ini import hanya karena kita membutuhkannya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, maka untuk memenuhi kebutuhan jangka panjangnya maka kita harus meningkatkan peran bulog kembali.
Solusi untuk ketahanan energi di Indonesia
Indonesia harus mampu menggerakkan "gerakan efisiensi energi pada seluruh rakyat Indonesia" dan yang kedua memberikan intensif fiskal bagi semua aktivitas perusahaan yang dapat menghemat energi.
Dari sisi suplai energinya, kita harus bisa meningkatkan suplai energi yang terbarukan, sebagai sumber energi yang ramah lingkungan.
Pertanyaan ketiga : Mengatasi Masalah Infrastrukture di Indonesia
Infrastuktur ada infrastruktur lunak (manusia) dan keras (energi, komunikasi dan transportasi). Perluasan akses komunikasi bagi seluruh bangsa indonesia sehingga ada perasaan satu bangsa, karena semua bisa berkomunikasi dari mana saja dan dengan siapa saja. Transportasi harus diperhatikan benar karena Indonesia merupakan negara kepulauan, maka harus diperhatikan fasiulitas infrastrukture yang menghubungkan antar pulau. Ini menjadi krusial terutama di Indonesia Indonesia timur (jumlah pulau sangat banyak dan penduduknya tersebar dipulau itu) pelabuhan menjadi kunci.
Infrastruktur transporatasi udara harus diteruskan dan akan diprioritaskan setelah dilaut. Ini yang bisa membangun perasaan ke Indonesiaan. Dimana saja bisa tersambungkan dimana jika rakyat indonesia bisa pergi dengan pesawat ke suatu daerah dengan akses yang mudah.
Infrastruktur Transporatasi darat juga diperhatikan, transportasi darat yang digalakkan bukan saja transportasi antar kota tapi justru infrastruktur transportasi ke desa desa harus lebih dulu digalakan. Jalan poros didesa menjadi krusial. karena begitu banyak produktivitas di desa desa nelayan ataupun di desa desa pertanian yang tidak bisa di bawa kepasar dengan efisien, karena jalur distribusinya dan sistem logistiknya belum baik (ini yang harus menjadi fokus perhatian). Perbaikan sistem tersebutlah yang nantinya diharapkan dapat mengatasi permasalahan infrastruktur dalam transportasi dan komunikasi di pedesaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H