Pertanyaan ke dua : Solusi untuk Pangan dan Energi
Konsumsi pangan dan penggunaan energi mengalami peningkatan karena jumlah penduduk dan peningkatan kesejahteraan (peningkatan kelas menengah yang mengkonsumsi pangan dan pengunaan energi yang menjadi lebih besar). Solusisnya dilihat dari dari sisi suplai dan institusi.
Solusi untuk  ketahanan pangan di Indonesia
Dari sisi suplai : laut (potensi alam yang tidak kalah hebat) dan darat (pertanian dan perkebunan). Â Intensifikasi (peningkatan produktivitas), meningkatkan infrastrukture baik dilaut maupun didarat (perkebunan dan pertanian). Akses dalam konteks distribusi hasil produksi mereka.
Dari sisi dimen atau institusi kita harus bisa memperhitungkan peran bulog, memastikan selisih diantara keduanya (antara kebutuhan dan supplai). Jika pasar tidak bisa berfungsi dengan baik maka pemerintah haruslah interfensi disitu. Selama ini import hanya karena kita membutuhkannya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, maka untuk memenuhi kebutuhan jangka panjangnya maka kita harus meningkatkan peran bulog kembali.
Solusi untuk ketahanan energi di Indonesia
Indonesia harus mampu menggerakkan "gerakan efisiensi energi pada seluruh rakyat Indonesia" dan yang kedua memberikan intensif fiskal bagi semua aktivitas perusahaan yang dapat menghemat energi.
Dari sisi suplai energinya, kita harus bisa meningkatkan suplai energi yang terbarukan, sebagai sumber energi yang ramah lingkungan.
Pertanyaan ketiga : Mengatasi Masalah Infrastrukture di Indonesia
Infrastuktur ada infrastruktur lunak (manusia) dan keras (energi, komunikasi dan transportasi). Perluasan akses komunikasi bagi seluruh bangsa indonesia sehingga ada perasaan satu bangsa, karena semua bisa berkomunikasi dari mana saja dan dengan siapa saja. Transportasi harus diperhatikan benar karena Indonesia merupakan negara kepulauan, maka harus diperhatikan fasiulitas infrastrukture yang menghubungkan antar pulau. Ini menjadi krusial terutama di Indonesia Indonesia timur (jumlah pulau sangat banyak dan penduduknya tersebar dipulau itu) pelabuhan menjadi kunci.
Infrastruktur transporatasi udara harus diteruskan dan akan diprioritaskan setelah dilaut. Ini yang bisa membangun perasaan ke Indonesiaan. Dimana saja bisa tersambungkan dimana jika rakyat indonesia bisa pergi dengan pesawat ke suatu daerah dengan akses yang mudah.