Sering kali saat kita memikirkan suatu hal atau masalah, bukannya menemukan solusi, pikiran kita malah merambat ke hal-hal lain yang berujung pada pikiran negatif.Â
Seperti pemikiran, "Kenapa pesanku hanya dibaca saja?", "Kenapa tidak dibalas?", "Bagaimana jika dia benci aku?" Atau "Apa aku telah melakukan kesalahan?", dan pemikiran lainnya yang mengandung prasangka negatif. Hal ini biasanya dikenal dengan istilah overthinking. Menurut Burn (1991), overthinking merupakan distorsi kognitif pada manusia, khususnya dalam proses berpikir yang tidak terbukti kebenarannya.
Umumnya, overthinking merupakan pemikiran berlebihan terhadap suatu hal atau masalah secara terus menerus hingga dapat mengakibatkan gangguan kecemasan.Â
Jika kita hanya terfokus pada permasalahannya tanpa menemukan penyelesaian atau solusi, maka tanpa kita sadari waktu yang kita miliki akan terbuang dengan sia-sia dan produktifitas kita menurun.
 Beberapa penyebab seseorang mengalami overthinking, yaitu:
- Pesimis terhadap kemampuan diri sendiri
- Kekhawatiran terhadap masa depan
- Merasa kurang percaya diri
- Tekanan dari orang lain atau lingkungan
- Terlalu memikirkan persepsi orang lain
Indikasi seseorang mengalami overthinking adalah merasa sedih, cemas, gelisah, kurang fokus, tidak bisa tidur, dan berkurangnya nafsu makan. Apabila overthinking ini terus berlanjut, maka dapat berdampak pada kesehatan mental dan juga kesehatan fisik yang serius, seperti mengalami stres, depresi dan gangguan kecemasan (anxiety disorder), serta penyakit fisik lainnya.
Tentu kita semua tidak ingin terjebak dalam pikiran-pikiran negatif yang merugikan diri sendiri. Oleh karena itu, untuk menghindari perilaku overthinking, kita dapat melakukan beberapa hal berikut ini.:
1. Mengendalikan persepsi dan pikiran kita
"Segala kesusahan yang kita rasakan bukan berasal dari peristiwa atau orang lain, melainkan datang dari pikiran kita sendiri, oleh karena itu diri kita sendirilah yang bisa mengendalikan pikiran kita."(Manampiring, 2018: 285).
Kendalikan pikiran kita, jangan sampai berpikir berlebihan terhadap hal yang belum tentu kebenarannya. Walau agak sulit, hal ini tidak hanya membuat pikiran dan emosi kita terkendali, tapi juga dapat mengembalikan rasionalitas kita.
2. Fokuslah pada hal-hal di bawah kendali kita
"Saat kita terlalu memperhatikan setiap orang dan setiap hal, kita akan selalu merasa berhak mendapat kenyamanan dan kebahagiaan kapan saja, bahwa semuanya harus sama persis sesuai dengan keinginan kita." Â (Manson, 2016: 15)
Tidak semua hal di dunia ini berada di bawah kendali kita, seperti penilaian orang lain terhadap kita, kita tidak dapat mengendalikan bagaimana orang lain menilai diri kita. Yang bisa kita lakukan adalah memfokuskan dan menyeleksi hal apa saja yang menurut kita penting berdasarkan penilaian pribadi kita sendiri.
3. Mengistirahatkan pikiran kita sejenak
Jika kita merasa sudah cukup lelah dan pikiran mulai kacau, maka lupakan masalah tersebut dan bersantailah sejenak, mungkin seperti makan makanan favorit, jalan-jalan di taman, atau menonton film. Lakukanlah hal apapun yang disukai, asalkan tidak melanggar norma dan agama.
4. Menemukan hal penting dan bermaknaÂ
Setiap individu pasti memiliki suatu hal yang menurutnya penting dan bermakna dalam kehidupan. Jadi carilah dan curahkanlah perhatian kita terhadap hal tersebut, agar kita dapat memanfaatkan waktu dan tenaga dengan lebih baik, serta terhindar dari pemikiran-pemikiran negatif yang tak berarti.
5. Tidak tergesa-gesa dalam menilai dan bertindak
Jangan langsung menilai suatu hal tanpa membuktikan kebenarannya, bisa saja hal yang kita pikirkan selama ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Sofia dkk. (2020). Mengelola Overthinking untuk Meraih Kebermakmuran Hidup. Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat, 2(2), 118-121. Diakses 19 September 2021.
Manampiring, Henry. (2018). Filosofi Teras. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Manson, Mark. (2016). Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat. (F. Wicakso, Terjemahan). Jakarta: Gramedia.
NAMA : ANISA DEWI SAFIRA
NIM : 202110230311078
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI