Mohon tunggu...
Anisa Dewi Safira
Anisa Dewi Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

Manusia yang masih terus belajar bagaimana menjalani hidup

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Overthinking dan Solusi Pencegahannya

30 September 2021   17:12 Diperbarui: 30 September 2021   17:22 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saat kita terlalu memperhatikan setiap orang dan setiap hal, kita akan selalu merasa berhak mendapat kenyamanan dan kebahagiaan kapan saja, bahwa semuanya harus sama persis sesuai dengan keinginan kita."   (Manson, 2016: 15)

Tidak semua hal di dunia ini berada di bawah kendali kita, seperti penilaian orang lain terhadap kita, kita tidak dapat mengendalikan bagaimana orang lain menilai diri kita. Yang bisa kita lakukan adalah memfokuskan dan menyeleksi hal apa saja yang menurut kita penting berdasarkan penilaian pribadi kita sendiri.

3. Mengistirahatkan pikiran kita sejenak

Jika kita merasa sudah cukup lelah dan pikiran mulai kacau, maka lupakan masalah tersebut dan bersantailah sejenak, mungkin seperti makan makanan favorit, jalan-jalan di taman, atau menonton film. Lakukanlah hal apapun yang disukai, asalkan tidak melanggar norma dan agama.

4. Menemukan hal penting dan bermakna 

Setiap individu pasti memiliki suatu hal yang menurutnya penting dan bermakna dalam kehidupan. Jadi carilah dan curahkanlah perhatian kita terhadap hal tersebut, agar kita dapat memanfaatkan waktu dan tenaga dengan lebih baik, serta terhindar dari pemikiran-pemikiran negatif yang tak berarti.

5. Tidak tergesa-gesa dalam menilai dan bertindak

Jangan langsung menilai suatu hal tanpa membuktikan kebenarannya, bisa saja hal yang kita pikirkan selama ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Sofia dkk. (2020). Mengelola Overthinking untuk Meraih Kebermakmuran Hidup. Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat, 2(2), 118-121. Diakses 19 September 2021.

Manampiring, Henry. (2018). Filosofi Teras. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun