Pelukis: Raden SalehÂ
Judul : Harimau minumÂ
Tahun : 1863Â
Media : cat minyak diatas kanvasÂ
Ukuran: 160 X 116 cmÂ
Sumber: Katalog Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan RI. 2017.Â
Senandung Ibu Pertiwi. Jakarta: Istana Kepresidenan RI
Â
Lukisan harimau minum merupakan salah satu dari enam koleksi lukisan Raden Saleh yang dimiliki oleh Istana Negara. Unsur romantisme pada lukisan ini tergambar sangat jelas dengan mengangkat panorama suasana hutan yang digoreskan melalui cat minyak. Seekor harimau digambarkan sedang menenggak air yang sangat jernih di tengah kegelapan hutan. Lukisan ini menampilkan suasana alam mistis, dramatis, dan warna cenderung redup. Pada komposisinya, terdapat tiga kelompok yaitu, kelompok gambar pohon besar, kelompok pohon yang lebih kecil, dan gambar harimau kecil yang terletak di bawah. Pola irama yang dibuat pada karya tersebut menimbulkan kesan nyata akan suasana sunyi di dalam hutan.Â
Pelukis meletakkan gambar tokoh utama dengan  komposisi paling kecil seolah harimau itu terhimpit di tengah kebesaran suasana hutan. Pada lukisan ini, harimau dilukiskan sedang minum pada sebuah kolam kecil. Mengapa ia minum? Untuk apa ia minum? Seekor harimau biasanya disebut sebagai raja hutan, binatang terkuat karena ia menempati posisi puncak dalam rantai makanan.Â
Raja hutan tersebut minum karena kehausan, agar dia tetap bertahan hidup. Jadi, minum adalah daya untuk hidup. Tetapi ia digambarkan dalam komposisi kecil seperti tertekan oleh komposisi besar, sehingga harimau itu seperti terdesak dan berada diujung kanvas paling bawah. Dalam lukisan ini sang perupa seperti ingin menyampaikan pesan bahwa, diatas penguasa ada penguasa segalanya yaitu Tuhan yang Maha Esa seberapapun kuat makhluk di dunia ini tetap saja membutuhkan alam ciptaanNYA untuk bertahan hidup.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H