Mohon tunggu...
ANING SUHAENI
ANING SUHAENI Mohon Tunggu... Guru - Profesi sebagai Guru SD di SDN 2 Jatisari

Hobi saya adalah membaca dan senang menulis. Saya mengikuti beberapa kegiatan menulis untuk menambah wawasan saya dibidang literasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

14 Mei 2023   20:00 Diperbarui: 14 Mei 2023   20:09 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

Salam Guru Hebat!

Jumpa lagi dengan Saya, Aning Suhaeni, S.Pd,I Calon Guru Penggerak Angkatan 7 Kabupaten Kuningan. Kali ini Saya akan membuat rangkuman materi yang telah saya pelajari pada modul 3.1. Pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin pembelajaran dikaitkan dengan materi pada modul sebelumnya.

Sebelum pada kesimpulan materi terdapat beberapa pertanyaan pemantik terhadap sebuah kutipan dari Bob Talbert yang berbunyi: "Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan apa yang berharga/utama adalah yang terbaik."

Mari kita bahas pertanyaan pemantik satu persatu!

  • Dari kutipan di atas, apa kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang Anda pelajari saat ini? Kaitan kutipan di atas dengan proses pembelajaran yang saya hadapi adalah bagaiman cara Saya membuat keputusan dalam menentukan materi apa yang akan saya ajarkan misalnya Saya lebih memilih memperbanyak kegiatan pembentukan karakter anak, menerapkan budaya positif pada anak dibanding materi pengetahuan karena pengetahuan bisa dicari dan dipelajari tapi pembentukan karakter harus terus dibentuk dengan memberi teladan pada anak. Prinsip pengambilan keputusan Saya adalah berpikir berbasis hasil akhir.
  • Nilai-nilai yang saya anut dalam membuat keputusan adalah nilai-nilai kebajikan diantaranya memiliki rasa tanggung jawab, kejujuran, keadilan, rasa kasih sayang, integritas, komitmen dan lain-lain serta prinsip yang kita gunakan dalam mengambil keputusan akan memberi dampak pada lingkungan. Apabila keputusan kita berdasarkan prinsip berbasis hasil akhir, berbasis rasa peduli dan berpikir berbasis peraturan maka keputusan yang diambil akan bermanfaat bagi orang banyak.
  • Pengambilan keputusan yang Saya ambil akan berkontribusi pada peserta didik Saya apabila keputusan yang Saya ambil berpihak pada murid Saya sehingga mereka akan merasa menjadi manusia yang merdeka.

Rangkuman Materi/Koneksi Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Filosofis KHD dengan Pratap Triloka terdiri dari tiga semboyan yaitu: Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani. Apakah ada kaitannya Filosofis Pratap Triloka dengan penerapan pengambilan keputusan. 

Tentu saja berkaitan karena guru sebagai pemimpin pembelajaran sudah barang tentu harus menerapkan konsep-konsep pengambilan keputusan yang tepat yang berpihak pada murid. Ing Ngarsa Sung Tuladha guru sebagai panutan atau teladan harus memberi contoh cara mengambil keputusan yang bertanggung jawab, Ing Madya Mangun Karsa guru sebagai pembangun keputusannya harus bersifat membangun karakter siswa dan Tut Wuri Handayani guru sebagai pemberi motivasi harus mengambil keputusan yang mampu memberikan dorongan yang positif bagi peserta didik

Nilai-nilai yang ada pada diri kita terutama nilai-nilai kebajikan universal seperti kasih sayang, toleransi, tanggung jawab, kejujuran, kepercayaan dan lain-lain akan mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan sehingga keputusan yang diambil berpihak pada murid dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pengambilan keputusan merupakan keterampilan yang harus kita kuasai sebagai pemimpin pembelajaran oleh karena itu Saya sangat antusias ketika fasilitator menyampaikan materi ini. Pengambilan keputusan berkaitan dengan teknik Coaching yaitu dalam menentukan pertanyaan yang akan diberikan pada Coachee merupakan bagian dari keputusan yang diambil Coach. 

Konsep Coaching dapat dikombinasikan  dengan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dan kegiatan tersebut bisa dilakukan dengan teknik Coaching yaitu dengan Coachee membuat keputusan atau kesimpulan dari masalahnya. Bimbingan dari Pengajar Praktik dan Fasilitator telah membantu Saya dalam mempelajari kasus ataupun masalah-masalah yang Saya hadapi dalam pengambilan keputusan yang berpihak pada murid.

Dilema etika merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan secara moral benar tapi bertentangan. Dalam membuat keputusan terutama dilema etika aspek sosial emosional sangat mempengaruhi pengambilan keputusan baik itu membantu atau menghambat keputusan. Kita sebagai pemimpin pembelajaran harus memiliki keterampilan sosial emosional yaitu pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. Dengan memiliki kondisi sosial emosional yang baik maka keputusan yang diambil merupakan keputusan yang terbaik khususnya dilema etika.

Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral/etika pada intinya akan kembali pada nilai-nilai yang dianut pada diri seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran. Sekolah sebagai institusi moral yang harus senantiasa mengembangkan nilai-nilai moral dan etika yang baik pada murid. Sebagai guru penggerak harus memiliki nilai-nilai sebagai guru penggerak yaitu: mandiri, inovatif, reflektif, kolaboratif dan berpihak pada murid.

Sebuah keputusan yang diambil harus berdasarkan prinsip yang tepat dengan memperhatikan 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Selain itu setiap keputusan yang kita ambil harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan nilai-nilai kebajikan dan berpihak pada murid.

Tantangan-tantangan di lingkungan Saya dalam menjalankan pengambilan keputusan terutama dilema etika diantaranya setiap pendidik memiliki pandangan dan paradigma yang berbeda dalam mengambil keputusan dan menjalankan hasil keputusan. Pemimpin yang kurang tegas dalam mengambil keputusan, dan kurangnya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan hasil keputusan.

Pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil sebagai pemimpin pembelajaran untuk memerdekakan murid kita tergantung pada keputusan apa yang telah kita ambil, apakah sudah berpihak pada murid atau belum, baik itu dalam hal menggunakan metode, strategi dan media yang digunakan. Cara kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda yaitu dengan melihat potensi, minat dan bakat peserta didik. Karena potensi tiap anak berbeda kita hanya menuntun mereka menemukan potensinya.

Ketika kita sebagai pemimpin pembelajaran melakukan pengambilan keputusan yang memerdekakan dan berpihak pada murid, maka sudah barang tentu murid-murid akan belajar menjadi orang-orang yang merdeka, kreatif, inovatif dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan untuk masa depan mereka. Keputusan yang berpihak pada murid haruslah melalui pertimbangan yang diawali dengan pemetaan terhadap minat belajar, profil belajar dan kesiapan belajar murid untuk selanjutnya dilakukan pembelajaran berdiferensiasi baik itu berdiferensisai konten, proses dan produk.

  • Kesimpulan Akhir dari pembelajaran modul ini:
  • Pengambilan keputusan adalah suatu kompetensi/skill yang harus dimiliki oleh guru dan harus berlandaskan kepada filosofi Ki Hajar Dewantara yang dikaitkan sebagai pemimpin pembelajaran
  • Pengambilan keputusan harus berdasarkan pada pada budaya positif dan menggunakan alur BAGJA yang akan mengantarkan pada lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman (well being)
  • Dalam pengambilan keputusan seorang guru harus memiliki kesadaran penuh (mind fullness) untuk menghantarkan muridnya menuju profil pelajar pancasila, ada banyak dilema etika dan bujukan moral sehingga diperlukan  panduan sembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan, menggunakan 4 paradigma dan 3 prinsip pengambilan keputusan yang berpihak pada murid demi terwujudnya merdeka belajar.
  • Konsep-konsep yang telah dipelajari dari modul ini:
  • Dilema etika adalah situasi saat seseorang dihadapkan pada keadaan yang keduanya benar namun bertentangan dalam pengambilan keputusan.
  • Bujukan moral adalah situasi pengambilan keputusan saat seseorang dihadapkan pada kasus benar melawan salah.
  • Prinsip pengambilan keputusan ada 3 yaitu: 10 Berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking) 2) Berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking) 3) Berpikir berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
  • Paradigma pengambilan keputusan ada 4 yaitu: 1) Individu melawan kelompok (Individual VS Community) 2) Kebenaran melawan kesetiaan (Truth VS Loyality) 3) Rasa keadilan melawan rasa kasihan (Justice VS Mercy) 4) Jangka pendek melawan jangka panjang (Short term VS Long term)
  • 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan meliputi: 1) Mengenali nilai-nilai yang saling bertentangan 2) Menentukn siapa yang terlibat 3) Mengumpulkan fakta yang relevan 4) Melakukan pengujian benar/salah dengan uji legal, uji regulasi, uji institusi, uji publikasi dan uji panutan) 5) Pengujian paradigma benar melawan benar (rasa keadilan lawan rasa kasihan dan jangka panjang lawan jangka pendek) 6) Melakukan prinsip resolusi dengan berpikir berbasis rasa peduli 7) Investigasi trilema 8) Membuat keputusan  dan 9) Melihat kembali keputusan dan melakukan refleksi.

Sebelum mempelajari modul ini, Saya pernah menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi dilema etika diman Saya harus mengambil keputusan untuk anak murid Saya yang jarang masuk sekolah. Tapi bedanya dengan setelah mempelajari modul ini adalah Saya mulai memakai 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan keputusan sehingga keputusan yang Saya buat bisa dipertanggungjawabkan sedangkan dulu pengambilan keputusan hanya berdasarkan musyawarah untuk mufakat tanpa melalui tahapan-tahapan pengambilan keputusan.

Sebelum mempelajari modul ini, Saya dalam mengambil keputusan berpedoman pada prinsip win-win solution yang mencari keuntungan untuk dua belah pihak. Sesudah mempelajari modul ini Saya harus mengambil keputusan berdasarkan 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

Mempelajari topik ini sangat penting bagi Saya karena Saya sebagai pemimpin pembelajaran pasti dihadapkan pada masalah atau kasus seperti dilema etika atau bujukan moral. Dengan mengetahui 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan Saya akan membuat keputusan yang berpihak pada murid dan hasilnya dapat Saya pertanggungjawabkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun