Deg...jantungku seakan berhenti berdetak saat itu ingin sekali kuteriak bahwa aku bukan adiknya bahkan aku adalah istrinya. Niat itu kuurungkan segera karena aku belum puas mengorek keterangan sejauh mana hubungan mereka berdua.
"Aku juga kemarin sudah di kenalin dengan  bapak, ibumu kemarin walau hanya
lewat telpon" pamernya. Tambah dongkol saja mendengarnya.
"Ngomong-ngomong kamu sama kakak ipar kamu akrab nggak sich, dia orangnya gimana?" Dengan agak tergagap aku jawab pertanyaanya
"Kita akrab banget, kompak gitu" jawabku singkat
"Oh begitu ya" sahunya si Susi
"Mbak kalau masalah ini sampai ketelinga istri Masku bisa geger dech, yang
pasti dia orangnya hhhuuuuuu.. dia kalau sudah marah semua orang pasti takut
"Aku tak peduli, aku sangat menyayangi kakakmu kalau mau main hantam-hantaman
aku pasti menang" tegasnya dengan semangat pejuang 45
"Wah terserah Mbak Susi sajalah yang pasti siap-siap di dor sma istrinya"gertakku